KEUSKUPANBOGOR.ORG- Teens School of Mission (TSOM) Keuskupan Bogor merupakan sebuah program dari Komisi Karya Kepausan Indonesia (KKI) yang dilaksanakan untuk menumbuhkan jiwa misioner bagi remaja Katolik di Keuskupan Bogor. Peserta TSOM yang hadir berjumlah 47 orang dan berusia rentang 13-15 tahun serta berasal dari perwakilan setiap paroki. Mereka memperoleh pembinaan bertingkat serta berkelanjutan selama satu tahun penuh.
Pembinaan di tingkat paroki telah dilakukan secara rutin oleh pendamping TSOM yang diutus oleh Pastor Paroki. Lebih lanjut, pendampingan juga dilakukan di tingkat keuskupan agar remaja semakin berani menjalankan tugas perutusan di tingkat yang lebih luas. Setelah pembinaan tingkat keuskupan yang pertama pada bulan Mei 2024 lalu, maka KKI Keuskupan Bogor hendak melanjutkan pada pembinaan tingkat keuskupan yang kedua pada tanggal 2-3 November 2024.
Kegiatan pembinaan ini dilaksanakan di Wisma Pangestu yang terletak di Lebak Sinyar RT.003 / RW.06, Cicurug, Kec. Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Rangkaian kegiatan di hari pertama diawali dengan doa pembuka yang kemudian dilanjutkan sesi pertama yang berisi tentang pemaparan materi Hari Raya Arwah Orang Beriman yang dibawakan oleh RD Wolfgang Amadeus Mario Sara.
Dalam pemaparannya, Pastor Wakil Ketua Komisi KKI KKM tersebut menyampaikan bahwa merayakan hari raya arwah orang beriman merupakan tradisi Gereja Katolik yang hingga saat ini terus dilakukan dan diimani.
Lebih lanjut, Pastor Vikaris Parokial Paroki Santo Joseph Sukabumi tersebut menyampaikan Gereja Katolik mengajak kita untuk mendoakan arwah adalah untuk mendoakan mereka yang sedang dimurnikan di api penyucian. Api penyucian adalah keadaan mereka yang mati dalam persahabatan dengan Allah. Itu artinya ada kepastian akan keselamatan kekal mereka tetapi masih membutuhkan pemurnian untuk masuk ke dalam kebahagiaan di surga.
Dalam momentum ini pula Pastor Mario mengajak para peserta untuk menuliskan doa yang ditujukan bagi orang terkasih. Ini mengajarkan para peserta untuk dapat berefleksi serta membuat doa yang berasal dari ketulusan hati.
Karena kegiatan pada hari pertama (2/11) bertepatan dengan pelaksanaan Kirab Misi di Paroki Hati Maria Tak Bernoda, Cicurug, para peserta diajak untuk memeriahkan kegiatan audiensi bersama Uskup Keuskupan Bogor.
Usai berdinamika dalam kegiatan Kirab Misi, para peserta kembali ke Wisma Pangestu untuk menjalani kegiatan selanjutnya yaitu mereview kembali refleksi yang telah dibuat oleh para peserta dan membuat refleksi malam.
RD Yosef Irianto Segu selaku Direktur Diosesan (Dirdios) KKI Keuskupan Bogor menyampaikan bahwa membuat refleksi adalah sesuatu hal yang penting bagi pertumbuhan diri. Ia pun berharap agar pembuatan refleksi harus berasal dari hati dan tidak dalam keadaan terpaksa.
Seluruh kegiatan pada hari pertama pun ditutup dengan doa rosario bersama.
Kegiatan Hari Kedua
Rangkaian kegiatan di hari kedua diawali dengan doa pagi yang kemudian dilanjutkan dengan senam bersama.
Setelah sarapan, para peserta kembali diajak untuk menerima pemaparan materi dari Pastor Mario yang menjelaskan tentang Komisi Karya Kerasulan Misioner (KKM). Dalam kesempatan ini pula, para anggota KKM memberikan sharing terkait dengan perjalanan misi dan karya pelayanan mereka di KKM.
Usai pemaparan materi, para peserta dibagi ke dalam kelompok-kelompok untuk mempersiapkan pameran misi yang akan dilaksanakan pada bulan Desember mendatang.
Seluruh rangkaian kegiatan pada hari ini pun ditutup dengan pesan dari Pastor Segu yang menyampaikan bahwa dinamika kegiatan yang dilakukan selama dua hari ini adalah untuk memproses diri peserta untuk menjadi pribadi yang cerdas, tangguh, gembira dan misioner.