Temu Iman Keuskupan Bogor 2025: Merengkuh Harapan, Bertumbuh dalam Pelayanan

KEUSKUPANBOGOR.ORG – Suasana sejuk di Tugu Wacana SVD, Cisarua menjadi latar perjumpaan penuh makna dalam kegiatan Temu Iman Keuskupan Bogor 2025. Selama dua hari, Selasa–Rabu, 22–23 Juli 2025, para Imam yang berkarya di wilayah Keuskupan Bogor berkumpul untuk memperdalam refleksi dan mempererat kebersamaan dalam semangat sinodalitas dan pelayanan. Pertemuan ini bukan hanya sebuah rutinitas belaka, tapi sebuah perjalanan bersama untuk merawat dan saling menguatkan panggilan lewat perjumpaan.

Hari Pertama: Rengkuh dan Tumbuh Bersama Orang Muda

Kegiatan diawali dengan pemaparan dari RD Frans Kristi Adi Prasetya selaku Sekretaris Eksekutif Komisi Kepemudaan KWI. Dengan semangat yang menyala, beliau menyampaikan materi bertajuk “Orang Muda Peziarah Pengharapan”, mengacu pada semangat dokumen Christus Vivit karya Paus Fransiskus.

“OMK adalah peziarah harapan yang berjalan bersama kita semua. Kita mesti membangun habitus baru: rengkuh dan tumbuh,” ujar Imam Diosesan Keuskupan Purwokerto ini.

Rumus “Rengkuh dan Tumbuh” menjadi benang merah pendekatan pastoral Romo Kristi. Merengkuh orang muda dalam situasi konkret mereka, lalu bertumbuh bersama dalam iman, harapan, dan kasih. Pemaparan ini membuka ruang dialog tentang bagaimana Gereja bisa semakin menjadi rumah yang hidup dan relevan bagi generasi muda.

Dengan semangat “rengkuh dan tumbuh”, para Imam diundang untuk terus menjadi sahabat, penuntun, dan penyala harapan  terutama bagi kaum muda dan seluruh umat yang dipercayakan kepada Gereja.

Masih di hari yang sama, sesi kedua diisi oleh tim PUKAT Keuskupan Bogor yang menyampaikan karya pendampingan mereka terhadap pelaku UMKM. Ibu Monica Kusjanti memaparkan peningkatan signifikan dari penjualan dan perkembangan usaha para pelaku UMKM setelah mendapatkan pendampingan berkelanjutan dari PUKAT. Hal ini menunjukkan pentingnya keterlibatan Gereja dalam mendukung aspek kesejahteraan umat secara konkret.

Hari Kedua: Informasi Pastoral dan Rencana Strategis Keuskupan

Hari kedua dimulai dengan Misa, yang menjadi pusat kekuatan rohani seluruh rangkaian kegiatan. Setelah Misa, para peserta menerima pemaparan dari RD Andreas Arie Susanto selaku Ekonom Keuskupan Bogor, yang menjelaskan secara rinci pelaporan pembangunan Gereja Maria Rosa Mystica di Stasi Maja.

Dilanjutkan oleh RD Marselinus Wisnu Wardhana selaku Sekretaris Keuskupan yang menyampaikan informasi penting terkait Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia yang akan digelar pada bulan November mendatang. Para Imam diajak untuk mempersiapkan diri dan komunitas masing-masing dalam menyambut proses besar ini yang akan menjadi tonggak sejarah perjalanan Gereja di Indonesia.

Menjelang Sesi Penutup, RD Mikail Endro Susanto bersama Uskup Bogor, Mgr Paskalis Bruno Syukur, memberikan pemaparan mengenai rencana selebrasi 60 tahun dokumen Nostra Aetate. Sebuah deklarasi penting dari Konsili Vatikan II yang menandai semangat dialog antaragama dan keterbukaan Gereja terhadap dunia.

Kegiatan Temu Iman ini ditutup dengan varia dari berbagai komisi dan paroki, menjadi ruang berbagi informasi, inspirasi, dan kolaborasi lintas karya pastoral.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Enable Notifications OK No thanks