Peletakan Batu Pertama, Renovasi Gereja Katolik Kristus Raja, Serang: Uskup Bogor Minta Umat Bangun Gereja Dalam Semangat Persaudaraan dan Penuh Cinta

Loading

SERANG- Umat Paroki Kristus Raja, Serang, Provinsi Banten menyaksikan secara langsung dan juga melalui Live daring, peletakan batu pertama renovasi Gereja oleh Uskup Sufragan Bogor, Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM pada Jumat 19 Juli 2024.

Peletakan batu pertama ini bermaksud untuk memberitahukan kepada kalangan umat sendiri sekaligus minta izin kepada semua supaya dengan tulus hati dan kesetiaan penuh melakukan karya ini secara bersama-sama.

Tentu merenovasi Gereja yang selama ini dicintai dan yang mempunyai kenangan sebentar lagi akan berubah wajahnya, tetapi tidak berarti merubah sikap dan cinta kasih antar semua umat yang ada di paroki ini.

Hal ini disampaikan Uskup Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM dalam homilinya pada perayaan ibadat bersama sebelum peletakan batu pertama Gereja Paroki Kristus Raja – Serang.

Dikatakan Uskup asal Manggarai, Flores ini, untuk umat yang selama ini yang sudah menghidupi Gereja ini, tentu mempunyai kenangan-kenangan yang indah. Namun karena perubahan-perubahan yang terjadi maka gedung ini akan berubah wajahnya, setidaknya altarnya akan berubah dan yang lain-lainnya.

“Kita tahu bahwa Altar dari Gereja ini indah sekali, namun biarlah kita membangun keindahan yang baru. Dengan penuh kesedihan kita membongkarnya.   Kita meminta berkat dari Tuhan dan juga berkat dari alam semesta ini. Berkat Tuhan akan menyertai setiap pekerjaan-pekerjaan kita, khususnya dalam kontes yang amat penting untuk kehidupan Gereja umat Allah yaitu Gedung Gereja,” kata Uskup Paskalis Bruno Syukur.

Uskup merefrein isi bacaan Injil yang dibacakan pada perayaan ini bahwa Yesus berbicara dengan murid-murid-Nya.

“Dia bertanya pendapat orang tentang diri-Nya dan Petrus kemudian mengakui ketika Yesus menanyakan mereka bahwa orang lain mengatakan Aku adalah Yohanes Pembaptis dan Elia yang baru dan seterusnya balik ya bertanya kepada Rasul-Nya menurut kamu siapakah Aku ini dan Petrus menjawab di sini dia katakan Engkau adalah Mesias anak Allah yang hidup dan seterusnya,” ungkap Uskup Paskalis.

Uskup melanjutkan, Petrus dipuji dan Yesus kemudian mengatakan engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan membinasakannya.

“Saya mengajak kita untuk melakukan karya renovasi ini dengan mengikuti proses pembangunan sampai pada akhirnya dan memberi Spirit ini dengan roh, dimana dengan roh ini Petrus mengakui bahwa Yesus itu adalah Mesias, penyelamat, Putra Allah yang Maha Tinggi. Dikatakan Engkau adalah Mesias Anak Allah yang hidup. Kita mau melakukan karya ini sebagai ungkapan iman kita bahwa Yesus lah yang menyelamatkan kita semua,” tegas Uskup Paskalis.

“Bahwa kita mengikrarkan hidup kita kepada Dia termasuk juga Karya pembangunan ini. Justru kita percaya bahwa Yesus adalah Sang Pencipta dan Penyelamat itu, maka kita melakukan Karya Pembangunan ini sehingga dari Karya Pembangunan ini kita akan juga berjalan bersama Dia menjadi penyelamat juga bagi sesama kita,” sambung Uskup Paskalis.  

Menurut Uskup Paskalis, dalam Injil Petrus diakui Yesus engkaulah Petrus dan di atas batu karang ini aku akan mendirikan jemaatku batu karang yang dimaksudkan oleh Yesus itu sesungguhnya ialah iman yang hidup.

Ditegaskan Uskup Paskalis bahwa batu karang itu sifatnya tak mudah hancur keras kuat.

Untuk itu, peletakan batu ini sebagai simbol saja yang mengingatkan kita Yesus berbicara mengenai Petrus yang artinya dalam bahasa Latin Petra yang artinya batu karang tetapi bukan batu dalam pengertian batu formalitas. Tetapi yang dimaksud dalam Injil adalah Iman Petrus dan Petrus itu dipuji karena dia punya iman yang kuat dan dia mengatakan di atas batu sekarang itu di atas dasar iman Yesus itulah maka aku mendirikan jemaatku.

“Kita sekalian mau melakukan ini karena kita percaya, percaya kepada siapa? percaya kepada Yesus yang adalah Mesias artinya yang menyelamatkan yang membawa Shalom yang membuat Kedamaian yang membuat hidup kita menjadi bersaudara satu sama lain karena memang kita memiliki Tugas atau memiliki Spirit untuk membawa selamat kita,” katanya.

Menurut Uskup Paskalis, kalau mengikuti Kristus artinya mengikuti cara hidup Yesus yang membawa keselamatan.

“Hal yang kedua yaitu mengatakan Aku akan mendirikan Jumat ku artinya Yesus selalu membimbing kita mempersatukan kita agar kita bertumbuh berkembang dalam iman itu kalau iman kita itu kuat maka alam maut yang jahat tidak akan menguasai kita karena roh kita sudah dikuasai oleh roh Tuhan roh yang menyelamatkan Kita membangun gedung Gereja ini di mana kita sebagai suatu persekutuan akan merayakan akan berdoa bersama merayakan Liturgi ekaristi merayakan perjumpaan kita dengan Tuhan sendiri,” lanjut Uskup Paskalis.

Uskup Paskalis mengajak umat untuk mari membangun tempat ini, membangun gedung Gereja ini tempat di mana iman umat tumbuh dalam membangun persaudaraan.

“Di sini kita hidup dalam persekutuan penuh kasih penuh mencintai satu kepada yang lain. Dari tempat inilah akan menjadi orang-orang yang siap diutus untuk membawa selamat dan dalam keluarga kita masing-masing dan dalam lingkungan kita masing-masing,” tandasnya.

Uskup Paskalis meyakini renovasi Gereja yang dilakukan umat tentu Yesus akan selalu menyertai. Artinya Jemaat bersama Yesus mendirikan gedung ini asal umat juga menerima Dia untuk meneguhkan kita semua dalam perjuangan hidup ini.

“Maka saudara dan saudari dalam Spirit inilah dalam roh inilah kita mau membangun bersama agar iman kita bertumbuh kuat. Kemudian persekutuan kita juga menjadi persekutuan orang-orang yang membawa selamat kepada sesama kita di dunia ini. Kita membutuhkan orang-orang yang benar-benar memiliki roh yang membawa Selamat bagi sesama kita,” pinta Uskup Paskalis.

Yesus mengatakan kalau kamu sungguh-sungguh berjalan bersama dia roh ala maut itu tidak akan menguasai kita kita tidak akan dikuasai oleh roh jahat Kalau kita bersatu dengan Mesias Sang Penyelamat itu.

“Kita mohon agar spirit roh Iman akan Kristus bertumbuh terus-menerus sehingga seiring dengan perjalanan pembangunan ini. Sehingga pada waktunya ketika kita merayakan pemberkatan gedung yang baru nanti iman kita akan Kristus itu bertumbuh kembang terus menerus dan Kerajaan Allah bertumbuh berkembang terus di tanah Serang ini,” pungkas Uskup Paskalis.

Gereja Paroki Kristus Raja Serang Bakal Jadi Objek Cagar Budaya di Provinsi Banten

Penantian panjang ribuan umat Paroki Kristus Raja Serang, Keuskupan Bogor, Provinsi Banten untuk renovasi Gereja akhirnya terjawabi saat ini.

Penantian yang cukup lama itu dibuktikan dengan peletakan batu pertama renovasi Gereja oleh Uskup Sufragan Bogor, Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM pada Jumat 19 Juli 2024.

Peletakan batu pertama inipun disaksikan Pastor Paroki RD Yohanes Suradi, pejabat Kementrian Agama Provinsi Banten, Kepala Bimas Katolik Provinsi Banten serta para biarawan/wati.

Pastor Paroki RD. Yohanes Suradi dalam sambutannya usai peletakan batu pertama memperkenalkan maket dari Gereja yang akan direnovasi.

Dikatakannya, bentuk Gereja akan tetap seperti yang ada sekarang hanya beberapa bagian yang dirubah karena pihaknya mempertahankan keaslian untuk dijadikan sebagai objek cagar budaya sehingga tidak boleh merubah bentuk asli.

“Mestinya Kita hanya diperbolehkan seperti yang sekarang ini. Boleh ganti temboknya tetapi tidak boleh merubah bentuknya dan boleh mengganti atapnya tapi tidak mengubah apapun. Tetapi Mungkin Tuhan itu begitu baik kepada kita,” kata RD. Yohanes Suradi.

Dirinya mengakui ketika mengajukan surat tidak menyertakan foto Gereja tetapi mungkin merupakan karya Tuhan yang benar-benar luar biasa sehingga dirinya baru menyadari sehingga masih diperbolehkan untuk menggunakan gambar yang ada.

“Ini yang nantinya akan digunakan sebagai gambar bentuk yang akan disahkan oleh negara oleh pemerintah sebagai salah satu objek cagar budaya di Provinsi Banten ini,” katanya.

RD. Yohanes Suradi mengakui renovasi Gereja ini berkat doa semua umat sehingga didengarkan oleh Tuhan. Air mata umat dilihat oleh Tuhan karena setahun lebih umat merindukan untuk merenovasi Gereja yang ada sekarang ini.

“Kita terus berdoa dan proses mulai berjalan dengan diawali peletakan batu pertama. Ini bisa berjalan dan kita menunggu selama sekian lama melalui proses-proses ya ternyata dari satu instansi hingga instansi yang lain. Ada hal-hal yang membuat kita was-was membuat kita merasa ini diizinkan atau tidak. Saya mau minta satu kepada umat untuk berdoa demi keberhasilan kita dan karena doa umat itu pula maka panitia terutama Pak Chandra dan teman-temannya yang bagian perijinan ini melangkah dengan kaki yang lumayan lebih ringan,” ungkap RD. Yohanes Suradi disambut tepuk tangan umat yang hadir.

Dirinya meyakini semua doa dari umat serta para biarawan/wati dapat meringankan langkah panitia untuk mewujudkan cita-cita renovasi Gereja yang sekarang baru dimulai.

“Berikutnya kita masih ada membangun sarana prasarana yang lain yaitu tentu saja kita membutuhkan sebuah izin tersendiri. Namun ini yang utama sudah kita dapatkan dan kita berharap yang kecil-kecil itu nanti tidak akan terlalu sulit untuk mendapatkan izin,” katanya.

RD. Yohanes Suradi berterima kasih kepada seluruh umat atas doa-doanya, terima kasih kepada Bapak Uskup yang berkenan hadir bersama umat untuk menggelar upacara peletakan batu pertama ini.

“Saya ingat apa yang disampaikan Bapak Uskup agar Gereja ini menjadi tanda kehadiran Allah di tengah-tengah masyarakat terutama di Provinsi Banten ini yang memang penuh dengan perjuangan tetapi kita yakin kita percaya Tuhan senantiasa selalu menyertai di dalam karya kita,” pungkas RD Yohanes.

Bimas Katolik Kemenag Provinsi Banten Dukung Renovasi Gereja Paroki Kristus Raja Serang

Pemerintah dalam hal ini Kementrian Agama Provinsi Banten melalui Bimas Katolik mendukung penuh pelaksanaan renovasi Gereja Paroki Kristus Raja Serang, Keuskupan Bogor.

Dengan peletakan batu pertama renovasi Gereja oleh Uskup Sufragan Bogor, Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM pada Jumat 19 Juli 2024 diharapkan proses kedepannya berjalan aman, lancar dan sukses.

Hal ini disampaikan Pembimas Katolik Kementrian Agama (Kemenag) Provinsi Banten, Poermadi Simbolon, S S, pada acara peletakan batu pertama Gereja Paroki Kristus Raja Serang pada Jumat 19 Juli 2024.

Peletakan batu pertama ini ditandai dengan ibadat bersama yang dihadiri umat Katolik bersama undangan lainnya yang dipimpin langsung Uskup Sufragan Bogor, Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM.

Poermadi Simbolon menyampaikan profisiat karena proses perizinan untuk renovasi Gereja ini berjalan lancar dan semoga kedepannya semuanya berjalan sukses.

Dikatakannya, Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama baru-baru ini mengadakan pemetaan atau pendataan terkait dengan pendirian atau gangguan rumah ibadah dan beribadah dan tempat beribadah.

Dari pemetaan ini ditemukan di Provinsi Banten ada tiga dan di Katolik ada satu dan sudah selesai yaitu di Pamulang.

Di Pamulang dapat terselesaikan karena ada kerjasama semua pihak semua tokoh masyarakat dan semua yang terlibat lintas agama.

“Setelah kemarin peristiwa dari Universitas Pamulang dan peristiwa di tetangga kita juga seperti itu untuk melakukan pemetaan pendataan dan juga pendampingan melalui Kementerian Agama mulai dari tingkat pusat Provinsi Kabupaten. Juga melibatkan unsur masyarakat yaitu FKUB, majelis agama, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh perempuan, penyuluh agama Katolik, juga tokoh dari pihak yang berkonflik. Selain itu pemerintah juga melibatkan aparat keamanan TNI Polri dan pihak terkait agar tidak ada gangguan tempat ibadah,” jelas Poermadi.

Dalam kontes peletakan batu pertama renovasi Gereja Katolik Kristus Raja Serang ini, lanjut Simbolon, pemerintah ikut mendukung dan mendoakan semoga renovasi Gereja ini dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Dengan demikian pemerintah berharap gedung Gereja Paroki menjadi pusat pembinaan iman dan kohesivitas umat Katolik.

“Akhirnya kami ucapkan terima kasih kepada Bimas Katolik dalam hal ini Kementerian Agama. Kementerian Agama seperti ditegakkan oleh Bapak menteri yang selalu mengatakan akan menjamin bahwa semua umat beragama di Indonesia dapat beribadah dengan baik dan beliau juga selalu mengatakan Jangan Lelah mencintai Indonesia berjuang untuk negeri Indonesia,” pungkasnya.

Uskup Bogor Ajak Bersatu

Sementara itu pada tempat yang sama Uskup Bogor, Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM kembali menyampaikan terima kasih ke panitia yang berjuang dan berusaha untuk memperoleh izin merenovasi Gereja ini.

Uskup Bogor mengakui kadang-kadang tidak dipahami juga apa masalahnya kalau pemerintah memberikan izin untuk renovasi sama juga izin untuk membangun Gereja di tempat yang baru.

“Kadang-kadang kita tidak paham berbelit-belit, tetapi syukurlah kita percaya kepada Kristus yang berjuang demi sesuatu yang baik dan kita mengikuti teladan Kristus itu dalam memperjuangkan usaha ini,” kata Uskup Bogor disambut tepuk tangan umat yang hadir.

Uskup mengajak semua pihak bersama-sama bersatu untuk mewujudkan impian membangun gedung Gereja yang hendak direnovasi ini.

“Saya mau memberi makna pula bahwa pembangunan dalam konteks kita merayakan 75 tahun Keuskupan kita. Sebagai satu institusi sebagai lembaga resmi negara ini ini juga berusia 75 tahun dan dalam kerangka 75 tahun ini memang kita mau membangun suatu Gereja. Kita berjalan bersama bergerak bersama dan melakukan transformasi pembaharuan-pembaharuan. Ada hal baru yang bermutu yang berkualitas yang kita tampilkan bersama warga bangsa Indonesia ini,” harap Uskup asal Manggarai Flores ini.

Dirinya mengajak semua umat untuk sisihkan yang menjadi salah pandang, salah pikir atau salah persepsi yang kadang-kadang terjadi di antara kita.

“Mari kita berembuk berbicara bersama. Memang ada perbedaan pandangan itu terutama dalam lingkungan-lingkungan kita maupun dalam keluarga-keluarga kita. Kita dalam bersama dalam konteks Paroki kita Keuskupan kita ya kita membangun gedung ini dalam kebersamaan kita dan berilah ini sebagai bagian dari transformasi dari perubahan itu dan perubahan atau pembaharuan itu merupakan pembaruan berkualitas dan Paroki ini memberikan itu kepada Keuskupan,” pinta Uskup.

Tak lupa Uskup Bogor mengucapkan terima kasih juga kepada pastor Paroki dengan Dewan Pastoralnya bahwa pada akhirnya memiliki juga gedung di mana kita bisa mewujudkan kebersamaan dalam persekutuan bersama.

By. Stanis Kwen

KOMSOS Paroki Kristus Raja – Serang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

error: Content is protected !!
Enable Notifications OK No thanks