Senin, 7 Maret 2022
Senin, Pekan Prapaskah I
Bacaan : Imamat 19:1-2.11-18
Mazmur : Mzm 19:8.9.10.15
Bacaan Injil : Matius 25:31-46
Apakah kita pernah melihat orang kelaparan, gelandangan, tunawisma, tidak memiliki tempat tinggal, dan yang tersingkir? Sepertinya tanpa kita sadari orang-orang tersebut berada di sekitar kita, menghampiri kita untuk meminta belas kasihan. Menarik untuk merenungkan injil hari ini, Tuhan menyampaikan sebuah pesan di awal masa tobat tentang pengadilan terakhir. Siapa yang tidak takut akan akhir zaman? Tentu, bagi orang percaya dan berpasrah pada Tuhan tidak akan gentar akan akhir zaman ini.
Tuhan memberikan pedoman bagi anak-anaknya untuk dapat memasuki kerajaan Allah. Ada sebuah kunci untuk menuju kerajaan tersebut, yaitu cinta kasih. Di awal masa tobat ini kita semua diajak Tuhan untuk membangun sikap tobat sejati. Kita semua diharapkan mampu mengasah indera kita dalam mencari wajah Allah. Allah hadir di mana saja, tidak hanya dalam Gereja. Orang orang yang lemah, tersingkir, dan kelaparan adalah cerminan “Wajah Allah”. Sebenarnya Tuhan telah memberikan kita tiket menuju kerajaan surga. Orang-orang kecil dan lemah itulah tiket kita. “Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku” (Mat 25:40).
Mari, di awal masa tobat ini kiranya sungguh menjadi kesempatan untuk dapat memeluk-Nya. Tidak perlu tindakan besar atau luar biasa. Perlahan-lahan kita mengembangkan cinta kasih dalam diri kita, bagikan cinta kasih kepada sesama. Perbuatan kita kepada sesama kita merupakan tindakan kita kepada Allah. Setidaknya 1% setiap hari akan menjadikan kita sebagai anak kebanggaan Allah.
Fr. Albertus Andre
