KEUSKUPANBOGOR.ORG- Perjalanan Kirab Misi kini telah tiba di wilayah Dekanat Utara Keuskupan Bogor yang dimulai dari Paroki Santo Matias, Cinere yang terletak di Jalan Baros No 3, Pangkalan Jati, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan.
Patung Bunda Maria serta Salib Misi tiba di paroki ini pada hari Sabtu (15/6/2024) siang, umat memadati pelataran paroki untuk menyambut kedatangan patung Bunda Maria dan Salib Misi yang diantarkan oleh umat Paroki Kristus Raja, Serang.
Usai penerimaan patung dan salib, dimulai perarakan menuju gedung gereja yang diiringi dengan lagu serta tari-tarian daerah yang dibawakan oleh anak, remaja serta orang muda Katolik (OMK).
Mari Bersukacita
RD Lukas Wiganggo selaku Pastor Paroki Santo Matias menyapa serta menyampaikan dalam sambutannya kepada anak-anak dan remaja bahwa hari ini adalah hari yang berbahagia bagi umat Paroki Santo Matias, Cinere. Khususnya anak dan remaja, karena dapat berkesempatan berjumpa dengan Bapak Uskup melalui audiensi pada hari ini.
“Mari kita bersukacita dan tetap semangat dalam mengikuti rangkaian acara hari ini,” tuturnya.
Usai sambutan, kegiatan pun dilanjutkan dengan penampilan-penampilan para anak, remaja serta OMK seperti tari-tarian, rampak sekar dan band.
Apa Makanan Kesukaan Bapak Uskup?
Mengawali audiensi bersama, Monsinyur Paskalis langsung diserbu oleh anak-anak yang antusias bertanya padanya. Salah satunya adalah Dimas yang bertanya tentang makanan kesukaan Bapak Uskup.
“Makanan kesukaan saya adalah pisang goreng,” jawab Monsinyur Paskalis pada pertanyaan Dimas.
Lain lagi dengan pertanyaan dari Evelyn yang bertanya tentang cita-cita apa yang dimiliki oleh Bapak Uskup saat kecil. Monsinyur Paskalis pun menjawab bahwa sejak kecil dirinya ingin menjadi seorang Pastor yang menggembalakan umat.
Perayaan Ekaristi
Rangkaian kegiatan pada hari ini ditutup dengan Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Monsinyur Paskalis sebagai konselebran utama, didampingi oleh RD Marselinus Wisnu Wardhana, RD Lukas Wiganggo, RD Yustinus Monang Damanik, RD Yosef Irianto Segu dan RD Wolfgang Amadeus Mario Sara.
Dalam homili yang disampaikan oleh Monsinyur Paskalis, Uskup Keuskupan Bogor tersebut membahas tentang pengalamannya beraudiensi bersama anak dan remaja yang dilaksanakan pada sore hari tadi.
“Ada seorang anak yang bertanya tentang berapa jumlah paroki di Keuskupan Bogor. Lalu saya menjawab bahwa ada 28 paroki di Keuskupan Bogor, dan semoga akan terus bertambah jumlahnya,” tuturnya.
Dalam konteks ini, Monsinyur Paskalis ingin mengajak umat untuk merefleksikan perkembangan Gereja Keuskupan Bogor seperti benih yang ditaburkan oleh Tuhan yang terus bertumbuh, berkembang dan menjadi menjadi besar. Bersama Tuhan, benih-benih Kerajaan Allah terus disebarkan oleh para Rasul-Nya.
Lebih lanjut, Sekretaris Jenderal Konferensi Waligereja Indonesia tersebut menyampaikan bahwa perkembangan Gereja Keuskupan Bogor tidak lepas dari kebaikan Tuhan, maka alangkah baiknya kita senantiasa memuji dan menyembah Tuhan yang memberikan anugerah-Nya yang luar biasa pada Gereja Keuskupan kita.
“Mengapa kita memuji dan memuliakan Tuhan? Bagi saya, menjadi orang Katolik adalah karena Tuhan memanggil kita untuk menjadi umat-Nya. Tuhan begitu mencintai kita, maka marilah kita memuji dan memuliakan Tuhan dengan bersungguh-sungguh atas dasar kepercayaan kita kepada Tuhan,” pesannya.