Sukatani – keuskupanbogor.org : Jalan Salib pada hari jumat terakhir di masa prapaskah ditampilkan lewat visualisasi drama jalan salib (tablo). Aksi teatrikal jalan salib yang dihidupkan ini umumnya digelar oleh orang muda gereja. Kuasi Paroki Bunda Maria Ratu, Sukatani menggelar drama jalan salib tahun ini yang diperankan oleh tokoh-tokoh yang tidak lagi muda (jumat, 19/04/2019).
Pkl.07.00 gelaran drama jalan salib yang dikemas sebagai sebuah ibadat ini berhasil membawa suasana pilu perjalanan Yesus dalam sengsara dan wafatnya di salib. Para pemain yang terdiri dari para ibu rumah tangga dan para bapak ini membawa ratusan umat masuk dalam suasana sengsara Yesus. Tampak beberapa menitikkan air mata, hanyut dalam suasana jalan salib yang sungguh menguras emosi dan refleksi iman. “Jujur kami hanya punya waktu siapkan drama ini dua minggu dengan kendala latihan pun tak pernah bisa lengkap”, tutur Lukas sebagai sutradara.
“Drama jalan salib ini bagus. Selamat kepada para pemain. Biasanya OMK yang perankan kali ini orang tua yang perankan drama”, tutur RD David.”Dalam jalan salib semua karakter manusia ada di sana mulai dari yang baik sampai yang jahat. Kita mau ikuti yang mana?”, tambahnya. Di beberapa paroki saat ini juga dilangsungkan drama jalan salib yang diperankan oleh para orang muda. Mari kita teladani kekuatan cinta dan pengorbanan Yesus dalam peristiwa Jumat Agung ini. Dalam salib Yesus ada segala drama kehidupan manusia. Dalam salib Yesus pula kita akan temukan kemuliaan dan keselamatan yang datang dari Allah.
Selamat kepada para aktor dan aktris semoga visualisasi jalan salib ini akan terus ada di KP-BMR…maju terus Kuasi Paroki Bunda Maria Ratu Sukatani…..love u full
Amin…Semoga Kuasi Paroki Bunda Maria Ratu semakin hidup dalam setiap kegiatan