Sahabat Lapas Menjadi Sahabat Rohani Bagi Warga Binaan

Loading

Cibinong – keuskupanbogor.org : Sahabat Lapas kembali melaksanakan pelayanan ke Lapas Kelas IIA Pondok Rajeg, Cibinong (senin, 25/11). Kali ini pengurus Sahabat Lapas menggandeng beberapa umat dari 6 paroki di Dekenat Utara-Keuskupan Bogor untuk turut serta dalam pelayanan.

Lapas Pondok Rajeg yang dilengkapi dengan Gereja Oikumene “Terang Dunia” sebagai pusat pembinaan rohani anggota lapas rutin mendapatkan kunjungan pelayanan rohani dari Katolik dan Protestan secara bergantian.

Dalam kunjungan kali ini, RP Bertolomeus Jandu, OFM (Pastor Vikaris di Paroki Santo Paulus, Depok II) hadir memberikan pelayanan rohani. Pelayanan Sakramen Ekaristi dan Sakramen Tobat menjadi dua hal utama pelayanan rohani dalam setiap kunjungan.

Dalam Perayaan Ekaristi, Romo Berto memberikan inspirasi rohani dari kisah persembahan janda miskin. “Kita belajar dari kisah persembahan janda miskin perihal memberikan persembahan yang terbaik bagi Tuhan”, tuturnya.

“Lebih dari itu, kisah ini juga mengajak kita belajar penuh pada penyertaan Tuhan dalam seluruh perjalanan hidup. Di tengah kondisi yang tidak mudah, janda miskin itu tidak takut akan hari esok. Dia tidak takut, apakah besok dia masih bisa makan atau tidak”, tambahnya menjelaskan.

Romo Berto menyampaikan pada warga binaan untuk tidak takut akan apa yang dibutuhkan saat menjalani proses kehidupan di sana. Yakinlah bahwa Tuhan akan senantiasa memelihara hidup para warga binaan di sana.

Demikian juga dengan Sahabat Lapas yang telah benar-benar berlaku sebagai sahabat bagi para warga binaan. Mereka yang datang walau cuma satu kali dalam satu bulan, tidak hanya membawa berkat jasmani dan rohani, tapi juga memberi diri mereka sebagai sahabat bagi para warga binaan.

Maria Retno Widyawati dari Paroki St. Paulus, Depok II, mengatakan “Awalnya saya merasa deg-degan saat tiba di sini. Yang ada di pikiran saya adalah tempatnya kotor, orang-orangnyanya serem. Ternyata saat saya masuk tadi, saya lihat tempatnya bersih, gerejanya nyaman dan dingin, orang-orangnya juga ramah”.

“Pesan saya adalah supaya warga binaan tetap kuat dalam menjalani kehidupan disini. Tidak hanya warga binaan yang memiliki beban hidup, kami juga memiliki beban hidup. Jangan takut berkunjung ke lapas. Orang-orangnya baik dan ramah. Gerejanya juga bersih dan nyaman”, tambahnya memberi pesan.

Pada kesempatan kunjungan kali ini pun, Pengurus Sahabat Lapas menyampaikan titipan dari Bimas Katolik-Kementerian Agama Kota Depok bagi warga binaan yaitu berupa kaos. Pembagian kaos dari  Bimas Katolik-Kementerian Agama Kota Depok itu pun disambut dengan sukacita oleh para warga binaan. 

(Stephanie Annette Siagian)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Enable Notifications OK No thanks