KEUSKUPANBOGOR.ORG- Pada tanggal 22-23 November 2022 dilaksanakan Rapat Koordinasi Komisi-Komisi Keuskupan Bogor yang bertempat di Kinasih Resort Depok, Jalan Raya, Cimpaeun, Kec. Tapos, Kota Depok. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini membahas mengenai evaluasi kegiatan komisi-komisi selama tahun 2022 serta merancang program kerja komisi-komisi yang akan dilaksanakan di tahun 2023 mendatang.
Di hari pertama, kegiatan diawali dengan Ibadat Pembuka dan dilanjutkan dengan sesi materi yang disampaikan oleh Mgr Paskalis Bruno Syukur terkait dengan komisi-komisi. Dalam materi yang disampaikan oleh Uskup Keuskupan Bogor tersebut, dikatakan bahwa komisi-komisi di Keuskupan Bogor membantu karya penggembalaan Uskup. Cara membantunya adalah dengan menganimasi umat sesuai dengan bidang pelayanannya masing-masing dan pokok-pokok animasi dalam karya penggembalaan didasarkan pada Rekomendasi “Road Map” I; Rekomendasi Dari Kebijakan Pastoral Transformatif; serta Rekomendasi Pastoral Menuju Gereja Sinodal.
Mgr Paskalis pun dalam materinya mengimbau agar komisi-komisi menyusun program kerja di tahun 2023 sesuai dengan tema pastoral 2023 yaitu “Gereja Sinodal Berkatekese (Tahun Katekese) Kebangsaan”. Mgr Paskalis pun menegaskan bahwa dalam kehidupan menggereja adalah hakikatnya berjalan bersama-sama. Ia pun menyampaikan bahwa peran komisi-komisi adalah untuk membantu karya penggembalaan seorang Uskup dalam bidangnya masing-masing. Pola pastoral yang dijalankan sesuai dengan hasil sinode, arah kebijakan pastoral serta panduan implementasi road map. Dengan membaca dokumen-dokumen tersebut diharapkan program kerja yang dilaksanakan sesuai dengan arahan serta acuan dalam merancang kegiatan. Ukuran keberhasilan komisi-komisi adalah hidupnya seksi-seksi di paroki. Para Pastor dihimbau untuk dapat terlibat di dekanat-dekanat.
Anggaran Dana Komisi
RD Andreas Arie Susanto selaku Ekonom Keuskupan Bogor yang turut hadir pula dalam rapat koordinasi komisi-komisi menyampaikan terkait anggaran dana komisi yang diarahkan untuk kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk menganimasi. Dukungan dana ini merupakan dukungan Keuskupan Bogor terhadap program-program yang dilaksanakan oleh komisi dalam menganimasi umat beriman. Lebih lanjut Pastor Arie menyampaikan kepada Ketua Komisi dan anggotanya bahwa setelah pengambilan dana harus disertai dengan laporan pertanggungjawaban kegiatan yang telah dilaksanakan.
Diskusi Program Kerja Bersama
Di hari kedua, para ketua komisi dan anggota-anggota komisi yang hadir melakukan diskusi sesuai dengan bidangnya masing-masing. Adapun bidang-bidang terbagi menjadi empat, yaitu Bidang Kemasyarakatan, Bidang Pelayanan, Bidang Pendampingan Iman dan Bidang Pendampingan Hidup. Diskusi ini dilakukan untuk saling bertukar ide terkait dengan program kerja bersama yang akan dilakukan di tahun depan. Setelah menyelesaikan diskusi, masing-masing perwakilan memaparkan hasil diskusinya yaitu rencana kegiatan yang akan dilaksanakan di tahun depan.
RD Yohanes Suparta selaku Moderator Komisi-Komisi Keuskupan Bogor mengimbau kepada para Ketua Komisi dan anggotanya untuk dapat menghidupi Gereja Sinodal dan Pastoral Transformatif. Ia pun mengingatkan bahwa peran dan hakikat komisi adalah menganimasi umat. “Selain kegiatan pastoral rutin, justru lebih mendasar bagaimana mengaktivasi seksi-seksi di paroki,” tuturnya.
Lebih lanjut, Ia menegaskan agar komisi-komisi mengarahkan program kerjanya sesuai dengan tema pastoral 2023. Selain membuat program rutin, Vikaris Jenderal Keuskupan Bogor tersebut pun meminta agar komisi-komisi mengarahkan program kerja atau koordinasi ke tingkat dekanat untuk menganimasi.
Mohon info mengeanai Arah Dasar Pastoral KSB, yang baru. Tks