KEUSKUPANBOGOR.ORG- Setiap tahun jelang perayaan Tri Hari Suci, di Keuskupan Bogor diadakan rekoleksi sebagai bentuk persiapan sebelum melakukan pembaharuan janji tahbisan. Di tahun ini, rekoleksi kembali diadakan pada hari Senin (25/4/2024) di Aula Magnificat lantai 4 Gedung Pusat Pastoral Keuskupan Bogor yang berada di Jalan Kapten Muslihat No.22, Bogor. Rekoleksi pada hari ini dihadiri oleh para Pastor Diosesan dan Tarekat Religius yang berkarya di Keuskupan Bogor.
Rekoleksi pada hari ini diisi materi yang disampaikan oleh RD Agustinus Surianto Himawan. Ia menyampaikan materi bertajuk “Membangun Semangat Pertobatan dalam Rangka HUT ke-75 Keuskupan Bogor: Merefleksikan Sisi Positif dan Peluang Pembaruan Diri Para Imam.” Materi diawali dengan penyampaian sejarah awal terbentuknya Gereja Keuskupan Bogor hingga pembahasan tentang perubahan signifikan yang terjadi selama 25 tahun terakhir di Keuskupan Bogor.
Usai penyampaian materi, dilakukan sharing bersama antar para Pastor terkait dengan hambatan dan tantangan dalam perjalanan Keuskupan Bogor, serta harapan akan perkembangan Gereja Keuskupan Bogor.
Keistimewaan Seorang Imam
Di sesi kedua, Pastor Paroki Santo Herkulanus, Depok tersebut mengajak para Pastor yang hadir untuk merefleksikan ayat dari Matius 13:24-30 yang membahas tentang perumpamaan tentang ilalang di antara gandum. Kemudian Ia turut menyampaikan bahwa Pastor sebagai seorang Imam bagi umat Katolik berarti menjadi pelayan sakramen, melalui sakramen-sakramen umat Allah ambil bagian dalam hidup Yesus Kristus, Imam Agung dipanggil kepada kepenuhan kesucian sebagaimana Bapa sempurna adanya. Imam ambil bagian dalam pengudusan Umat Allah, turut membagikan kekudusan Allah, sebagai saluran rahmat Allah melalui rupa-rupa sakramen seperti sakramen baptis, Ekaristi, pengakuan dosa, pengurapan orang sakit, semua itu disiapkan sebaik-baiknya dan sesempurna mungkin.
“Imam memiliki keistimewaan sebagai Imam yang menjadi pelayan sakramen. Imam adalah model manusia sejati. Imam menghayati nasihat Injil agar serupa dengan Kristus dalam hal ketaatan, kesederhanaan atau kemiskinan dan selibat. Imam adalah jabatan suci yang membuatkan menjadi “serupa dengan Kristus” menjadi In Persona Christi mewartakan misteri-Nya yaitu yang paling konkret adalah dalam Perayaan Ekaristi. Imam adalah manusia unggul karena berbagai keutamaan yang dimilikinya yaitu kebijaksanaan, sopan santun, tulus dalam pikiran dan pembicaraan, penuh cinta dan damai, tidak egois apalagi arogan, punya kepedulian dan berwibawa,” tutur Pastor yang ditahbiskan pada 4 Februari 1990 tersebut.
Pengakuan Dosa Sebagai Persiapan Jelang Pembaruan Janji Tahbisan
Usai pemaparan materi, disampaikan pula laporan keuangan oleh RD Andreas Arie Susanto selaku Ekonom Keuskupan Bogor. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan rencana tahun pastoral Keuskupan Bogor pada tahun 2025 mendatang yang disampaikan oleh Mgr Paskalis Bruno Syukur. Rangkaian kegiatan ditutup dengan sakramen tobat yang dilakukan para Pastor jelang pembaruan janji tahbisan yang akan dilaksanakan pada Misa esok pagi di Paroki BMV Katedral, Bogor.
Selamat berkarya untuk seluruh Romo dan bapa Uskup, di Keuskupan Bogor.
Tetap semangat dan selalu dalam penyertaan Tuhan. Meski hanya 31 orang, yang melayani sekian…ratus ribu umat atau jutaan umat di Bogor……GBU
Selalu setia dalam karya pengembalaan nya yah para pastor, dan setia pada janji Tahbisan nya