KEUSKUPANBOGOR.ORG – Kerinduan umat Paroki Santo Andreas, Sukaraja untuk memiliki rumah ibadah yang nyaman kini terjawab sudah karena gedung gereja telah selesai direnovasi. Pada hari Rabu (14/08/2024) sore digelar Misa Dedikasi Altar dan Pemberkatan Gedung Gereja Paroki Santo Andreas yang terletak di Jalan Raya Ciluar No.373 RT 03/RW 09, Ciluar, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.
Misa dirayakan secara konselebrasi dipimpin oleh Mgr Paskalis Bruno Syukur yang bertindak sebagai Selebran Utama. Dalam Misa ini, umat turut hadir merayakan perayaan syukur atas bertransformasinya gedung gereja yang mereka rindukan selama ini.
Kerinduan yang Terjawab
“Semoga iman umat di paroki ini terus bertumbuh. Jika kita mengimani dan berjalan bersama Tuhan, tidak ada yang mustahil. Meski ada hal-hal yang menghalangi, namun karena kepercayaan yang kita miliki, kita mampu menjalaninya. Bersama Dia, kita dikuatkan untuk berkomitmen berkarya demi kemuliaan Tuhan. Tidak ada yang mustahil jika kita menjalankan sesuatu bersama Tuhan, yang penting apa yang kita cita-citakan adalah demi kebesaran Tuhan,” tutur Monsinyur Paskalis dalam homili yang disampaikan.
Lebih lanjut, Uskup Keuskupan Bogor tersebut menyampaikan bahwa proses renovasi gedung gereja yang berjalan selama lima bulan ini dapat dilalui bersama-sama. Kerinduan umat akan gedung gereja yang baru ini sudah lama dinantikan oleh umat, Pastor Paroki sebagai gembala mendengarkan kerinduan tersebut dan berupaya dengan segala strateginya untuk merealisasikan harapan tersebut.
Monsinyur Paskalis pun menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Romo Joko selaku Pastor Paroki Santo Andreas beserta dengan umatnya yang berjalan bersama Tuhan untuk bersama-sama bergotong royong untuk membangun gedung gereja ini.
“Semua upaya yang dilakukan merupakan sarana yang membantu kita untuk memuji dan menyembah Tuhan yang kita imani, Tuhan yang menyelamatkan. Di tempat ini lah kita merayakan sakramen-sakramen dan sakramen tersebut adalah tanda kita berjumpa dengan Tuhan. Bersama Tuhan kita pasti dapat bertransformasi di dalam Dia, yang terpenting adalah kita meyakini serta berdoa kepada-Nya. Semoga dengan digunakannya gereja ini, hati kita dipenuhi dengan Roh Tuhan. Berdoalah di saat Anda bersukacita maupun berduka. Kita harus yakin bahwa Tuhan hadir di tempat ini. Mari kita memohon berkat Tuhan untuk gereja ini, dan semoga gereja ini senantiasa menjadi hadiah karena selalu berjalan bersama Tuhan,” pesan Sekretaris Jenderal Konferensi Waligereja Indonesia tersebut.
Upaya Bersama
Bapak Rudi Sukardi selaku Ketua Renovasi Gedung Gereja Paroki Santo Andreas, Sukaraja menyampaikan rasa syukurnya kepada Tuhan yang memberikan kesempatan bagi umat di paroki ini untuk memiliki gedung baru. Ia menyampaikan bahwa pada awalnya renovasi dilakukan untuk membetulkan atap gereja yang bocor akibat dampak angin puting beliung.
“Pada tanggal 15 November 2023, perwakilan umat mendatangi masyarakat setempat untuk meminta izin melakukan renovasi. Setelah izin didapatkan, pada 15 Januari 2024 dilakukan pembongkaran gedung gereja lama. Di awal Februari 2024 dilakukan renovasi berkala pada gedung gereja paroki ini,” tuturnya.
Lebih lanjut Ia menyampaikan bahwa proses penggalangan dana dilakukan secara mandiri yang dilakukan oleh umat. Program yang diluncurkan pada saat itu adalah tiga hal yaitu; donasi kasih yang diberikan setiap umat dengan nominal yang telah ditetapkan, donasi cinta yang tidak dibatasi oleh nominal, donasi rekan yang melibatkan pihak lain di luar umat paroki, serta donasi yang diberikan oleh Keuskupan Bogor.
“Terkait proses penggalangan dana, kami ucapkan terima kasih. Kami percaya bahwa Tuhan yang menyertai proses penggalangan dana ini,” ungkapnya.
Pembacaan Surat Keputusan
RD Marselinus Wisnu Wardhana selaku Sekretaris Jenderal Keuskupan Bogor membacakan surat keputusan pemberkatan gereja Paroki Santo Andreas, Sukaraja. Dalam surat tersebut disampaikan bahwa gereja Paroki Santo Andreas, Sukaraja telah sah dan legitim dipergunakan sebagai tempat Perayaan Ekaristi dan peribadatan. Hal-hal terkait administrasi dapat dibicarakan dengan Pastor dan Dewan Paroki dalam pengawasan Uskup Keuskupan Bogor.
RD Lucius Joko selaku Pastor Paroki Santo Andreas menyampaikan bahwa renovasi gedung gereja bukanlah keberhasilan dirinya sendiri, namun keberhasilan semua umat serta Keuskupan Bogor.
Ia pun menceritakan keprihatinannya saat baru menjabat Pastor Paroki di paroki ini akan kondisi gedung gereja. Ia pun turut menceritakan betapa luar biasanya umat yang memiliki militansi iman yang kuat. Bagi Romo Joko, Ia begitu optimis gereja dapat direnovasi menjadi tempat ibadah yang layak dan aman.
“Peristiwa ini patut disyukuri dan saya berterima kasih kepada umat sekalian. Tanpa kalian renovasi ini tidak akan terjadi. Saya juga berterima kasih kepada Keuskupan Bogor yang memberikan izin dan saya pun berterima kasih atas kerja keras tim renovasi gereja. Maka, gereja kita sudah bagus dan nyaman, semoga iman kita semakin bertumbuh dan mendalam sehingga akhirnya umat di paroki ini adalah kumpulan orang yang diberkati oleh Tuhan,” tutur Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Bogor tersebut.
Menjadi Terang
Usai Misa, Monsinyur, para Pastor dan umat makan malam bersama serta beramah tamah. Istimewanya, Bapak H. Ukie Junaedi selaku Ketua Rukun Warga (RW) 01 Cimandala, Bapak Parjo Sukardi selaku Ketua Rukun Tetangga (RT) 03 dan Ibu Partiyem selaku Ketua RT 02 yang hadir dalam ramah tamah pada hari ini.
Monsinyur Paskalis pun menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Bapak RW dan Ibu RT yang memberikan izin serta mendukung renovasi gereja. Monsinyur Paskalis pun menyampaikan bahwa sebagai warga Negara Indonesia, hal ini adalah hal yang mempererat kerukunan dimana satu sama lain saling menghargai dan tidak menghalangi tiap warga negara untuk beribadah di tempat yang aman dan layak.
Monsinyur Paskalis pun mengajak umat untuk menjadi terang bagi orang lain dan siap membawa kebaikan bagi sesama manusia tanpa memandang agama dan latar belakangnya.
Puji Tuhan, terima kasih Tuhan Yesus telah memberikan umat kami tempat yg kami rindukan selama ini, sejak Stasi 1975 sampai menjadi Paroki 2006. Kami bersyukur diberikan kesempatan, tetap berada di sebuah gang sempit ditengah-tengah saudara kami Muslim yg sepenuh hati tetap menerima kami, agar kami dapat memuji dan memuliakan Tuhan Yesus dengan lebih pantas. Setelah puluhan tahun, ternyata tidak membawa kami keluar dari gang sempit ini, karena kami percaya Tuhan menghendaki umat Paroki Santo Andreas agar menjadi terang dan garam sesuai pesan Mgr. Pascalis Bruno Syukur dalam kotbah pemberkatan gereja, 14 Agustus 2024. Gereja kecil ditengah pemukiman saudara yg berbeda keyakinan ini, adalah sebuah hadiah ultah ke 75 tahun Keuskupan Sufragan Bogor, juga sebagai gambaran Umat Keuskupan Bogor yg kecil ditengah saudara umat Muslim Jawa Barat. Kita percaya semua Romo yg pernah melayani Stasi Ciluar, para sesepuh, umat yg telah mendahului kita pasti turut merasakan kebahagian, sebab akhirnya kerinduan mereka agar punya gereja, terjawab sudah. Terima kasih para Romo, Romo Paroki RD. Licius Joko, RD. Markus, DPP, DKP, donatur, dan semua umat. Selamat bagi umat Paroki Santo Andreas Sukaraja Bogor, Selamat ultah ke 75 Keuskupan Sufragan Bogor.