KEUSKUPANBOGOR.ORG – Senin (23/12/2024) pagi, diadakan Misa Requiem bagi mendiang Mgr Michael Cosmas Angkur, Uskup Emeritus Keuskupan Bogor, yang dilaksanakan di Gereja Paroki BMV Katedral, Bogor pada pukul 10.00 WIB.
Misa dirayakan secara konselebrasi dipimpin oleh Mgr Ignatius Kardinal Suharyo bersama Mgr Paskalis Bruno Syukur, Mgr Antonius Subianto Bunjamin, Mgr Christophorus Tri Harsono, Mgr Siprianus Hormat, Mgr Silvester San, dan Mgr Vinsensius Setiawan Triatmojo. Turut serta pula ratusan Pastor yang terdiri dari Pastor Diosesan Keuskupan Bogor, serta tarekat religius lainnya yang hadir untuk mendoakan keselamatan jiwa Monsinyur Michael.
Setelah sebelumnya disemayamkan di Kapel Sacra Familia Pusat Pastoral Keuskupan Bogor sejak 21 Desember 2024 lalu, ribuan umat hadir silih berganti hadir untuk mengucapkan salam perpisahan yang terakhir kalinya bagi Uskup Keempat Keuskupan Bogor tersebut. Banyak diantara mereka berderai air mata saat mengenang kembali kebaikan sosok yang dikenal sebagai pemimpin yang sederhana dan penuh kasih tersebut.
Monsinyur Michael menjabat sebagai Uskup Keuskupan Bogor pada 23 Oktober 1994 hingga 21 November 2013, kemudian digantikan oleh Monsinyur Paskalis. Selama ini, Monsinyur Michael menjalani masa pensiunnya di Komunitas Santo Fransiskus, Gorontalo, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat. Monsinyur Michael wafat di usianya yang ke-87 tahun di Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo, pada hari Rabu, 18 Desember 2024 sekitar pukul 12.06 WITA.
Kesederhanaan adalah Pilihan Hidup Monsinyur Michael
“Kesederhanaan adalah buah keteladanan Monsinyur Michael yang mengambil rupa sebagai hamba. Dalam kesederhanaannya, Monsinyur Michael taat kepada Tuhan serta memberikan kesaksian akan Kristus lewat Injil yang hidupi,” ucap Mgr Antonius Subianto Bunjamin akan kerendahan hati Monsinyur Michael Cosmas Angkur.
Lebih lanjut, Uskup Keuskupan Bandung tersebut menyampaikan bahwa mungkin di dalam hidupnya, Monsinyur Michael bisa saja mengambil privilese dan kemewahan namun Ia memilih untuk tidak mengambilnya. Ia lebih memilih untuk hidup sederhana.
“Monsinyur Michael usai pensiun bisa saja tinggal di Bogor, namun dirinya memilih tinggal di Labuan Bajo untuk meneruskan misinya untuk membangun rumah pendidikan bagi saudara Fransiskan. Di usia senjanya, jiwa misionernya masih terus membara. Selamat di Labuan Bajo, Monsinyur Michael pun tidak segan untuk menyapu dan mengepel atau melakukan aktivitas sederhana lainnya,” tutur Monsinyur Anton.
Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) tersebut pun menyampaikan bahwa Monsinyur Michael tidak pernah absen menghadiri kegiatan-kegiatan KWI. Ia pun menambahkan bahwa kesederhanaan bukan pencitraan tapi identitas yang mesti dihidupi agar tidak terkikis dari kemanusiaan kita. Jangan sampai kesederhanaan ditanggapi secara keliru. Keuskupan Bogor bukan tidak ingin mengurus Monsinyur Michael, namun kesederhanaan beliau serta jiwa misionernya yang mendorongnya untuk terus berkarya di masa pensiunnya di Labuan Bajo.
“Bapak Uskup terima kasih atas karya dan pelayanan bagi Gereja Katolik Indonesia. Selamat jalan, Monsinyur!” ucap Monsinyur Anton mengakhiri.
Mewariskan Keteladanan Hidup
RD Marselinus Wisnu Wardhana selaku Sekretaris Uskup Keuskupan Bogor menyampaikan ucapan syukur dan terima kasihnya atas kelancaran dari rangkaian prosesi acara duka bagi Monsinyur Michael.
Sekretaris Uskup Keuskupan Bogor tersebut pun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendoakan rangkaian prosesi acara duka yang dilaksanakan di Keuskupan Bogor ini.
Mgr Ignatius Kardinal Suharyo menyampaikan rasa belasungkawa kepada keluarga dan Keuskupan Bogor. Uskup Keuskupan Agung Jakarta tersebut pun menyampaikan refleksinya akan sesanti yang dimiliki Monsinyur Michael yaitu ‘In Verbo Tuo’ yang diambil dari Injil. Dengan memilih semboyan tersebut Monsinyur Michael ingin mewariskan teladan hidup bagi kita yaitu kesederhanaan serta mau untuk berproses.
“Terima kasih Monsinyur Michael Cosmas Angkur untuk teladan semasa hidup ini. Selamat jalan, semoga Tuhan melapangkan jalan bagi Monsinyur,” ucap Kardinal.
Mgr Paskalis Bruno Syukur dalam sambutannya membacakan surat belasungkawa dari Paus Fransiskus yang dikirimkan melalui Kardinal Antonio. Lebih lanjut, Uskup Keuskupan Bogor tersebut mengungkapkan bahwa Paus Fransiskus menyampaikan duka yang mendalam atas kepergian Monsinyur Michael.
Akhirnya, Sekretaris Jenderal KWI tersebut menyampaikan bahwa tugas Monsinyur Michael telah usai seiring kepergiannya. Inilah waktu bagi kita semua untuk meneruskan pekerjaan-pekerjaan baik yang diwariskan oleh Monsinyur Michael. Maka, kita berterima kasih kepada Monsinyur Michael atas kesetiaannya yang sampai akhir.
“Bapak Uskup Monsinyur Michael selamat jalan, terima kasih atas keteladananmu,” ucap Monsinyur Paskalis
Isak Tangis Iringi Proses Pemakaman
Usai Misa Requiem, jenazah Monsinyur Michael diberangkatkan menuju Pemakaman Katolik TPBU/RKUK Kalimulya 1 Santo Yusuf untuk dimakamkan.
Rangkaian pemakaman diawali dengan ibadat. Lantunan doa dan tangisan menggema sepanjang pemakaman berlangsung.
Prosesi Ibadat dipimpin oleh RD Yohanes Suparta dan RD Dionnysius Yumaryogustyn Manopo.
Selamat jalan, Monsinyur Michael Cosmas Angkur!
Beristirahatlah dalam kedamaian bersama Allah di Surga.