Pembekalan Para Calon Legislatif dan Penggerak Kemasyarakatan Keuskupan Bogor

Loading

KEUSKUPANBOGOR.ORG- Kelompok Kerja 2024 atau dikenal dengan sebutan Pokja 24 merupakan sebuah tim yang dibentuk oleh Komisi Kerasulan Awam (Kerawam) Keuskupan Bogor yang mengemban tugas diantaranya adalah untuk memberikan pendampingan kepada umat maupun hierarki baik melalui edukasi, sosialisasi, pemetaan, perekrutan maupun pembekalan. Selain itu, Pokja 24 turut menjadi teman seperjalanan bagi umat yang akan maju sebagai kandidat dalam kontestasi pemilu 2024 mendatang.

Pembentukan tim Pokja 24 merupakan sebuah usaha dari Komisi Kerawam Keuskupan Bogor yang berusaha tanggap terhadap situasi dan perkembangan kehidupan NKRI, terlebih dalam menghadapi tahun politik 2024. Hal tersebut merupakan implementasi sekaligus tanggung jawab dan peran Gereja Katolik di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara.

Terkait dengan hal tersebut, pada hari Sabtu (18/11) Tim Pokja 24 menginisiasi kegiatan pembekalan bagi para calon legislatif dan penggerak kemasyarakatan di Keuskupan Bogor. 

“Tagline yang diusung oleh Pokja 24 adalah menjadi teman seperjalanan bagi umat yang akan maju sebagai kandidat dalam kontestasi pemilu 2024 mendatang dan hal tersebut didasari oleh semangat Sinodal yang dijunjung oleh Gereja Katolik. Selain itu Pokja 24 adalah kolaborasi dari berbagai elemen di Keuskupan Bogor baik dari hierarki, paroki maupun organisasi kemasyarakatan. Kolaborasi ini dimaksudkan agar umat Katolik dapat lebih siap dalam menghadapi tahun politik pada tahun 2024 mendatang,” tutur Ari Nurcahyo mengawali rangkaian kegiatan pada hari ini.


RD Dionysius Adi Tejo Saputro selaku Ketua Komisi Kerawam Keuskupan Bogor, mengatakan bahwa Ia merasa gembira karena pada kegiatan hari ini banyak umat Katolik yang merupakan calon legislatif maupun penggerak kemasyarakatan di Keuskupan Bogor hadir dan mau terlibat dalam tugas perutusan.

“Mari kita pada hari ini, sebagai bagian dari Gereja Katolik perlu sadar dan peduli untuk mempersiapkan diri untuk siap diutus. Maka, kita perlu berjalan bersama dalam menghadapi situasi tahun politik 2024 mendatang dengan mengikuti pembekalan dan perutusan pada hari ini,” tutur Pastor Paroki Bunda Maria Ratu, Sukatani tersebut dalam kata sambutannya.

Memperjuangkan Kebaikan Bersama

Dalam kegiatan ini RD Yohanes Kurnianto Jeharut selaku Sekretaris Eksekutif Komisi Kerawam Konferensi Waligereja Indonesia dan RP Prof. Dr. B.S Mardiatmadja SJ diundang sebagai narasumber yang mengisi pembekalan pada kegiatan yang berlokasi di Wisma Hijau, Depok tersebut.


Pada sesi pertama, RD Yohanes Kurnianto Jeharut didapuk menjadi narasumber yang membawakan materi bertajuk “Spiritualitas Kerawam : Menjadi Legislatif”. Dalam pemaparannya, Ia menyampaikan bahwa dasar dari keterlibatan seorang calon legislatif adalah baptisan yang telah kita terima sebagai umat Katolik yang mewajibkan kita untuk terlibat memperjuangkan kebaikan bersama atau dapat disebut Bonum Commune, yang merupakan tujuan dari berpolitik. 

Lebih lanjut, Pastor Diosesan Keuskupan Pangkalpinang tersebut menegaskan bahwa nilai-nilai Injili perlu mewarnai cara berpolitik bagi umat Katolik. Adapun nilai-nilai tersebut adalah inklusif, berpihak kepada mereka yang kaum lemah miskin tersingkir dan difabel (KLMTD), menjunjung Hak Asasi Manusia (HAM), solidaritas dan subsidiaritas, serta kesejahteraan umum. 

Terkait dengan nilai-nilai tersebut, Pastor Yohanes Kurnianto Jeharut mengatakan bahwa pemilu perlulah menjadi ajang refleksi dan proyeksi. Pemilu mestinya menjadi ajang warga negara untuk berpikir kembali tentang arah pendalaman ideologi bangsa. Selain itu, Demokrasi melalui pemilu memberi sebuah kesempatan bagi kita semua untuk menata kembali arah pembangunan bangsa. 

Kriteria Pemimpin

Gereja tidak terlibat politik praktis, namun pertimbangan-pertimbangan seperti siapa atau partai politik apa yang diperkirakan paling mampu memiliki arah kebaikan bersama dan menuju arah dalam pembangunan bangsa perlulah dikedepankan. 

Untuk itu, Pastor Hans, begitu kerap Ia disapa, mengatakan bahwa ada beberapa kriteria pemimpin yang dapat menjadi pertimbangan, yaitu memegang teguh Pancasila dan UUD 1945, menghormati kebhinekaan, memiliki integritas, mengutamakan kepentingan nasional, mempunyai keberpihakan kepada KLMTD, memiliki rekam jejak terpuji, menjunjung tinggi martabat manusia, serta menjaga alam ciptaan. 

Berjalan Bersama 

Lalu seperti apa anggota Kerawam menghadapi situasi politik jelang pemilu 2024? 

Pastor Hans menyampaikan bahwa anggota Kerawam perlu membangun sinergitas, koordinasi, dan kolaborasi. Selain itu perlu menjunjung sentire cum ecclesiae atau sehati sepikir dengan Gereja. 

“Membangun ekosistem Kerawam perlu mengedepankan jalan bersama dalam  Gereja Sinodal Transformatif,” tuturnya. 

Membangun jejaring dan menggunakan jaringan juga hal yang diperlukan para anggota Kerawam dalam menghadapi situasi menjelang pemilu 2024. Pastor Hans pun menyampaikan bahwa anggota Kerawam perlu tahu kapan harus bekerja dan berbagi peran dengan teman seperjalanan. 

Moralitas Sinodal

Kemudian pada sesi kedua, materi bertajuk “Moralitas Legislatif dalam Perspektif Gereja Katolik”disampaikan oleh RP Prof. Dr. B.S Mardiatmadja SJ. Poin yang disampaikan oleh Dosen STF Driyarkara tersebut adalah bagaimana moralitas dapat tumbuh dan berkembang. 

“Kita dapat berkembang bersama-sama dan itu terjadi karena berjalan bersama lapis demi lapis seturut ruang dan waktu sampai menjadi berstruktur hingga akhirnya membentuk korporalitas sinodal,” tutur Pastor Mardiatmadja. 

Lebih lanjut, Ia menyampaikan bahwa aturan bukan datang dari luar diri namun dari dalam diri kita. Aturan dapat selaras dengan relasi sosial. Ia pun mengutip istilah yang dipakai oleh Paus Fransiskus yaitu Sinondalitas atau jalan bersama. Orang akan tumbuh dan berkembang, meski berbeda-beda, namun semua orang perlu jalan bersama. 

Pastor Mardiatmadja pun berpesan agar para calon legislatif dapat berhati-hati saat nanti membuat Lex atau hukum. Dengan demikian, calon legislatif perlu memiliki asumsi soal sosialitas yang kerap kali bertautan dengan struktur. Kemudian, dalam dunia legislatif perlulah memberi dirinya secara penuh dengan mengabdi yang Ilahi, dan mengabdi kepada sesama. 

Pemantapan Perutusan

Kemudian pada rangkaian kegiatan pada hari ini, RD Dionysius Adi Tejo memberikan materi untuk memantapkan langkah perutusan bagi para calon legislatif dan penggerak kemasyarakatan yang hadir. Ia pun berpesan agar rekan-rekan yang tergabung dalam tim Pokja 24 untuk dapat menyiapkan hal-hal menjelang Pemilu 2024. 


Lebih lanjut, Ia menyampaikan bahwa demokrasi adalah hal yang dijunjung tinggi dalam kontestasi Pemilu 2024. 

“Menjelang tahun politik 2024 mari kita jaga agar tetap kondusif dan bersainglah secara sehat. Hal yang harus disadari adalah setiap individu memiliki kebebasan untuk memilih dan berkontestasi sesuai dengan kemampuan diri. Mari ajak juga OMK yang sudah memiliki hak untuk memilih agar dapat berpartisipasi dalam pemilu. Akhirnya, saya berpesan agar kita dapat mengawal pemilu 2024 dengan sebaik-baiknya,” tutup Pastor Dion. 


Misa Perutusan
Usai pembekalan, kegiatan pun dilanjutkan dengan Misa peneguhan yang diadakan secara konselebrasi dipimpin oleh RD Yohanes Suparta, didampingi  Dionysius Adi Tejo Saputro.

Di dalam homili yang disampaikan oleh RD Yohanes Suparta, Ia mengatakan bahwa ketika seseorang merasa dipercaya, orang tersebut dapat berani melakukan sesuatu hal yang terbaik sesuai dengan apa yang dapat Ia lakukan. Kepercayaan dapat menjadikan sebuah kekuatan di dalam diri seseorang untuk mengembangkan diri sesuai dengan kepercayaan yang diberikan.

Dalam konteks kegiatan hari ini, Vikaris Jenderal Keuskupan Bogor tersebut menyampaikan kepada para calon legislatif bahwa Tuhan memberikan kepercayaan untuk ambil bagian dalam suatu tugas menghadirkan Tuhan di dalam misi perutusan. 

“Kita perlu sungguh-sungguh mendengarkan kehendak Tuhan dalam menjalani tugas di dunia politik. Semoga di dalam kampanye dan ketika terpilih melaksanakan tugas nanti kalian dapat menghadirkan Tuhan di dalam tugas perutusan. Maka, Tuhan memberikan kepercayaan yang sangat besar kepada Anda sekalian. Kepercayaan untuk mewujudkan kesejahteraan dan kebaikan kepada sesama. Semoga Anda yang dipercaya ini dapat menjadi pribadi yang sungguh menghadirkan karya keselamatan di dalam tugas perutusan,” tegasnya.

2 thoughts on “Pembekalan Para Calon Legislatif dan Penggerak Kemasyarakatan Keuskupan Bogor

  1. Marselius Rombe Baan says:

    Terima kasih Sie Kerawam, terima kasih Pokja 2024 dan secara khusus terima kasih Sis Maria Dwi Angraini yang telah melaporkan kegiatan pembekalan para caleg dan penggerak kemasyarakatan di Keuskupan Bogor ini dengan lengkap.
    Salam solidaritas

    Bro Marselius Rombe Baan dari Paroki St Markus Depok Timur , berjuang untuk Depok dari Beji Cinere Limo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!
Enable Notifications OK No thanks