KEUSKUPANBOGOR.ORG- Bertepatan dengan Perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79 tahun, audiensi Kirab Misi Anak dan Remaja bersama Mgr Paskalis Bruno Syukur di Paroki Maria Bunda Segala Bangsa (MBSB), Kota Wisata begitu meriah dan diwarnai dengan atribut perayaan ulang tahun Republik Indonesia.
Pada hari Sabtu (17/08/2024), patung Bunda Maria dan Salib Misi tiba di Paroki MBSB setelah diantarkan oleh umat Kapel Santa Lusia, Cileungsi. Ini menjadi penanda bahwa perjalanan Kirab Misi di Paroki MBSB resmi dimulai.
RD Bonifasius Heribertus Beke selaku Pastor Paroki Maria Bunda Segala Bangsa berpesan bahwa pada hari ini anak-anak dan remaja harus bersukaria dan bergembira bersama dalam audiensi bersama Bapak Uskup.
Kehadiran Boneka Mamedo
Mamedo adalah boneka maskot Keuskupan Bogor. Nama ‘Mamedo’ sendiri merupakan singkatan dari sesanti milik Monsinyur Paskalis yaitu Magnificat Anima Mea Dominum.
Pada hari ini, secara istimewa boneka maskot Mamedo hadir dan menyapa anak-anak dan remaja pada audiensi. Tampak wajah gembira dan antusias saat mereka bertemu dengan Mamedo.
“Seru Gak Jadi Uskup?”
“Bapak Uskup berasal dari mana?,” tanya seorang anak bernama Quinna kepada Bapak Uskup. Monsinyur Paskalis pun menjawab bahwa dirinya berasal dari Manggarai Barat.
Lalu ada pertanyaan dari seorang anak bernama Michael tentang apa hobi yang dimiliki oleh Bapak Uskup. Monsinyur Paskalis pun menjawab kalau hobi yang dimilikinya adalah bermain sepak bola.
“Bapak Uskup suka warna apa?” tanya seorang anak bernama Tigris yang penasaran. Monsinyur pun menjawab bahwa Ia menyukai warna biru laut karena melambangkan sukacita dan pengharapan.
Lalu ada pula pertanyaan dari Gabriela yang menanyakan apakah seru menjadi Bapak Uskup. Monsinyur Paskalis pun menjawab bahwa dengan bertemu anak-anak serta melayani Tuhan sebagai seorang Uskup, menjadi Uskup amatlah seru dan menyenangkan.
Pertanyaan terakhir dari Fella yang bertanya, “apa ada cita-cita lain yang dimiliki Bapak Uskup selain menjadi Imam?,” tanyanya. Monsinyur Paskalis pun menjawab bahwa jika tidak menjadi Imam, dirinya ingin menjadi guru seperti profesi yang dimiliki oleh ayahnya.
Selain audiensi dengan Bapak Uskup, kegiatan pada hari ini diisi dengan pemberian hadiah lewat pertanyaan-pertanyaan seputar Keuskupan Bogor dan akhirnya ditutup dengan flashmob dan tarian.