Bacaan Pertama : Bilangan 21:4-9
Mazmur Tanggapan : Mzm. 78:1-2.34-35.36-37.38
Bacaan Injil : Yohanes 3:13-17
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”
Dalam kutipan tersebut kita menemukan makna terdalam yang diarahkan oleh Allah kepada manusia dan dunia yakni kasih. Kita tidak dapat mengetahui seberapa dalamnya kasih Allah kepada kita, tetapi kita mengetahui tindakan kasih yang Allah nyata bagi kita yaitu dengan mengutus Putra-Nya Yesus Kristus dan Juruselamat. Wujud kasih yang sempurna telah Ia tunjukkan kepada kita bahwa tidak hanya sebatas kata-kata saja tetapi juga dengan perbuatan yang nyata.
Saudara-Saudari terkasih, terkadang kita luput untuk mengasihi sesama entah karena adanya dendam atau sakit hati. Kita telah termakan oleh luapan emosi yang tidak tertahankan sehingga harus mengorbankan orang lain untuk dilupakan atau dijauhkan. Tindakan demikian merupakan lawan dari kasih. Kita melihat bahwa manusia yang jatuh ke dalam dosa diselamatkan kembali oleh Allah agar tidak binasa bahkan Ia tidak membiarkan dosa membelenggu manusia. Maka kehadiran Yesus ke dunia adalah cara baru untuk memperbaharui relasi antara manusia dan Allah yang rusak karena dosa.
Kita diutus untuk membangun kembali fondasi yang kokoh bersama Allah. Selain itu, kita diajak untuk menebarkan kasih kepada sesama melalui tindakan nyata tanpa pamrih. Pada era ini, kerapkali kita menolong orang lain dengan maksud tersembunyi yang menguntungkan diri sendiri seperti agar dilihat orang lain, agar mendapatkan atensi dari orang lain, atau agar menambah popularitas di media sosial. Keadaan tersebut hendaknya kita hindari dan lakukanlah dengan tulus hati seperti Allah yang tulus hati untuk mengampuni dan mengasihi kita.
Fr. Joel Roberto Dos Santos
