“Tenanglah! Aku ini, jangan takut!” – Matius 14:27
Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) tahun 2021 mengangkat tema yang sangat relate dengan kondisi kita saat ini. Pandemi Covid-19 yang masih belum usai, krisis di berbagai bidang kehidupan, tidak hanya kesehatan namun juga ekonomi, sosial, bahkan keagamaan membuat kita “dipaksa” hidup di dalam ketidakpastian. Namun meskipun demikian, Lembaga Blibika Indonesia melalui Bulan Kitab Suci Nasional tahun ini, mengajak kita untuk tetap merasakan kehadiran Allah dalam perjalanan hidup ini.
Komisi Kepemudaan (Komkep) Keuskupan Bogor pun turut ambil bagian menyemarakkannya dengan mengadakan pendalaman Kitab Suci khas anak muda. Dengan situasi dan kondisi yang belum memungkinkan untuk mengadakan pertemuan secara offline, maka Komkep Keuskupan Bogor mengadakan pertemuan BKSN 2021 secara online melalui Zoom. Pertemuan BKSN ini diadakan sebanyak empat pertemuan, di setiap hari Minggu selama bulan September 2021, dimulai dari Minggu, 5 September 2021 hingga Minggu, 26 September 2021 pukul 18.00.
Mekanisme pelaksanaan BKSN ini adalah dengan membagi jadwal setiap minggu untuk dua dekanat. Dimulai dari Dekanat Tengah dan Barat pada Minggu, 5 September 2021, lalu Gereja Mahasiswa dan Dekanat Selatan pada Minggu, 12 September 2021, kemudian dilanjutkan dengan Dekanat Timur dan Utara pada Minggu, 19 September 2021, dan diakhiri dengan seluruh OMK se-Keuskupan Bogor pada Minggu, 26 September 2021. Pembagian ini bertujuan agar sharing dan diskusi dapat dilakukan dalam kelompok-kelompok kecil sehingga bisa lebih intensif dan mengakrabkan satu sama lain.
Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Bogor, RD. Agustinus Wimbodo Purnomo atau yang akrab disapa Romo Nanang, berharap dengan diadakannya BKSN ini, OMK di Keuskupan Bogor dapat melepas rindu sekaligus saling menguatkan satu sama lain dengan mengadakan sesi sharing dalam setiap pertemuan. Sharing yang santai, hangat, dan bersahabat namun membahas keadaan-keadaan aktual anak muda menjadi momen yang dinantikan. Bahkan di sela-sela pertemuan, sharing, dan diskusi selalu disisipi banyolan dan celetukan khasanak muda menjadi bumbu penyegar agar pertemuan ini menjadi semakin hidup di setiap minggunya. Kesan serius, berat, dan membosankan bahwa pendalaman iman di Bulan Kitab Suci seakan hilang karena dibawakan dengan ringan namun tetap on point. Antusiasme OMK selalu terpancar dari para OMK ini karena di setiap minggunya pesertanya selalu di atas 80-90 orang. Semuanya membaur dan bersukacita dalam ruang virtual namun tidak mengurangi makna sukacita berjumpa serta berjalan bersama dalam masa pandemi ini.
Di setiap pertemuan, dihadirkan para pembicara yang berbeda-beda yakni para Pastor dan Suster. yang dihadirkan untuk menguatkan dan meneguhkan pengalaman-pengalaman spiritual dan keseharian para OMK. Di pertemuan pertama ada RD. Garbito dan RD. Nanang yang diajak untuk berjalan bersama dengan kaum muda dari Dekanat Tengah dan Barat. Di pertemuan kedua ada RD. Jeremias dan RD. Piter untuk menemani rekan-rekan dari Dekanat Selatan dan Gereja Mahasiswa. Sedangkan di pertemuan ketiga ada RD. Dipo dan RD. Boni yang membimbing teman-teman OMK dari Dekanat Utara dan Timur. Di pertemuan keempat ada RD. Segu bersama dengan Sr. Lili, FMM yang menemani perjalanan rekan-rekan OMK dari seluruh paroki. Dengan caranya masing-masing para pembicara dan pemerhati kaum muda ini mampu membawa suasana menjadi begitu cari namun mengesankan. Bahkan tidak muncul kesan kaku melainkan berbaur penuh canda dengan rekan-rekan OMK.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan OMK Keuskupan Bogor dapat semakin mengenal dan bangga akan iman Katoliknya, dapat saling menjalin relasi satu sama lain, saling menguatkan, dan juga tetap beriman bahwa Yesus benar-benar merupakan sahabat seperjalanan kita, baik bagi mereka yang putus asa, kehilangan, menderita, maupun bagi mereka yang bertobat. OMK Keuskupan Bogor, Jaya! Jaya! Jaya! (Isabella Anjani-Komkep)