Ambarawa – keuskupanbogor.org : “Imam bukanlah jabatan seperti sebuah karir yang harus menanjak : pastor vikaris – pastor paroki – uskup. Imam itu pelayan.” Pesan ini disampaikan Mgr Datus dalam sesi pertama retret para imam UNIO Keuskupan Bogor di Wisma Pangesti Wening, Ambarawa (Selasa, 23/7).
Kepada para peserta retret (imam UNIO dan Mgr Paskalis), uskup yang juga Ketua Komisi Komsos KWI ini mengajak untuk menyadari dan memaknai spiritualitas sebagai seorang imam.
“Pertama-tama, yang harus disadari bahwa panggilan itu adalah prakarsa Allah. Roh Tuhan diembuskan pada manusia yang rapuh dan fana. Kehadiran Roh Tuhan menjadi kunci awal sebuah kesadaran eksistensial,” pungkasnya. “Tuhan menyertai orang-orang yang dipilih-Nya,” tegasnya memantapkan.
Panggilan Tuhan utamanya adalah mengajak para imam menjadi pelayan. Sikap siap sedia dan rendah hati harus ada dalam jiwa pelayan.
Uskup yang tahun ini akan merayakan ulang tahun presbyteratnya yang ke-35 juga membagikan kekuatan imamatnya sebagai imam dan uskup. “Saya mencintai imamat dan imam-imam saya,” tegasnya.
Jalan hidup imam itu unik. Bukan hanya butuh kebersamaan, tetapi juga harus saling memperkaya. “Tulislah deretan kebaikan rekan-rekanku hingga aku sulit menemukan keburukanya”, tegas uskup yang juga pernah menjadi Pastor Paroki di Jerman ini.
Selain itu, ia pun menyampaikan agar para imam jangan malas ikut pertemuan imam dengan alasan kesibukan. Bagi imam yang selalu beralasan sibuk, ia pun berkelakar “Apakah engkau lebih sibuk dari Tuhan Yesus?” yang disambut tawa pecah para imam .
Dalam hal terakhir di sesi pertama ini, Mgr Datus mengajak para imam untuk melakukan hal-hal yang para imam ajarkan kepada umat. ” Bila engkau mengajar umat berdoa, maka engkau pun harus berdoa. Bila engkau mengajarkan umatmu datang ke Sakramen Tobat, maka engkau pun harus mengaku dosa,” tegasnya.
Retret para imam ini masih berlangsung hingga jumat, 26 Juli. Mari kita dukung dan doakan selalu agar para imam kita senantiasa sehat, semangat dan membangun komunitas imam yang saling memperkaya kualitas imamatnya.
(RD David)
Semoga retret jadi ajang achtreat….mundur merefkelsi untuk melenting maju lebih baik lagi