KEUSKUPANBOGOR.ORG- Sebagai bagian dari rangkaian acara Pameran Seni Rupa Via Pulchritudinis yang dilaksanakan di Keuskupan Bogor, Monsinyur Paskalis Bruno Syukur mengundang para seniman yang berpartisipasi di dalam pameran seni rupa untuk hadir dalam sebuah audiensi yang dilaksanakan pada hari Sabtu (27/5/2023) siang yang bertempat di Aula Magnificat lantai 4 Gedung Pusat Pastoral Keuskupan Bogor.
Pameran Seni Rupa Via Pulchritudinis merupakan sebuah perwujudan dalam upaya Keuskupan Bogor mengangkat aspek keindahan di setiap lini kehidupan, salah satunya di dalam Gereja Katolik. Melalui hasta karya yang dipersembahkan oleh para seniman, terpancar keindahan yang membangkitkan rasa kekaguman yang mengantarkan kita pada kesadaran bahwa Tuhan adalah Sang Seniman Sejati yang Maha Agung dan Maha Luhur di dalam kehidupan yang kita jalani. Kesungguhan dalam mengimani keindahan yang berasal dari Tuhan adalah hal yang diharapkan dapat terwujud lewat setiap hasta karya yang dipersembahkan oleh para talenta-talenta terbaik di dalam Pameran Seni Rupa Via Pulchritudinis ini.
Bagian Dalam Karya Pewartaan Iman
Dalam kesempatan audiensi pada hari ini, RD Marselinus Wisnu Wardhana selaku Ketua Panitia Pameran Seni Rupa Via Pulchritudinis menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para seniman yang turut berpartisipasi di dalam Pameran Seni Rupa. Ia pun turut menyampaikan bahwa melalui para seniman, goresan makna teologis dapat tersampaikan dan dinikmati oleh siapapun yang melihatnya.

“Gagasan pameran seni rupa berawal dari obrolan sederhana dengan Monsinyur Paskalis yang mengharapkan adanya bentuk dukungan dan sapaan kepada para penggiat seni. Maka saya mencoba untuk mengejawantahkan melalui pameran seni rupa Via Pulchritudinis ini,” tuturnya.
Ia pun menambahkan, apa yang Ia dan panitia lakukan tidaklah terlepas dari keterbatasan dan kekurangan. Namun, Ia berharap agar melalui pameran seni rupa ini, kita semua dapat terarah kepada karya keselamatan.
Seturut dengan yang disampaikan oleh Monsinyur Paskalis. Ia menyampaikan apresiasinya terhadap para seniman yang telah berpartisipasi dalam pameran seni rupa dan menjadi bagian dalam karya pewartaan iman melalui setiap hasta karya yang dipersembahkan. Ia pun menceritakan bahwa awal mula Ia ingin mengapresiasi para seniman melalui pelaksanaan pameran seni rupa adalah berawal dari umat di setiap paroki yang menghadiahkannya lukisan. Sekretaris Jenderal Konferensi Waligereja Indonesia tersebut pun melihat bahwa ada banyak seniman berpotensi di paroki-paroki Keuskupan Bogor yang patut untuk diapresiasi.

“Pertama-tama saya ingin mengucapkan terima kasih pada kesediaan kalian untuk mewujudkan impian kami. Saya mengenal karya seniman di keuskupan ini berawal dari perjalanan saya di setiap paroki. Seringkali, umat yang berbaik hati menghadiahkan saya lukisan. Saya melihat ada potensi di keuskupan kita, di paroki-paroki kita. Dari sana saya berpikir, bagus juga apabila para seniman-seniman tersebut dikenal di Keuskupan Bogor ini. Karya seni merupakan salah satu cara dalam mewartakan iman kita ke nilai kebaikan,” tuturnya.
Lebih lanjut, Ia menyampaikan bahwa Paus Fransiskus selalu mengingatkan kita untuk mencari jalan baru untuk mewartakan nilai-nilai kebaikan. Dalam hal ini, Monsinyur Paskalis mengajak kita semua untuk mengusahakan jalan-jalan baru untuk mewartakan kebaikan.
Suasana audiensi berjalan dengan penuh keakraban dan menjadi sebuah ajang saling berkenalan di antara para sesama seniman yang berada di lingkup Keuskupan Bogor.

Proses Lelang Terbuka
Usai audiensi, rangkaian kegiatan pada hari ini dilanjutkan dengan lelang terbuka yang bertujuan untuk mengapresiasi setiap hasta karya yang dipamerkan di pameran seni rupa.
Dalam kesempatan ini, Bapak FX. Jeffrey Sumampouw selaku kurator dalam Pameran Seni Rupa Via Pulchritudinis menyampaikan bahwa pameran ini dikemas sesuai dengan standar pameran seni rupa pada umumnya.

“Saya berterima kasih kepada para seniman yang sudah mengirimkan karyanya untuk mendukung pameran seni rupa ini,” tuturnya.

Para peserta lelang yang hadir pada hari ini merupakan mereka yang telah mendaftarkan diri untuk mengikuti kegiatan lelang terbuka. Salah satu pemenang lelang lukisan berjudul ‘Bersimpuh’ karya Barnabas Seno Watuatos, yaitu Ibu Monica dari Paroki Santo Fransiskus Asisi, Sukasari menyampaikan perspektifnya terhadap lukisan yang Ia telah pilih tersebut. Baginya, lukisan ini memiliki makna kepasrahan diri untuk datang kepada Yesus. Ini hal yang sering dialami oleh manusia yang berpasrah kepada Tuhan, namun di sisi lain melalui kepasrahannya kepada Tuhan, manusia mendapatkan penghiburan dan kekuatan.









