Pembekalan dan Pelantikan Ketua Komisi, DPKB dan DKKB 

Loading

keuskupanbogor.org – Pada tanggal 8-9 Maret 2024, diadakan rekoleksi dan pelantikan anggota Dewan Pastoral Keuskupan Bogor (DPKB), Dewan Keuangan Keuskupan Bogor (DKKB), serta Ketua Komisi Keuskupan Bogor. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini diadakan di Aula Magnificat lantai 4 Gedung Pusat Pastoral Keuskupan Bogor yang berada di Jalan Kapten Muslihat No 22, Bogor. 

Pada hari pertama, Mgr Paskalis Bruno Syukur selaku Uskup Keuskupan Bogor memberikan pembekalan dan peneguhan kepada para anggota DPKB dan DKKB yang hadir dalam pembekalan di hari pertama. Pertama-tama, Monsinyur Paskalis menyampaikan bahwa tidak dipungkiri, Ia membutuhkan lebih banyak orang untuk dapat bersinergi dalam memikirkan arah gerak pastoral Gereja Keuskupan Bogor dalam perjalanannya. 

“Saya berharap agar para anggota DPKB dan DKKB yang terpilih dapat memikirkan Keuskupan Bogor. Sehingga, kita semua dapat menjadi teman seperjalanan untuk berproses bersama dalam memikirkan gerak pastoral Keuskupan Bogor,” tuturnya. 

Lebih lanjut, Uskup Keuskupan Bogor tersebut menyampaikan bahwa ada beberapa buku kebijakan pastoral yang diterbitkan oleh Keuskupan Bogor yang dapat dibaca dan direfleksikan agar dapat menjadi panduan dalam arah karya pelayanan di Keuskupan Bogor. Monsinyur Paskalis pun mengajak agar anggota DPKB dan DKKB yang hadir dapat membuka wawasan dalam karya pelayanan yang dilakukan. 

Pentingnya Discernment

Selanjutnya, Bapak Anton Sulis menjadi pembicara kedua yang memberikan pembekalan tentang Pemahaman Pastoral Transformatif dan Rekomendasi Pastoral. Pertama-tama, Ia menyampaikan kepada anggota DPKB dan DKKB agar senantiasa siap untuk perutusan yang dijalani. Kemudian, Ia pun menyampaikan tentang pentingnya membaca buku kebijakan pastoral yang dimiliki Keuskupan Bogor dalam menjalani tugas perutusan. 

Selanjutnya, Ia pun menyampaikan tentang mengukur kemajuan proses transformasi dengan mengembangkan konsep atau program animasi pastoral yang relevan dengan dinamika dan orientasi pastoral Keuskupan Bogor. Untuk mengukur hal tersebut, perlu menjernihkan hati atau motivasi memohon keterlibatan Roh Kudus dalam melakukan proses transformasi pribadi. 

“Setiap rekomendasi pastoral yang dijalani seringkali menumbuhkan diri dan memiliki dampak pada kualitas iman yang dimiliki. Rekomendasi pastoral menjadi sebuah kesatuan komitmen pertobatan sinodal yang diwujudkan melalui langkah-langkah kecil yang mengarahkan orientasi pastoral kita bersama menuju Gereja Sinodal Keuskupan Bogor, “ tuturnya. 

Mantan Anggota DPKB yang telah menjabat selama sepuluh tahun tersebut pun menekankan bahwa dalam proses menjalani tugas perutusan penting untuk melalui proses discernment atau berdiskresi agar dapat mendengarkan Roh Kudus. Sehingga seluruh dinamika proses diarahkan dengan mendengarkan Roh Kudus. 

Rangkaian kegiatan di hari pertama pun ditutup dengan Ibadat Malam yang dipimpin oleh RD Marselinus Wisnu Wardhana. 

Spiritualitas Pelayanan

Di hari kedua, RD Yohanes Driyanto menjadi pembicara pertama yang memberikan pembekalan terkait Spiritualitas Pelayanan. Romo Dri, begitu Ia dikenal, menegaskan tentang kerendahan hati yang harus dimiliki dalam menjalani pelayanan. Vikaris Yudisial Keuskupan Bogor tersebut pun memberikan beberapa pertanyaan refleksi yang dilontarkan kepada yang hadir. 

“Ada maksud dan tujuan kita diciptakan di dunia. Salah satunya adalah diciptakan untuk melayani. Kita diciptakan untuk menjalani pekerjaan yang baik yang telah disiapkan. Yaitu pekerjaan menjadi pelayan. Pelayan yang seperti apa? Pelayan yang menjadi garam dan terang dalam pelayanan yang dijalani,” tuturnya.

Lebih lanjut Ia menyampaikan bahwa kita semua telah diselamatkan untuk melayani. Tuhan ingin menggunakan diri kita untuk memberikan persembahan yang hidup, kudus dan berkenan di hadapan-Nya. Selain itu, kita semua dipanggil untuk melayani. Saat melayani, bukan hanya berbicara tentang berguna bagi orang lain, tetapi juga menjadi sarana dalam pertumbuhan diri dan membangun dirinya dalam kasih. 

“Setiap dari kita punya bagiannya masing-masing. Tidak ada yang lebih tinggi ataupun rendah, setiap peranan sama pentingnya di dalam pelayanan. Perutusan yang dijalani pada akhirnya membawa kita kepada keselamatan tinggal bersama Allah. Maka, dalam segala keadaan tetaplah melayani. Kesetiaan dalam pelayanan yang terus perlu kita pertahankan, terutama saat mengalami rintangan. Dalam konteks pelayanan di Keuskupan Bogor, maka kita harus percaya bahwa Tuhan selalu memberikan rahmat bagi kita, maka marilah menjadi teman seperjalanan,” tutupnya. 

Teman Seperjalanan Pastoral

Kemudian, pembekalan dilanjutkan RD Yohanes Suparta yang menyampaikan tentang Kolaborasi Pastoral dalam Gereja Keuskupan Bogor yang Sinodal, Transformatif, Dialogal dan Transformatif. Dalam pemaparan materinya, Vikaris Jenderal Keuskupan Bogor tersebut menyampaikan bahwa anggota DPKB, DKKB dan Ketua-ketua Komisi yang hadir pada hari ini adalah rekan seperjalanan dalam pelayanan di Keuskupan Bogor karena masing-masing anggota memiliki tugas dan peranannya. 

Pastor Diosesan Keuskupan Bogor yang lahir pada 10 Maret 1980 tersebut pun menjelaskan tentang Organ Gerejawi Keuskupan Bogor yang terdiri dari Dewan Presbiterat, Collegium Consultor, Dewan Pastoral Keuskupan Bogor, Dewan Keuangan Keuskupan Bogor, Komisi-komisi, Sinode dan Temu Pastoral. 

“Pertama-tama kesadaran yang perlu disadari adalah kesadaran bahwa tidak ada dikotomi antara diri dan Keuskupan Bogor. Kemudian, kesadaran bahwa rahmat baptisan adalah dasar dari ikatan dalam peranan yang berbeda. Saat menyadari fungsi dan tugas masing-masing, kita akan menjalankan tugas tersebut meski mengalami situasi yang tidak ideal. Maka, kita perlu menghidupkan semangat kolaborasi karena kolaborasi menjadi wujud nyata Sinodalitas Gereja yang menjadi ajakan untuk membangun dan menghidupi Gereja Keuskupan Bogor,” tuturnya. 

Lebih lanjut, Ia pun menyampaikan beberapa poin terkait dengan ajakan kolaborasi dalam membangun dan menghidupi Gereja Sinodal Keuskupan Bogor yaitu antara lain: 

Pertama, Transformatif yang berdampak dalam peneguhan atau pengembangan diri umat. 

Kedua, Dialogal yang membuat Gereja semakin inklusif tertuju dalam melibatkan semakin banyak orang sebagai teman seperjalanan. 

Ketiga, Misioner yang mewujudkan misi Kristus dan misi Gereja untuk menyampaikan warta gembira Injil. Dalam hal ini, untuk menjalankan tugas harus memperhatikan semangat dan ajakan Bapa Uskup, norma atau kebijakan yang ada di Keuskupan Bogor. 

“Semoga kita bisa berkolaborasi dengan baik, bekerjasama dengan baik, dan menjadi teman seperjalanan dalam menghidupi Gereja Keuskupan Bogor yang Sinodal, Transformatif, dan Misioner,” tutupnya. 

Misa Pelantikan

Rangkaian kegiatan pada hari ini, ditutup dengan Misa Pelantikan bagi anggota DPKB, DKKB dan Ketua Komisi Keuskupan Bogor. Misa dirayakan secara konselebrasi dipimpin oleh Mgr Paskalis Bruno Syukur, didampingi RD Yohanes Suparta, RD Yohanes Driyanto, RD Robertus Untung Harmoko, RD Marselinus Wisnu Wardhana, dan RD Andreas Arie Susanto. 

Dalam khotbah yang disampaikan oleh Monsinyur Paskalis, Ia mengatakan tentang ajaran Yesus yaitu kerendahan hati. Baginya, ajaran Yesus dalam konteks pelantikan anggota DPKB, DKKB dan Ketua-ketua Komisi pada hari ini adalah berfokus tentang bagaimana kita membuat kerajaan Allah menjadi nyata dalam kehidupan melalui peranan kita masing-masing. 

“Ada dokumen-dokumen Pastoral yang perlu kita refleksikan untuk dapat berjalan bersama dalam karya pastoral di Gereja Keuskupan Bogor. Kita tidak perlu berpikir terlalu banyak akan program-program yang mesti dilakukan, yang terpenting adalah bagaimana kita percaya kepada Tuhan dan mengimani bahwa Tuhan beserta kita agar dapat melakukan karya-karya untuk membuat kita sendiri dan orang yang terlibat merasakan Allah yang hidup,” tutur Monsinyur Paskalis. 

Lebih lanjut, Monsinyur berpesan agar iman akan kepercayaan terhadap Tuhan dapat menuntun kita semua untuk menghidupi jalan panggilan dan memusatkan pelayanan kepada Tuhan. Maka, Monsinyur Paskalis berpesan agar para anggota DPKB, DKKB dan Ketua Komisi yang terpilih dan dilantik pada hari ini dapat meneguhkan diri dalam karya pelayanan yang dijalani. 

One thought on “Pembekalan dan Pelantikan Ketua Komisi, DPKB dan DKKB 

  1. Aloysius Nugroho S. says:

    Boleh tahu struktur organisasinya dan fungsi / tugasnya terutama yg DPKB ? Supaya kami sinkronkan dengan Paroki dan Wilayah / Lingkungan kami. Terimakasih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!
Enable Notifications OK No thanks