KEUSKUPANBOGOR.ORG- Karya seni rupa tidak dapat dipisahkan dalam perjalanan Gereja Katolik untuk menyampaikan ajaran iman. Mengapa? karena banyak karya seni rupa yang dibuat sebagai upaya dalam melukiskan, menggambarkan serta membuat bentuk rupa yang mampu dicerna oleh panca indra manusia untuk menjadi media dalam menyampaikan ajaran Gereja agar lebih mudah dipahami oleh umat. Sebut saja seperti lukisan, gambar, patung-patung para kudus, elemen estetik gerejawi, ornamen-ornamen gereja, atau bahkan arsitektur gedung gereja yang dilandasi oleh pemikiran filosofis dan religius.
Untuk itu, karya seni rupa di dalam Gereja Katolik boleh dikatakan memiliki peran penting dalam merefleksikan ajaran iman Katolik melalui jalan keindahan yang mengantarkan para penganutnya untuk menerjemahkan kebesaran Tuhan dan berdecak kagum atas Karya Agung-Nya. Seturut dengan hal tersebut, Keuskupan Bogor percaya bahwa melalui harmoni keindahan karya-karya seni yang dipamerkan lewat Pameran Seni Rupa Via Pulchritudinis ini dapat menjadi media dalam menyuburkan keindahan-keindahan di dalam diri umat Katolik dan menjadi sarana dalam menyelami Karya Agung Tuhan.
Pameran Seni Rupa Via Pulchritudinis juga memberikan gambaran bahwa Gereja Katolik Keuskupan Bogor memberikan ruang kepada para seniman untuk dapat turut serta dalam ambil bagian mewartakan imannya akan Tuhan Yang Maha Agung dan Maha Luhur melalui karya-karya keindahan yang terwujud dalam hasta karya yang dipamerkan kepada khalayak luas di dalam pameran seni rupa yang diadakan.
Dalam rangkaian kegiatan Pameran Seni Rupa Via Pulchritudinis Keuskupan Bogor ini, diadakan pula sebuah Diskusi Seni Rupa dengan tema yang bertajuk “Via Pulchritudinis Dalam Sudut Pandang Estetika dan Peranan Seni Rupa dalam Liturgi Gereja” yang diadakan pada hari Sabtu (3/6/2023) siang di Aula Magnificat Gedung Pusat Pastoral Keuskupan Bogor dan menghadirkan dua pembicara yaitu RD Fabianus Sebastian Heatubun yang merupakan Dosen Estetika Universitas Parahyangan, Bandung dan FX. Jeffrey Sumampouw yang merupakan Kurator Pameran Seni Rupa Via Pulchritudinis Keuskupan Bogor sekaligus seorang pengamat seni.
Keindahan Sebagai Jalan Menuju Allah
RD Fabianus Sebastian Heatubun menjadi pembicara pertama yang menyampaikan materinya dengan tajuk “Splendor Pulchritudinis”. Di dalam materinya, Pastor Diosesan Keuskupan Bogor tersebut menjelaskan tentang pulchritudinis yang merupakan jalan keindahan, keindahan adalah jalan menuju Allah.
“Allah adalah Summum Pulchrum, keindahan yang Maha Luhur. Malah, Dia adalah keindahan itu sendiri. Karenanya keindahan itu suci dan sakral. Bukan karena keindahan itu atribut transendental Tuhan, tetapi karakteristik dari keindahan itu sendiri bermuatan harmoni, kedamaian, cinta dan kebetahan,” tuturnya.
Lebih lanjut, Ia menyampaikan bahwa Allah mewahyukan dirinya dalam keindahan. Alam ciptaan yang indah, kreativitas seni para seniman adalah wujudnya. Tanpa seniman, sebuah keuskupan menjadi tidak utuh dan tidak lengkap. Peran besar seorang seniman tampak dari roh dalam bidang liturgi, katekese, ataupun ekspresi pastoral lainnya. Meski terselubung, seniman adalah seorang pewarta yang merayakan, melayani dan mengajarkan melalui keindahan. Karena apabila keindahan itu jalan menuju Tuhan, maka senimanlah yang membuat jalan itu.
Dalam konteks karya seni, karya seni yang diciptakan pada dasarnya adalah revelasi Allah. Revelasi atau yang kita kenal dengan teofani yang artinya Allah menampakan dirinya.
Istilah teofani sendiri, menurut Romo Fabianus, dianggap sebagai sebuah keindahan tertinggi yang ada di dalam Yesus Kristus. Sebuah keindahan paripurna karena di dalam diri Yesus Kristus ada paduan yang tak terpisahkan antara keindahan dan kebaikan melalui peristiwa penyaliban. Ia pun turut menyampaikan bahwa bonum (kebaikan), verum (kebenaran) dan pulchrum (keindahan) merupakan atribut Ilahi.
Mengutip perkataan dari Santo Bonaventura yang mengatakan bahwa dalam keindahan, kita memandang keindahan itu sendiri yang Ilahi, Romo Fabianus pun menegaskan bahwa mereka yang mendiskreditkan keindahan, berarti telah merendahkan keilahian.
Terkait dengan tema materi yang disampaikan yaitu Splendor Pulchritudinis yang memiliki makna menciptakan rasa kagum dan karya seni harusnya mampu menciptakan kekaguman dari dalam diri orang-orang. Ia pun menambahkan bahwa ada tiga level yang menyertai Splendor Pulchritudinis yaitu:
Level Katharsis yaitu Purifikasi yang artinya pemurnian.
Level Theoria atau gnesis yaitu Illuminasi yang artinya menjadi paham.
Level Theosis yaitu deifikasi atau unitiva yang artinya menyatu dengan keilahian.
Seni Rupa Dalam Gereja Katolik di Indonesia
Selanjutnya giliran FX. Jeffrey Sumampouw yang menyampaikan materi bertajuk “Gereja Sebagai Ruang Publik, Inkulturasi, dan Peran”. Ia menyampaikan bahwa seni rupa memiliki peran besar dalam perjalanan Gereja Katolik, dan sebaliknya Gereja pun memiliki pengaruh terhadap perkembangan seni rupa. Keterbukaan Gereja Katolik dalam menerima dan beradaptasi dengan budaya setempat adalah sebuah nilai inkulturasi yang sudah diusung sejak masa kerasulan.
Inkulturasi dalam Gereja Katolik di Bumi Nusantara adalah sebuah pendekatan religius estetik yakni bersinergi dengan unsur-unsur seni budaya lokal, sebagai media penyampaian ajaran Gereja. Ia pun menyampaikan inkulturasi ini tampak dari lagu-lagu gereja yang digubah dengan menggunakan gaya musik lokal, lalu tampak pula dari ornamen-ornamen gereja, atau bahkan pakaian liturgi yang dimiliki Pastor Katolik yang diberikan sentuhan kearifan lokal.
“Ini adalah bukti betapa pentingnya kehadiran kesenian, termasuk seni rupa dalam perspektif Gereja Katolik di Indonesia,” tegasnya.
Dalam konteks gereja sebagai ruang publik, Ia pun menyampaikan bahwa hal tersebut sangat dibutuhkan untuk mendalami dan merefleksikan ajaran Katolik yang tidak terlepas dari realitas sosial religius. Dimana pekerja seni, diberi kesempatan seluas-luasnya melalui bahasa visual untuk menerjemahkan dan memberikan kesaksian mereka tentang kebesaran sosok Allah. Dari situlah publik atau dapat dikatakan umat, dapat langsung menyaksikan serta menikmati kebesaran dan keindahan tersebut.