Hari Minggu tepatnya tanggal 23 November 2014, merupakan hari yang penuh kenangan. Hari yang akan dijadikan sebagai sejarah perjalanan Stasi Santo Vencentius Gunungputri. Hari ini bertepatan dengan hari Raya Tuhan Kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam, Mgr. Paskalis Bruno Syukur. OFM berkenan hadir untuk mempersembahkan Misa di Kapel Stasi Santo Vincentius Gunungputri. Perayaan Ekaristi seperti biasa selalu di mulai pukul 09:00 WIB, Perayaan Ekaristi juga di persembahkan bersama RD. Agustinus Suyatno yang mewakili pastor Paroki Keluarga Kudus Cibinong. Umat yang hadirpun sangat luar biasa banyak, karena memang berita tentang Misa yang akan di persembahkan Mgr. Paskalis sudah disampaikan sebelumnya
Dalam homilinya, Mgr. Paskalis menyampaikan bahwa kita hidup di dunia ini ibarat pepatah dan falsafah Jawa adalah sebatas “Nunut ngombe” atau dalam bahasa flores adalah Mose dokong lino hoo yang berarti bahwa hidup kita ini, ibarat perjalanan panjang dan kita ini hanya numpang sejenak di dunia ini untuk minum dan setelah itu segera melanjutkan perjalanan, ini berarti bahwa hidup kita ini hanya singkat, sesingkat kita meneguk segelas air dan terus berjalan lagi. Namun persinggahan yang singkat ini menurut Bapa Uskup harus kita isi dengan hal-hal yang nyata dan yang bisa kita kerjakan bagi kepentingan kita dan sesama, baik sebagai anggota gereja maupun anggota masyarakat. Dan pesan lagi dari beliau agar kita sebagai anggota gereja agar selalu kompak dan solid dalam segala hal sehingga kita sanggup menghadapi segala persoalan.
Di Luar dugaan panitia, banyaknya umat yang antusias menghadiri perayaan ekaristi ini mengakibatkan kekurangan Sakramen Mahakudus. Namun persoalan itu dapat teratasi dengan baik oleh para petugas. Mgr PAskalis juga membawa bingkisan bagi anak-anak penerus gereja khususnya di stasi St Vincentius, yaitu berupa Rosario dan teks doanya. Anak-anak begitu bersuka cita mendapat kenang-kenangan dari Gembalanya.
Selasai perayaan Ekaristi ternyata para pengurus stasi mempunyai acara yang membuat Bapa Uskup terkejut dan tertawa, yakni sesi pemotretan umat bersama Bapa Uskup. Dan yang membuat beliau tertawa adalah kecerdikan pengurus stasi untuk memanfaatkan moment untuk penggalangan dana pembangunan kapel, karena bagi siapa yang mendaftar berfoto dengan Mgr Paskalis Bruno Syukur OFM diwajibkan memberi donasi minimal Rp. 50.000.00. Sambil tertawa, Bapa Uskup berkomentar “saya terkejut bahwa ternyata foto saya dijual tapi karena tujuannya untuk mencari dana buat pembangunan Kapel ini, ya tidak apa-apa. Karena dengan melihat foto umat bersama saya, berarti umat bisa mengenang kebersamaan itu dan umat bisa mendoakan saya selalu.” Ditengah siang hari yang panas serta kondisi kapel yang beratapkan seng, Bapa Uskup tampak sangat kegerahan dan itu terlihat dari beberapa kali menyeka wajah dan kepala dengan sapu tangan. Sungguh luar biasa, Bapa Uskup melayani semua permintaan umat yang ingin berfoto dengannya. Sehingga nampak dengan jelas tak ada jarak lagi antara Gembala dan domba yang di gembalakannya. Terima kasih Monsinyur…
Acara selanjutnya adalah ramah tamah dan makan siang bersama di kediaman Bapak Ignatius Mulyono. Bapak pelindung di stasi St. Vincentius gunungputri ini. Dalam acara itupun hadir pula Bapak Yakub Riberu bersama Istri dan Putrinya, beliau adalah seorang yang berhati mulia dan karena bantuan dan kebaikan hati beliau pula Stasi ini bisa memperlebar dan memperluas tanah kapel sampai saat ini. Dalam acara itu Bapak Roni Simanjuntak yang merupakan ketua stasi St. Vincentius gunungputri, kembali mempresentasikan tentang keberadaan stasi. Dari pembagian wilayah, pembagian Lingkungan serta perjalanan Kapel dari awal pembangunan tahap I, tahap II, tahap III dan seterusnya. Ketua Stasi menerangkan pula site plan atau gambaran rencana-rencana tentang kapel St Vincentius ke dan harapan-harapan stasi ini juga di ungkapkan di hadapan Mgr Paskalis, RD. Agustinus Suyatno dan umat yang hadir.
Mgr Paskalis menyambut dengan gembira apa yang telah dilakukan oleh stasi ini, dan juga mengingatkan agar umat berpartisipasi pula dalam menghasilkan Pastor dengan mengajak orangtua untuk mengarahkan anak-anaknya masuk seminari dan menjadi Pastor nantinya. Acara tersebut dilanjutkan dengan sambutan dari Bapak Ignatius Mulyono dengan mengingatkan kembali perjuangan umat stasi ini dalam membangun gereja.
“Kalau Tuhan sudah berkehendak ada aja jalannya,” kata Pak Rony saat mempersilahkan Bapak Yakub untuk memberi sambutan. Pak Yakub dan keluarga ternyata baru saja memperingati hari pernikahan yang ke-30 pada tanggal 19 November 2014 yang lalu. Sebagai ungkapan syukur, Pak Yakub memberikan sumbangan yang luar biasa, yaitu 9 bulan kedepan pengurus Stasi untuk tidak mentransferkan uang ke rekening Armindo, dan itu disambut dengan sukacita oleh segenap yang hadir dalam acara tersebut, temasuk Mgr Paskalis. Puji Tuhan beban keuangan stasi ini diringankan Tuhan melalui Bapak Yakub. Pada kesempatan ini pula Bapa Uskup juga memberi kenang-kenangan kepada Bapak Yakub Riberu yaitu sebuah foto Mgr Paskalis Bruno Syukur OFM, sebagai gembala Keuskupan Bogor, dan diakhiri oleh ucapan selamat atas hari ulang tahun perkawinannya. Acara ramah tamah di diakhiri dengan doa oleh RD. Agustinus Suyatno dan berkat. Tak lupa Bapa Uskup menyempatkan diri untuk melihat-lihat tanah kapel yang beberapa bulan yang lalu sudah dibeli oleh stasi St. Vincentius, GunungPutri.
BLUSUKAN
Gembala yang baik adalah gembala yang mengerti benar domba-dombanya. Seperti yang Tuhan Yesus ajarkan pada kita tentang sikap seorang gembala yang baik, dan pada kesempatan ini pula Mgr Paskalis, mempunyai keinginan yang kuat untuk lebih dekat dengan umat dengan berkunjung ke rumah-rumah umat terdekat di sekitar kapel. Blusukan ala Mgr Paskalis Bruno Syukur OFM
Dengan penuh kegembiraan rencana Bapa Uskup disambut oleh segenap umat dan pengurus Stasi. Pengurus sibuk berembuk dengan sesama pengurus yang lain kira-kira rumah siapa saja yang akan jadi tujuan kunjungan Bapa Uskup. Akhirnya diputuskan tempat-tempat yang akan jadi target kunjungan Bapa Uskup. Ada empat rumah yang mewakili masing –masing wilayah di Stasi ini yaitu:
- Kediaman Bapak Dwijanto di wilayah Santa Theresia
- Kediaman Bapak Antonius Dwi Kristiawan juga dari wlayah Santa Theresia
- Kediaman Bapak Yosafat dan Ibu Ayu di wilayah Santo Louis
- Kediaman Bapak Abdul Manaf Tarigan di wilayah Santo Yusup
Perjalananpun dimulai, dengan pengawalan yang seadanya, jauh jika dibandingkan pengawalan terhadap presiden Jokowi yang Bapa Uskup kagumi. Beberapa umat menunjukan arah dengan menggunakan sepada motor dan ada dua mobil yang mengiringi mobil Bapa Uskup. Bangga rasanya bisa mengawal Bapa Uskup mengunjungi umatnya, yang adalah seorang pemimpin gereja di seluruh keuskupan Bogor ini, begitu seloroh salah seorang yang mengawal Bapa Uskup. Memang sebuah peristiwa yang jarang terjadi paling tidak di Stasi Santo Vincentius Gunungputri ini mengawal seorang Uskup untuk megunjungi umat yang digembalakannya. Puji Tuhan …
Tak beberapa lama rombongan dan iring-iringanpun sampai pada tujuan kunjungan pertama yakni di kediaman Bapak Dwijanto. Bapa Uskup dan rombongan disambut dengan gembira oleh tuan rumah, dan kegembiraan itu sangat jelas terlihat dari wajah seluruh anggota keluarga yang menyambutnya. Bapa Uskup dipersilahkan masuk, obrolan hangat, bahkan sangat hangat terjadi. Diawali dengan obrolan keadaaan keluarga sampai kegiatan-kegiatan yang sering dilakukan di rumah ini. pada kesempatan ini Bapak Dwijanto menginformasikan bahwa di tempat ini sering diadakan latihan organis gereja, bagi anak-anak yang berminat untuk bisa menjadi organis gereja. Biasanya setiap hari minggu rumah ini ramai dengan anak-anak yang berusaha untuk belajar bermain organ. Dan Bapak Dwijanto mengatakan bahwa beliau ingin menularkan ilmu yang dimiliki kepada umat di stasi bahkan di paroki karena memang misi yang diemban adalah agar banyak yang mengerti tentang musik liturgy gereja Katolik baik di stasi maupun di Paroki Keluarga Kudus Cibinong, Pak Dwijanto juga mohon doa restu dari Bapa Uskup agar putra pertamanya (Mas Gery) bisa melanjutkan Sekolah musiknya di universitas yang sesuai dengan cita-citanya. Mgr Paskalis Bruno Syukur OFM sangat senang dan sangat mendukung kegiatan positif yang sudah dan sedang berlangsung di rumah ini, dan beliau berpesan agar umat juga memikirkan sumbangsih apa yang kira-kira bisa di sumbangkan bagi keuskupan Bogor ini. dengan mencontohkan Paroki Megamendung yang mempersembahkan sebagai Paroki Doa di Keuskupan Bogor ini. Cukup lama dan akrab perbincangan di rumah itu, dan setelah minum yang disediakan tuan rumah Bapa Uskup mohon diri dan berpamitan untuk melanjutkan ke kunjungan berikutnya. Akhirnya kunjungan diakhiri dengan doa dan berkat dari Mgr Paskalis Bruno Syukur OFM.
Saat itu waktu menunjukan pukul 13.35 wib, dengan penuh semangat Bapa Uskup melanjutkan kunjungan yang kedua di Stasi ini walau panas dan terik . sebagai tujuan yang kedua mengarah ke kanan Kapel St Vincentius yakni di kediaman Bapak Antonius Dwi Kristiawan di perumahan Bogasari. Rombongan tak berapa lamapun sampai di kediaman yang dituju dengan pengawalan oleh beberapa motor dan dua mobil. Karena sempitnya jalan untuk sampai dirumah Bapak Anton, Bapa Uskup pun rela untuk turun dan menyusuri jalan menuju kediaman Bapak Anton. Seperti kunjungan sebelumnya Tuan rumah menyambut kedatangan Mgr Paskalis Bruno Syukur OFM dengan penuh kegembiraan dan senang bukan kepalang. Bapa Uskup menanyakan ini itu tanpa ragu, sehingga suasana akrabpun tercipta karena memang Bapa Uskup kita ini, adalah tokoh yang merakyat dan mau dekat dengan umatnya. Dan Pak Antonpun tanpa sungkan dan ragu membicarakan tentang segala hal yang menyangkut kegiatan doa di Kapel St Vincentius Gunungputri. Dengan “PILAR 22” yang ia koordinir, pelayanan-pelayanan doa yang selalu dijadikan agenda, Pendalaman Kitab Suci, serta Lectio Devina yang rutin dilakukan setiap senin malam, Legio Maria, dan banyak kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan doa. Pak Anton dengan bangga juga bercerita tentang komunitas doa Bregitta dari Swedia, yang pernah dilakukan di Kapel selama setahun penuh didoakan oleh PILAR 22. Dan hal yang sangat menyenangkan bagi tuan rumah adalah kunjungan Romo Uskup Keuskupan Bogor yang mau mampir ke rumah kediaman Bapak Anton sekeluarga. Dengan penuh persahabatan Bapa Uskup menanggapi apa yang yelah di ungkapkan Bapak Anton, suasana sangaaaat rileks,tidak ada ketegangan dan kekakuan terlihat. Beliau berpesan agar kegiatan doa yang sudah dilakukan untuk terus dilakukan dan bahkan dikembangkan dengan mengajak pula seganap umat, karena keterlibatan kaum wanita dalam kegiatan doa terlebih sebagai Pilar atau “SOKO GURU “ Kata Bapa Uskup. Beliau menunjukkan dukungan pula terhadap Doa Lectio Devina karena dengan Doa Lectio Devina, kita bisa lebih tahu Kitab Suci dan lebih dekat dengan Tuhan, karena sabda yang dibacakan. Canda tawa dari umat yang ada dalam ruangan itu membuat semakin hangat pembicaraan. Empat puluh lima menit tak terasa pembicaraan berlangsung, dan akhirnya Mgr Paskalis Bruno Syukur OFM, berpamitan karena memang masih ada kunjungan berikutnya. Dan kunjungan itupun diakhiri dengan foto bersama di depan rumah Bapak Anton, agar keluarga yang dikunjungi memperoleh kenangan yang indah bersama Mgr Paskalis Bruno Syukur OFM. Blusukanpun dilanjutnya….
Kunjungan yang ketiga lokasinya agak menjauh dari areal Kapel dan merupakan bagian wilayah yang kedua dari stasi ini, menuju kearah selatan tepatnya menuju perumahan Griya Bukit Jaya yakni rumah kediaman Ibu Ayu. Perjalanan kali ini agak menarik karena selain lokasi yang akan dituju sedikit lebih panjang, juga jalan yang akan dilalui melewati sebuah pasar tiban, sehingga agak sedikit hati hati untuk melewatinya karena banyak orang yang beraktifitas jual beli sepanjang 100 m sebelum memasuki lokasi kunjungan. sekitar 15 menit perjalanan akhirnya sampai juga di rumah kediaman Bapak Yosafat dan Ibu Ayu. Disana ternyata sudah ditunggu oleh umat yang lain. Ketua Lingkungan Bapak Bambang serta ketua Wilayah Bapak Paulus sudah siap menyambut kedatangan rombongan. Bapa Uskup setelah bersalaman di persilahkan masuk rumah begitu juga umat yang lain, namun karena banyaknya rombongan yang menyertai sebagian umat berbincang di luar rumah. Kembali Bapa Uskup yang merakyat inipun menanyakan kabar dan keadaan lingkungan dan wilayah Santo Louis. Panjang lebar Bapak Lingkungan dan Bapak Wilayah bergantian memberikan informasi tentang seputar kegiatan dan aktifitas wilayah. Pada kesempatan ini tuan rumah juga menyediakan makanan non kolesterol dalam bentuk ubi rebus, singkong rebus, dan pisang rebus yang konon adalah menu kesukaan Mgr Paskalis Bruno Syukur OFM. Dan ternyata pula tuan rumah sudah lama mengenal Uskup kita ini, karena dahulu beliau bertugas di paroki dan gereja yang sama, bahkan yang memberkati pernikahan Pasangan Pak Yosafat dan Ibu Ayu adalah Mgr Paskalis Bruno Syukur OFM sendiri. Jadi seakan reuni yang terjadi dirumah itu, karena banyak cerita-cerita yang pernah Bapa Uskup dan tuan rumah alami di paroki sebelumnya yaitu Paroki St.Paulus Depok. Tertawa dan gembira saja yang bisa dilihat dalam pertemuan itu. Satu hal menarik dalam kuinjungan ini Bapa Uskup menanggapi pertanyaan dari Koordinator PSE Stasi, tentang program pemerintah BPJS, yang akan dijadikan wadah untuk melakukan aksi social bagi umat di stasi ini. beliau sangat senang jika pengurus mau mengkoordinasi program pemerintah BPJS untuk di laksanakan di lingkungan-lingkungan, karena dengan program ini umat akan banyak tertolong terlebih dalam hal perawatan kesehatan (rawat inap di rumah sakit). Banyak hal positif dalam program pemerintah ini, untuk itu baik jika hal ini dibicarakan lebih lanjut dan serius dilingkungan masing-masing. Bapa Uskup juga berjanji akan mengontrol lebih lanjut di tingkat keuskupan yang berkenaan dengan program BPJS ini. dan sebagai penutup kunjungan di rumah yang ketiga ini keluarga minta didoakan agar selalu aman damai dan sejahtera. Keluarga juga memanfaatkan kunjungan Mgr Paskalis Bruno Syukur OFM ini untuk mendoakan dan memberkati rumah kediaman yang selama ini mereka tempati, dan sekali lagi Bapa Uskup dengan rendah hati mengabulkan permohonan keluarga untuk memberkati air yang akan di berikan kepada beberapa umat di lingkungan tersebut. Segala sesuatu di sore itu berjalan dengan penuh kebahagiaan, sampai akhirnya Bapa Uskup mohon pamit untuk menuju kunjungan yang ke empat dari empat kunjungan yang di rencanakan. Akhir dari kunjungan yang ketiga ini adalah foto bersama, baik didalam maupun didepan rumah bersama rombongan dan berpamitan, namun ibu Ayu tidak mau meninggalkan Bapa Uskup dan rombongan karena ia masih mau ikut mengawal Bapa Uskup sampai selesai Blusukan mengunjungi umat ini.
Tak terasa waktu sudah menujukkan pukul 16.45 WIB, kita semua merasa lelah dan capai. Namun semangat dan tekad Bapa Uskup membuat kami ikut semangat untuk melanjutkan perjalanan ini. dan sebagai kunjungan di wilayah yang ketiga di Stasi ini adalah wilayah Santo Yusup di daerah Wanaherang. Letaknya paling jauh diantara wilayah-wilayah yang lain, tentunya dari Kapel St. Vincentius. Keluarga Bapak Abdul Manaf Tarigan perumahan di depan PT Marcedes, Wanaherang. Pengawal yang memakai motor berjalan lebih dahulu meninggalkan iringan Mobil Uskup, karena memang untuk keluar dari perumahan Griya Bukit Jaya kondisi jalanan ramai cenderung macet. Sekitar 20 menit perjalanan akhirnya sampai juga pada rumah yang di tuju. Dan ternyata kami sudah disambut oleh tuan rumah dan umat sekitar situ. Bapak iwan S Tanu beserta istri, ibu Ketua Lingkungan dan beberapa umat yang dari siang sudah menunggu kehadiran Mgr Paskalis Bruno Syukur OFM. Rombongan sudah hadir semua, setelah semua bersalam-salaman penuh kegembiraan rombongan dipersilahkan masuk rumah. Dan ternyata suasana rumah dalam keadaan gelap kerena hari sudah petang dan kebetulan Listrik padam di rumah tersebut karena ada masalah dan yang dari tadi sore sudah konfirmasi dengan PLN setempat. Bapa Uskup tanpa ragu memasuki ruang tamu yang di terangi dengan cahaya beberapa lilin diatas meja. Suasana menjadi lebih romantic dengan nyala lilin yang ada itu. Seperti kunjungan sebelumnya Bapa Uskup dengan ramah menanggapi setiap obrolan yang terjadi petang menjelang malam saat itu. Bapak Abdul Manaf Tarigan yang adalah ketua wilayah Santo Yusup menceritakan tentang keadaan wilayah yang ia pimpin, lingkungan-lingkungannya serta kegiatan-kegiatan yang ada di wilayah St Yusup. Secara territorial sebenarnya wilayah ini lebih dekat dengan Paroki Kota Wisata, namun Bapak Tarigan sangat senang sekali untuk mengikuti misa di kapel walau saat ini masih dua kali dalam satu bulan. Dan berharap bisa rutin dilakukan seminggu sekali, begitu harapannya. Pada kesempatan itu Ibu Iwan yang mendampingi Uskup juga menyampaikan rencana yang akan dilaksanakan terutama bagi kaum ibu. “Dari tadi saya menunggu suara dari para ibu.” Begitu kata Bapa Uskup. Ibu Iwan menyampaikan rencana akan mengumpulkan ibu-ibu lingkungan dan wilayah untuk bisa kumpul sebulan sekali diluar wadah Wanita Katolik yang sudah ada. Namun ada pertanyaan dan saran apa yang harusnya dilakukan dalam pertemuan itu membuat Ibu Iwan kebingungan. Bapa Uskup pun gembira dengan rencana itu, dan beliau menyarankan agar dalam pertemuan itu melakukan ritual doa bersama, mengenalkan Lectio Devina dan mengenalkan pula komunitas Wanita Bijak dalam wilayah, seperti kegiatan yang telah dilakukan ibu-ibu di Keuskupan Bogor. Suasana gelap tak menghalangi hangatnya pembicaraan ditengah capainya raga karena pejalanan yang panjang ini. banyak informasi yang disharingkan dalam kesempatan itu, dan Bapa Uskup pun menerimanya dengan gembira. Jam didinding walau samar terlihat sudah menunjukkan pukul 18.35 WIB, dalam kunjungan kali inipun tuan rumah dan anggota keluarga seperti tak mau kehilangan moment untuk bisa berfoto bersama Mgr. Dan ternyata putra bapak Tarigan sudah merencanakan untuk foto bersama di ruangan yang telah disiapkan untuk berfoto, yakni ruang tengah. Disitu secara bergantian semua anggota keluarga bahkan Bapak Iwan Dan Ibu juga mengabadikan kunjungna itu dengan berfoto bersama Uskup Keuskupan Bogor. Kesempatan yang jarang terjadi selama ini. Dengan senyum khasnya Bapa Uskup melayani setiap jepretan yang mengabadikan moment itu. Semua anggota keluarga selasai dipotret bersama Uskup, kini giliran salah satu OMK yang mengawal perjalanan dari awal sampai akhir,dari siang sampai malam yaitu Mas Aji utuk minta didoakan dan minta berkat bagi panggilan hidup yang akan ia jalani kedepan, dengan harapan Tuhan menunjukkan panggilan hidup yang tepat. Akhirnya kunjungan yg ke empat ini diakhiri dengan doa bagi keluarga dan seisi rumah agar damai sejahtera selalu hadir di rumah ini. serta berkat Uskup.
Selesai sudah kunjungan Mgr Paskalis di Stasi Santo Vincentius Gunungputri hari itu, jubah yang dari siang dikenakan akhirnya dilepas, karena memang gerah terasa. Seluruh perjalanan itu membuat rombongan sangat senang , bahagia, gembira, bangga, dan tentunya bersyukur karena Bapa Uskup mau mengunjungi umatnya yang jauh dari perkotaan. Bersyukur mempunyai Bapa Uskup yang mau menyapa umatnya lebiiiiiih dekat. Seluruh perjalanan diakhiri dengan santap makan bersama. Ibu Iwan mengajak Bapa Uskup dan semua rombongan untuk makan malam bersama di sebuah rumah makan yang lokasinya tidak jauh dari Kapel tercinta. Semua akhirnya santap malam bersama, semua kembali segar dan tenaga kembali dipulihkan karena makanan jasmani yang telah dinikmati. Dan Mgr Paskalis akhirnya mengucapkan terima kasih kepada semua rombongan yang ikut mendampingi selama kunjungan dari siang sampai malam hari itu, terima kasih atas sambutan dan kehangatan yang terbina selama kunjungan dan terima kasih untuk semuanya. Terakhir Mgr Paskalis memimpin doa mengucap sukur atas hari yang indah itu, serta berkat dari Uskup bagi kami semua. Bapa Uskup berpamitan bersalaman pulang menuju istana di Keuskupan Bogor. Saat itu pukul 20:20 WIB.
Terima kasih Mgr Paskalis semoga Tuhan Yesus senantiasa memberi kesehatan jasmani dan rohani, semakin bijaksana, semakin diberkati, semakin cinta kepada kami. Kami akan selalu merindukan kunjungan Bapa Uskup lagi dan lagi, karena kami memang mencintai engkau Mgr Paskalis Bruno Syukur OFM.
<<Agustinus_Suryanto>>
Editor : RDHJ
Galeri FOTO….