Perayaan Puncak Hari Ulang Tahun RS Misi Lebak Ke 90

Loading

KEUSKUPANBOGOR.ORG- Puncak kegiatan Perayaan Hari Ulang Tahun RS Misi Lebak ke 90 yang bertema “Transformasi Pelayanan Kesehatan: Sebagai Ekspresi Kasih dan Persaudaraan Sejati” ini diadakan di Gedung Auditorium Florence Nightingale di Jalan Sudirman No.31, Jatimulya, Kec. Rangkasbitung, Kab. Lebak, Banten pada hari Senin (20/3/2023). 

Perayaan ini dihadiri oleh Mgr Paskalis Bruno Syukur selaku Uskup Keuskupan Bogor sekaligus Pembina Yayasan Yatna Yuana Kasih, Mgr Emeritus Michael Cosmas Angkur, RD Andreas Bramantyo selaku Ketua Badan Pengawas Yayasan Yatna Yuana Kasih, drg. Denny Hardianto, MPH., MH., FISQua., FRSPH selaku Direktur RS Misi Lebak, Sr Atanasia SFS selaku Wakil Direktur RS Misi Lebak, Sr M. Vincentius SFS selaku Pimpinan Tarekat SFS, serta tamu undangan lainnya. 

Setelah sebelumnya diadakan berbagai rangkaian kegiatan dalam menyambut hari ulang tahun berupa seminar kesehatan, sunatan massal, jalan sehat, pemberian bakti sosial (baksos) pengobatan di Desa Parage, bazaar dan lainnya. Pada hari ini, perayaan puncak dilaksanakan begitu meriah dengan beberapa rangkaian acara yang diawali dengan pemutaran video perjalanan RS Misi Lebak dan penayangan ucapan selamat ulang tahun dari berbagai pihak yang mendukung karya pelayanan RS Misi Lebak. 

Motivasi Dalam Memberikan Pelayanan Maksimal 

Bapak Marsutiyo, SE selaku Ketua Panitia Pelaksanaan Perayaan Hari Ulang Tahun RS Misi Lebak ke 90 menyampaikan bahwa tema yang dipilih pada perayaan ulang tahun yaitu “Transformasi Pelayanan Kesehatan: Sebagai Ekspresi Kasih dan Persaudaraan Sejati” menjadi motivasi dan mendorong dalam melakukan perubahan yang inovatif baik dari segi SDM maupun pengadaan fasilitas pelayanan kesehatan dengan harapan dapat memberikan pelayanan yang maksimal. 

“Perubahan-perubahan yang dilakukan tersebut tentunya didasari oleh pelayanan yang didasari dengan kasih dan kami yakin bahwa dengan kasih pasti akan menyatukan perbedaan melalui persaudaraan yang sejati,” tuturnya. 

Ia pun turut menyampaikan bahwa rangkaian kegiatan dalam menyambut perayaan ulang tahun telah berjalan diawali dengan diadakannya Seminar Kesehatan yang diadakan pada tanggal 4 dan 25 Februari yang lalu. Kemudian pada tanggal 4 Maret yang lalu diadakan pemeriksaan dan pengobatan gratis yang melibatkan dokter-dokter spesialis di Desa Parage. Tidak sampai disitu, diadakan pula acara sunatan massal pada tanggal 11 Maret yang bertempat di Klinik Bhakti Yuana. Diselenggarakan pula perlombaan dan bazar yang diikuti oleh masyarakat Kabupaten Lebak. 

Memberikan Kontribusi Bermakna 

drg. Denny Hardianto, MPH., MH., FISQua., FRSPH selaku Direktur RS Misi Lebak sebelum memberikan sambutannya mengajak seluruh tamu undangan yang hadir untuk mengheningkan cipta untuk mengenang jasa-jasa para pendahulu yang pernah berkarya dan berkontribusi di RS Misi Lebak. 

Kemudian Ia menyampaikan bahwa RS Misi Lebak merupakan salah satu simbol kehidupan sosial bermasyarakat yang menampilkan wajah toleransi dan kerukunan serta anti diskriminasi. RS Misi Lebak sebagai bagian integral dari masyarakat tentunya harus dapat memberikan kontribusi bermakna dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, Direktur RS Misi Lebak tersebut mengajak masyarakat untuk memberikan saran, masukan dan kritikan yang konstruktif untuk perbaikan pelayanan di RS Misi Lebak. 

“Kami ingin memastikan bahwa kami hadir untuk dapat melayani dan memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat sekitar. Kami harap masyarakat Lebak juga harus mempunyai rasa memiliki RS Misi Lebak. Selain karena 90 persen karyawan RS Misi Lebak adalah orang Lebak, RS Misi sudah menjadi sahabat bagi Lebak sejak tahun 1933. Selanjutnya tentang kesehatan kami menghimbau bahwa urusan kesehatan adalah tanggung jawab kita bersama. Maka mari bekerjasama! RS Misi Lebak berkomitmen untuk melakukan kerjasama yang kuat dan luas agar pemberdayaan kesehatan masyarakat dapat dicapai secara maksimal,” tutur drg. Denny. 

Pertunjukan Drama Musikal 

Usai sambutan dari Ketua Panitia dan Direktur RS Misi Lebak, perayaan dimeriahkan dengan pertunjukan drama musikal yang ditampilkan oleh para staf dan karyawan RS Misi Lebak. Pertunjukan drama musikal ini mengisahkan tentang sejarah RS Misi Lebak yang diambil dari Buku Sejarah RS Misi Lebak.

Menurut Ibu Emilia Louisa yang merupakan sutradara dalam pertunjukan drama musikal ini mengatakan butuh persiapan selama kurang lebih satu bulan untuk mempersiapkan pertunjukan drama mulai dari pembacaan skenario hingga latihan rutin untuk memberikan penampilan terbaik di perayaan puncak HUT RS Misi ini. 

Usaha Mewujudkan Kebaikan 

Usai pertunjukan drama musikal, Mgr Paskalis Bruno Syukur selaku Dewan Pembina Yatna Yuana Kasih menyampaikan sambutannya. Ia mengatakan bahwa RS Misi Lebak berusaha mewujudkan kebaikan dengan menciptakan pelayanan kesehatan yang maksimal bagi masyarakat sekitar. 

Menurut Mgr Paskalis, Gereja Katolik senantiasa memberikan upaya terbaiknya dalam memberikan kebaikan. Karya pelayanan Gereja tampak dari karya RS Misi Lebak yang tidak pernah membedakan orang yang dilayani dan memberikan pelayanan yang dilandasi oleh kasih. 

Ia pun menyampaikan harapannya agar kita semua dapat terus menjaga semangat untuk memberikan pertolongan bagi orang-orang yang membutuhkan pertolongan tanpa memandang latar belakangnya seperti apa serta memberikan pelayanan yang ramah penuh kasih.  

Penyerahan Buku Sejarah Ke Museum Multatuli 

Rangkaian kegiatan terus berlanjut, kali ini dilakukan penyerahan buku sejarah perjalanan RS Misi Lebak ke Museum Multatuli. Buku sejarah yang berjudul “Rumah Sakit Misi Lebak: Menatap Masa Lalu, Berpijak Masa Sekarang, Menyongsong Masa Depan” yang ditulis oleh A. Bobby Pr ini bercerita tentang sejarah berdirinya RS Misi Lebak serta perjalanannya dalam menjadi sebuah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan terbaik di daerah Rangkasbitung, Lebak. 

Sang penulis, A. Bobby Pr menyampaikan awal mula saat Ia diminta oleh Pastor Paroki Santa Maria Tak Bernoda, Rangkasbitung yaitu  RD Andreas Bramantyo. Pada saat itu Ia diminta untuk menuliskan sejarah RS Misi Lebak. 

Pada kesempatan ini, Pak Bobby memperkenalkan tokoh-tokoh yang menjadi saksi hidup perjalanan RS Misi Lebak. Seperti para suster yang menjadi pengurus rumah sakit hingga sopir ambulans pertama yang bekerja di RS Misi Lebak. 

Ragam Rangkaian Kegiatan 

Perayaan semakin meriah dengan dilakukannya tiup lilin serta pemotongan kue ulang tahun dan tumpeng. Kemudian dilanjutkan dengan penyerahan plakat kepada para donatur pelaksanaan perayaan hari ulang tahun dan pengumuman para pemenang lomba. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Enable Notifications OK No thanks