Parung – keuskupanbogor.org : Tahbiskan tiga diakon di Kapel Seminari Stella Maris – Parung (Senin, 24/2), Mgr Paskalis ungkapkan bahagianya seorang yang berkomitmen untuk terikat pada Yahwe.
Dalam janji tahbisan diakon, Fr. Joko Umbara, Fr. Anggi dan Fr. Galih akan taat pada hirarki gereja sebagai ungkapan komitmen keterikatan untuk mengabdi Tuhan dalam gereja.
Tiga diakon yang ditahbiskan hari ini telah melalui serangkaian pembinaan dan persiapan baik dari sisi intelektual, sosial (hidup berkomunitas) hingga tahap spiritual (hidup doa dan retret).
“Seorang diakon harus berjuang keras. IPK minimal 3,0”, tegas Bapa Uskup. “Meski demikian karakter dan integritas menjadi hal penting yang tidak terlupakan”, tambahnya.
Ada tiga pesan utama yang disampaikan Bapa Uskup kepada tiga diakon tertahbis ini. Pelayanan liturgi, pewartaan iman, dan pelayanan umat. Semuanya harus dilaksanakan dengan bahagia.
“Jangan pernah bosan membaca dan mewartakan Kitab Suci dan tampilkanlah wajah pelayanan penuh kasih. Yakinkan umat bahwa Sabda Allah itu menghidupkan”, ungkapnya penuh semangat.
RD Jatmiko (Rektor Seminari Tinggi St. Petrus – Paulus) sampaikan pula pesan kepada para diakon. “Selamat datang dalam kalangan para klerus. Klerus itu harus jadi pelayan. Jika tidak jadi pelayan namanya kaum “kleru”, ungkapnya disambut tawa riuh umat.
Ini merupakan tahbisan perdana yang dilangsungkan di Seminari Stella Maris. Kehadiran umat dari berbagai tempat menjadi media pengenalan kepada umat perihal lokasi baru pembinaan calon imam di Keuskupan Bogor ini.
Fr Diakon Joko Umbara dalam sambutannya menegaskan bahwa dirinya siap untuk melayani dan mengabdi Tuhan sampai sehabis-habisnya. “Kami ini orang yang tidak ada apa-apanya, tetapi dipandang oleh Keuskupan Bogor ternyata ada apa-apanya maka dipilih untuk menjadi pelayan Tuhan”, tuturnya.
(RD David)
