Depok – keuskupanbogor.org : Siapa yang setuju kawasan gereja menjadi kawasan bebas asap rokok ? Pertanyaan MC ini diamini umat dengan mengangkat jari tanda setuju. “Bagaimana dengan para romo? Setuju?” pertanyaan ini pun berlanjut dan ditimpali suara umat seolah mewakili suara para imam dengan jawaban pekikan “Setuju!”
Lontaran MC di atas terjadi saat di detik-detik akhir berakhirnya Sinode II Keuskupan Bogor Tingkat Dekanat yang diselenggarakan di Dekenat Utara (6 Paroki dan 1 Kuasi Paroki) di Aula Santo Yohanes Paulus II, Paroki Santo Paulus, Depok (Minggu, 6/10). Hal ini seiring dengan bahasan reksa pastoral lingkungan hidup.
Sinode yang diselenggarakan sebagai kelanjutan dari sinode di tingkat Paroki ini telah merumuskan berbagai agenda prioritas. Berbagai usulan dan masukan dari segenap umat yang hadir menandakan adanya kepedulian umat terhadap perkembangan gereja (dan keuskupan).
Romo Yulius Eko (Pastor Dekanat Utara) menyampaikan harapannya agar berbagai usulan dan rumusan kebijakan ini bisa menjadi acuan dalam menyamakan gerak bersama pertumbuhan dan perkembangan gereja. “Saya berharap rumusan masukan ini dapat dipertimbangkan di tingkat keuskupan”, tuturnya.
Berbagai rumusan ini tentunya menjadi harapan dan tantangan. Ada pertumbuhan kesadaran hidup menggereja yang saat ini terjadi. Kepedulian umat terhadap gereja begitu tinggi. Maka sinode sebagai sebuah proses menyamakan langkah bersama seluruh elemen gereja memerlukan sebuah keterbukaan hati dalam semangat dan sukacita Injili.
Sinode II Keuskupan Bogor tingkat dekanat ini dihadiri 240 orang umat dan kaum religius. Tampak hadir pula para imam dari parokinya masing-masing di sela-sela pelayanan rohani di parokinya. Kehadiran para imam membawa sukacita dan energi tambahan bagi para umat yang telah setia datang sejak Pkl.08.00 pagi.
Antusiasme umat dalam memberikan masukan terhadap materi-materi dibatasi waktu. Namun demikian bila ada usulan tambahan, umat bisa menuliskannya dan menyampaikan pada panitia penyelenggaraan sinode.
Sinode tingkat dekanat utara ini pun ditutup dengan Misa pada Pkl.15.30. Para pastor yang masih bertahan dan tidak ada jadwal misa sore di parokinya menjadi konselebran. Acara foto bersama, masing-masing kontingen sinode dari paroki-paroki yang berfoto bersama imamnya, menjadi pamungkas dari seluruh kegiatan hari ini.
Selamat dan sukses atas terselenggaranya Sinode di Dekanat Utara. Mari selanjutnya kita sukseskan pula Sinode II Keuskupan Bogor tingkat keuskupan yang akan diselenggarakan pada Desember 2019 nanti. Pekan depan masih ada rangkaian sinode di dekanat-dekanat lain. Salam sukacita Sinode !
(RD David)
bahwa merokok ditempat umum termasuk di gereja harus ada aturan saya setuju. tapi membebaskan kawasan gereja bebas rokok itu perlu dikoreksi, apalagi tanpa alasan yg dapat dipertanggungjawabkan. hanya latah ikut-ikutan anti tembakau.
Yth. Romo David dalam Kristus,
Terima kasih atas kesediaan hadir meliput berita sehingga kami boleh menyampaikan selamat ulang tahun dalam kebersahajaan Sinode tingkat Dekanat Utara.
Semoga kita semua sebagai bagian dari Satu Tubuh akan tetap setia saling mengisi dan melengkapi satu sama lain demi Nama Tuhan semakin dipermuliakan di mana dan kapan pun.
Saya kemarin juga surprise dengan celetukan MC karena saya memang tahu saat ada DinKes berkunjung ke Paroki dan menyampaikan hal diceletukkan MC.
Tiada terlupa terima kasih kepada Kuria Keuskupan, SC dan OC Sinode Keuskupan, para Romo Dekanat Utara, semua yang ikut menyatukan daya melaksanakan acara, serta semua yang telah hadir.
Tuhan memberkati kita semua melalui pendampingan Bunda Maria dan Terang Roh Kudus.