Cibinong – keuskupanbogor.org – Selasa (12/11/2019) Pengurus Sahabat Lapas-Keuskupan Bogor kembali mengadakan kunjungan dan pelayanan ke Lapas Kelas IIA Pondok Rajeg, Cibinong.
Kunjungan kali ini terasa istimewa karena Forum Pelayanan Penjara (FPP) KAJ dan umat dari Gereja St. Yakobus, Paroki Kelapa Gading pun turut serta bersama dengan Pengurus Sahabat Lapas-Keuskupan Bogor. Setelah melalui rangkaian pemeriksaan, pada pukul 09.00 rombongan pun memasuki Gereja Oikumene “Terang Dunia”. Sebelum memulai perayaan ekaristi, RD Carolus Putranto Tri Hidayat yang merupakan Pastor di Seminari Tinggi St. Yohanes Paulus II KAJ, pun memberi kesempatan pada para warga binaan untuk melakukan pengakuan dosa. Sementara itu para warga binaan yang lain diajak untuk melantunkan puji-pujian oleh para Pengurus Sahabat Lapas-Keuskupan Bogor, Forum Pelayanan Penjara (FPP) KAJ dan umat dari Gereja St. Yakobus, Paroki Kelapa Gading.
Usai pengakuan doa, perayaan ekaristi pun segera dimulai. Mengawali homilinya yang mengacu pada Bacaan Injil Lukas 2:1-14, Romo Uut demikian panggilan akrabnya, mengatakan bahwa tak ada yang ideal dalam hidup ini. Tak ada orangtua yang ideal. Tak ada suami yang ideal. Tak ada isteri yang ideal. Bahkan Keluarga Kudus dari Nazareth pun tak ideal. Bunda Maria yang saat itu belum bersuami, telah mengandung. Santo Yusuf tidak mendapat penginapan sebagai tempat bagi Bunda Maria untuk melahirkan Yesus. Namun, kiranya kehadiran Yesus ke dunia ini dapat membuat segala sesuatu menjadi ideal. Demikian juga dengan para warga binaan, yang tak perlu merasa kecil hati dengan berada di sana. Adalah hal yang lumrah bagi setiap manusia untuk berbuat kesalahan. Meskipun memiliki masa lalu yang kurang baik, hendaknya para warga binaan tidak perlu terus melihat ke belakang. Namun, tataplah masa depan karena Yesus akan berjalan bersama tiap manusia menuju masa depan.
Mengakhiri homilinya, Romo Uut menyatakan sukacitanya karena dapat mengunjungi dan melayani di lapas. “Ini merupakan kunjungan saya yang pertama kali ke lapas. Awalnya saya membayangkan hal dan orang-orang yang seram, tapi ternyata tidak demikian adanya.” demikian ungkap beliau.
Usai perayaan ekaristi, Annette Siagian selaku Pengurus Sahabat Lapas-Keuskupan Bogor menceritakan awal pendirian Sahabat Lapas-Keuskupan Bogor yang dibentuk pada 26 Desember 2016 sebagai buah dari Tahun Kerahiman Ilahi. Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM selaku Uskup Bogor berkenan untuk melantik secara langsung para Pengurus Sahabat Lapas di Lapas Kelas IIA Pondok Rajeg, Cibinong.
Dilanjutkan dengan dr. Irene Setiadi selaku Pengurus Forum Pelayanan Penjara (FPP) KAJ yang menceritakan awal pendirian FPP KAJ yang telah berusia 12 tahun tersebut. Pendeta John Manoppo selaku Pembina Rohani untuk lapas dan rutan se-Indonesia pun turut menceritakan suka duka beliau dalam pelayanannya selama 12 tahun.
Kemudian para warga binaan memberi kesaksian dan melantunkan puji-pujian. Selain itu ada pembagian doorprize bagi warga binaan yang dapat menjawab pertanyaan dari MC yaitu Stephanus Tada yang juga merupakan Pengurus FPP KAJ. Sukacita dan keceriaan tidak hanya terpancar di wajah para warga binaan tapi juga para Pengurus Sahabat Lapas-Keuskupan Bogor, Forum Pelayanan Penjara (FPP) KAJ dan umat dari Gereja St. Yakobus, Paroki Kelapa Gading.
Selanjutnya menikmati berkat berupa makan siang yang telah disiapkan dan dibawa oleh Forum Pelayanan Penjara (FPP) KAJ dan umat dari Gereja St. Yakobus, Paroki Kelapa Gading.
Tak terasa waktu telah menunjukkan pukul 12.00. Saatnya berpisah untuk kemudian bertemu kembali pada bulan depan. Sebelum pulang, foto bersama dan bersalaman dengan para warga binaan.
Semoga kita tidak terus menatap ke belakang dan menyesali masa lalu namun dapat menatap ke depan dan berjalan untuk meraih cita-cita di masa depan.
(Stephanie Annette Siagian)
Pengurus SAHABAT LAPAS dan anggota Komsos Keuskupan Bogor