Liturgi yang baik, benar, dan indah, itulah impian dari paroki-paroki yang berada di Dekenat Utara. Guna menggapai impian ini, berkumpullah para petugas liturgi sebanyak 24 orang (perwakilan dari Misdinar, Lektor, Prodiakon, serta seksi Liturgi) dari paroki-paroki Dekanat Utara di Paroki Santo Matias – Cinere. Pertemuan liturgi dekanat utara perdana ini adalah tindak lanjut dari struktur kepemimpinan yang baru di Dekanat Utara. Saat ini Dekanat Utara memiliki moderator bidang Liturgi yang dipimpin oleh Romo Yustinus Joned. Bidang liturgi antara lain membawahi beberapa bidang, yaitu: misdinar sebagai koordinator Fr. Dion Manopo, bidang lektor dan lektris sebagai koordinator Fr. Agustinus Nanang, serta Romo Yosep Tote yang dipilih menjadi koordinator prodiakon. Struktur kepengurusan yang baru ini langsung ditanggapi dengan cepat oleh Moderator Liturgi yang kemudian mengusulkan diadakannya pertemuan liturgi tingkat Dekanat.
Sabtu, 14 Maret 2015 adalah hari yang dipilih untuk menyelenggarakan pertemuan tersebut. Pukul sepuluh tepat kami sudah memulai rangkaian acara pertemuan liturgi ini. pembekalan dan penyegaran kembali akan Liturgi Pekan Suci adalah materi yang disampaikan di awal pertemuan ini. Tema ini dirasa menjadi yang utama untuk disampaikan mengingat bahwa sebentar lagi paroki-paroki akan menyambut Pekan Suci. Di tengah persaudaraan dan pembekalan yang dibangun, kami menyisipkan sharing-sharing dari paroki masing-masing sehingga semakin memperkaya dan mengenalkan kami akan kebiasaan paroki-paroki setempat. Setelah selesai dengan pembekalan dan makan bakso bersama, acara dilanjutkan dengan raker kecil dan sharing di dalam kelompok masing-masing bersama dengan koordinatornya. Pembicaraan yang lebih khusus di dalam kelompok masing-masing ini diakhiri dengan rencana pengadaan program bersama yang dapat membantu dan mengarahkan menjadi pelayan yang lebih baik dari hari ke harinya.
Sebelum pertemuan liturgi Dekanat Utara ini ditutup, kami kembali berkumpul bersama. Pada kesempatan yang spesial ini, RD. Lucius Joko (Dekan Dekanat Utara) menyampaikan beberapa hal kepada kami semua. Pertama-tama yang beliau sampaikan adalah apresiasi dan terima kasih kepada moderator liturgi dan juga atas kerja sama serta pelayanan yang telah diberikan. Selanjutnya, beliau menyampaikan visinya mengenai keseragaman liturgi dan beliau mempunyai harapan besar bahwa Dekanat Utara dapat menunjukkan hal tersebut, syukur jika bisa menjadi contoh baik bagi paroki lainnya. Lalu, beliau juga mengharapkan bahwa pertemuan liturgi ini tidaklah menjadi peristiwa untuk mencari sensasi, melainkan menjadi sebuah proses belajar yang berkelanjutan. Pertemuan ini adalah sarana bagi kita untuk terus mengetahui yang baik, benar, dan indah sehingga kita semua dapat mengaplikasikannya menjadi liturgi yang baik, benar, dan indah pula. Menurut Romo Joko hari-hari ini tidak ada yang baru di dalam liturgi, namun yang ada hanyalah umat beriman yang belum melek liturgi. Semoga pertemuan ini sungguh menjadi sarana bagi kita untuk dapat menjadi yang lebih baik sehingga kita senantiasa dapat memuji Allah dengan penuh sukacita melalui liturgi. Akhirnya pukul 14.30, pertemuan ditutup dengan doa dan berkat oleh Romo Joko.
Fr. Dionisius Manopo