Bogor – Keuskupanbogor.org : Berkumpul bersama keluarga dan orang-orang terkasih pada saat hari raya merupakan sebuah pengalaman yang indah dan paling dinantikan. Demikian pula dengan Natal sebagai sebuah perayaan iman dan saat untuk kumpul keluarga. Rasa haru bercampur bahagia itu pula muncul di Lapas Kelas II A Pondok Rajeg Cibinong. Tepat pada hari Natal (Selasa, 25/12/2018) warga binaan yang beragama Katolik dan Protestan merayakan Natal bersama keluarga dan kerabat di tempat itu. Turut hadir para wakil dari gereja-gereja yang selama ini melayani para warga binaan di sana. Untuk gereja katolik, diwakili oleh para Pengurus “Sahabat Lapas”. Rangkaian acara dimulai pada pukul 09.00 dengan ibadah yang dipimpin oleh Pendeta John Manoppo selaku Ketua Panitia Natal 2018 dan Pembina Rohani untuk Lapas dan Rutan di Kota Depok. Dengan mengusung tema “Yesus Kristus Hikmat Bagi Kita” (1 Korintus 1:30), ibadah yang diadakan di Gereja Oikumene “Terang Dunia” itu berlangsung khidmat.

Dalam khotbahnya, Pendeta John mengatakan bahwa orang yang berhikmat adalah orang yang mengetahui kebenaran dan melaksanakannya. Sebagai orang yang telah dipanggil menjadi pengikut Yesus Kristus, tentu kita akan melaksanakan kebenaran yang bersumber dari Yesus Kristus. Ada banyak orang yang pintar tapi belum tentu berhikmat. Sedangkan orang yang berhikmat, tentu adalah juga orang yang pintar.
Mengakhiri khotbahnya, Pendeta John mengimbau kepada keluarga, kerabat dan teman untuk tidak menjauhi atau mengucilkan para warga binaan. Adalah suatu hal yang lumrah bagi setiap insan manusia melakukan kesalahan dalam hidupnya. Seharusnya keluarga, kerabat dan teman yang merupakan orang-orang berhikmat akan merangkul dan membimbing para warga binaan yang sedang menjalani proses pemurnian dari Tuhan di lapas tersebut.
Usai khotbah, acara penyalaan lilin Natal dilakukan oleh Pendeta John, Leo Budi (Pengurus “Sahabat Lapas”), Ibu Elka (mewakili KaLapas Kelas IIA, Pondok Rajeg-Cibinong) dan Pak Suryanto (mewakili warga binaan). Lalu dilanjutkan dengan kesaksian berupa pujian dari para warga binaan diantaranya Vokal Group “Lapora” yang merupakan singkatan Lapas Pondok Rajeg. Selain itu Ibu Elka bersama teman-temannya mewakili petugas lapas dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI juga mempersembahkan pujian. Ibadah diakhiri dengan doa syafaat dan berkat dari Pendeta John.

Setelah ibadah, acara ramah tamah dan makan siang bersama pun berlangsung di halaman gereja. Momen ini menjadi saat melepas rindu antara para warga binaan bersama keluarga dan kerabat. Momen ini juga menjadi saat untuk saling mengenal antara para warga binaan bersama tamu undangan termasuk para wakil gereja yang hadir. Adapun gereja yang melayani para warga binaan berjumlah 21, namun hanya 3 gereja yang dapat mengirimkan wakilnya dalam acara tersebut. Semoga Natal membawa damai dan sukacita bagi para warga binaan dan keluarganya serta mendekatkan para warga binaan pada Yesus Kristus. (Stephanie Annette Siagian/RD David (ed.))