Komisi HAAK Gelar Kegiatan Coffee Morning, Sebuah Ajang Perjumpaan Untuk Merekatkan Persahabatan

Loading

KEUSKUPANBOGOR.ORG- Gereja Keuskupan Bogor terus berkomitmen dalam upaya mengambil bagian untuk menjalin hubungan baik dalam kehidupan bermasyarakat. Ada berbagai cara yang dilakukan, namun merajut jalinan persahabatan lewat sapaan dan pertemuan menjadi cara jitu dalam membangun pondasi hubungan yang hangat tanpa adanya sekat. 

Gereja Keuskupan Bogor senantiasa membuka diri dan menjadi inklusif demi menciptakan hidup harmonis di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat. Kali ini, upaya tersebut tampak dari sebuah kegiatan yang diadakan pada hari Sabtu (11/3) pagi di Aula Gedung Maria Paroki BMV Katedral, Bogor. 

Kegiatan yang mengusung konsep Coffee Morning ini merupakan sebuah program yang diprakarsai oleh Komisi Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan (HAAK) Keuskupan Bogor yang bersinergi dengan Bidang Kemasyarakatan Dekanat Tengah Keuskupan Bogor. Kegiatan yang mengundang para Pastor yang berkarya di Dekanat Tengah, jajaran TNI POLRI, tokoh pemerintahan, tokoh masyarakat dan tokoh lintas agama di Kota Bogor ini, bukan hanya sekadar ajang kumpul-kumpul bersama sembari minum kopi, tetapi juga menjadi sebuah ruang temu dalam menjalin silaturahmi dan persaudaraan nan akrab. 

Menurut Pastor Dionnysius Yumaryogustin Manopo selaku Ketua Komisi HAAK Keuskupan Bogor, kegiatan Coffee Morning ini merupakan kelanjutan dari aktivitas yang rutin dilaksanakan di Keuskupan Bogor setiap tahunnya dalam rangka merayakan Hari Persahabatan Manusiawi Internasional. Spirit perjumpaan Paus Fransiskus dengan Sheikh Ahmed el-Tayeb di Abu Dhabi pada tahun 2019 lalu yang melahirkan Dokumen tentang Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Beragama yang mengajarkan tentang persaudaraan, kedamaian dan kontribusi agama dalam menumbuhkan peradaban menjadi dasar dalam rutinnya penyelenggaraan kegiatan semacam ini dilaksanakan. 

“Kegiatan Coffee Morning yang diadakan di tahun ini, merupakan satu rangkaian dengan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk merayakan Hari Persahabatan Manusiawi Internasional. Seperti pada tanggal 4 Februari 2021 lalu diadakan Deklarasi Persahabatan Manusiawi dengan mengundang tokoh-tokoh lintas agama Kota Bogor yang diselenggarakan di Gereja Paroki BMV Katedral, Bogor. Kemudian pada tahun 2022, tepatnya pada tanggal 4 Februari dilaksanakan Sinode Toleransi yang dilaksanakan di Paroki Santo Fransiskus Asisi, Sukasari,” tutur Pastor Vikaris Parokial Paroki Santo Joannes Baptista, Parung tersebut. 

Lebih lanjut, Pastor Dion, seperti itu Ia disapa, mengatakan bahwa format dari kegiatan Coffee Morning ini adalah seluruh tamu undangan yang hadir duduk bersama dan berbincang tentang keresahan yang dihadapi bersama khususnya di Kota Bogor. Sehingga melalui Coffee Morning ini lahirlah sinergitas yang berdampak bagi semua dengan adanya tindakan nyata yang dapat dilakukan bersama demi mewujudkan Kota Bogor lebih baik bagi seluruh jajaran elemen masyarakat. 

Mewujudkan Toleransi Lewat Dialog Kehidupan

“Kegiatan Coffee Morning ini adalah sebuah format kegiatan baru yang dilaksanakan di Keuskupan Bogor. Namun, meski format kegiatannya baru kegiatan ini tetap mengusung tujuan yang sama yaitu membangun silahturahmi, persaudaraan dan jalinan keakraban diantara seluruh jajaran elemen masyarakat di Kota Bogor lewat dialog kehidupan dengan duduk bersama,” ujar Pastor Mikail Endro Susanto selaku Pastor Vikaris Episkopal (Vikep) Kemasyarakatan Keuskupan Bogor. 

Pastor Endro menambahkan bahwa Gereja Katolik Keuskupan Bogor boleh menjadi role model untuk menjaga kebangsaan dan menjaga dialog lewat kegiatan-kegiatan yang dilakukan yang memiliki tujuan yaitu menjadikan Kota Bogor sebagai rumah bersama. Ia percaya bahwa kegiatan yang diprakarsai oleh Gereja Katolik Keuskupan Bogor lewat Komisi HAAK ini dapat menjadi sebuah cara untuk mewujudkan toleransi di Kota Bogor. 

“Kita perlu melalui proses panjang dalam membangun persahabatan, persaudaraan dan dialog terbuka. Dengan rutinnya perjumpaan maka niscaya semua itu akan terwujud,” tegas Pastor Paroki Santa Faustina Kowalska, Tajurhalang tersebut. 

Spirit Jalan Bersama 

Uskup Keuskupan Bogor yaitu Monsinyur Paskalis Bruno Syukur yang turut hadir di dalam kegiatan menghimbau agar semangat persaudaraan di tempat ini melahirkan spirit akan merawat kebhinekaan khususnya di Kota Bogor. Bagi Monsinyur Paskalis, keterlibatan dari seluruh jajaran elemen masyarakat adalah hal penting demi terwujudnya proses jalan bersama demi mewujudkan Kota Bogor yang lebih baik lagi. 

Dalam konteks Gereja Katolik, Monsinyur Paskalis selalu mengajak umat untuk menjadi pribadi yang mencintai Negara Indonesia melalui keterlibatan positif di tengah lingkungan masyarakat. “Kami senantiasa mengajak umat untuk mencintai dan mengembangkan cinta akan negara lewat perspektif Iman Katolik yaitu dengan memberikan kontribusi terbaik sebagai warga negara,” tuturnya. 

Harmoni yang Terjalin 

Suasana persahabatan dan persaudaraan sungguh terasa dan begitu hangat dirasakan. Para pastor dan jajaran tokoh pemerintahan, TNI POLRI, tokoh lintas agama dan elemen masyarakat duduk bersama saling bertukar candaan dan pengalaman dalam menjalankan perannya dalam kehidupan bermasyarakat. Pertemuan ini mengungkapkan harapan akan kerinduan untuk menjalin kebersamaan tanpa adanya sandungan karena perbedaan. 

Dalam kesempatan ini pula, turut disampaikan mengenai isu-isu terkini di Kota Bogor oleh KOMBES POL Dr. Bismo Teguh Prakoso, S.H., S.I.K., MH yang mengatakan bahwa perlu adanya kontribusi dari setiap jajaran elemen masyarakat di Kota Bogor untuk menciptakan rumah bersama yang aman dan nyaman. Kapolresta Kota Bogor tersebut pun menyoroti isu-isu kriminalitas di Kota Bogor yang menjadi keprihatinan bersama. Untuk itu, Ia beserta jajarannya memastikan bahwa kepolisian senantiasa selalu hadir dalam mengayomi keamanan bagi masyarakat. 

Disampaikan pula oleh Walikota Bogor yaitu Dr. H. Bima Arya Sugiarto yang turut hadir  bahwa kondisi Kota Bogor yang sampai hari ini berjalan secara harmoni adalah berkat kerja keras seluruh jajaran elemen masyarakat yang secara bersama-sama menguatkan jahitan-jahitan elemen bangsa. Eratnya silaturahmi-lah yang menjadikan Kota Bogor terus menjunjung toleransi meski banyak ragam perbedaan. 

“Saya berterima kasih atas kebersamaan yang selama ini terjalin, semoga ini akan terus berlanjut dan berjalan membangun harmoni kebersamaan. Semoga Allah mudahkan, semoga Allah jaga selalu kita semua” tuturnya sembari diiringi oleh riuhnya tepuk tangan dari tamu undangan yang hadir.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!
Enable Notifications OK No thanks