KEUSKUPANBOGOR.ORG- Perjalanan Kirab Misi dalam rangka perayaan ulang tahun Keuskupan Bogor ke 75 kini berlanjut di Paroki Santo Joannes Baptista, Parung. Pada hari Sabtu, 4 Mei 2024 diadakan audiensi bersama Mgr Paskalis Bruno Syukur sebagai penanda dimulainya rangkaian Kirab Misi di paroki ini.
Tegap Jalan Bersama
RD Benyamin Sudarto selaku Pastor Paroki Santo Joannes Baptista menyampaikan dalam sambutannya bahwa patutlah kita bersyukur atas ulang tahun Keuskupan Bogor ke 75. Untuk itu, Bapak Uskup ingin mengajak semua umat di Keuskupan Bogor untuk bersyukur bersama.
“Dalam kegiatan ini, kita semua diajak untuk bersyukur bersama dan mengungkapkan iman kita kepada Tuhan Yesus dan juga bersyukur kepada Tuhan karena Keuskupan Bogor senantiasa disertai oleh Bunda Maria. Kita sama-sama diutus bersama Bunda Maria untuk menyembah Yesus. Yesus yang tengah hadir di tengah-tengah kita. Maka, kita semua diajak termasuk anak-anak, remaja dan keluarga untuk bersyukur kepada Tuhan yang memberikan kepada kita Yesus Kristus yang diutus menebus dosa kita. Maka, mari kita bersukacita bersama untuk mengikuti kegiatan pada hari ini,” tuturnya.
Kemudian, Mgr Paskalis Bruno Syukur pun turut menyampaikan bahwa pelaksanaan Kirab Misi adalah untuk mengajak seluruh umat Keuskupan Bogor untuk dengan tegap berjalan bersama Yesus Kristus yang tersalib serta Bunda Maria.
“Saya mengajak kita semua untuk melakukan Kirab Misi dengan tegap berjalan bersama karena kita semua adalah umat Katolik. Kita harus berdoa selalu kepada Bunda Maria dan Yesus Kristus yang tersalib. Mari jadikan paroki ini menjadi Gereja yang ramah bagi kita semua,” ajaknya.
Anak Katolik yang Bersukacita
“Bapak Uskup, apa sih Kirab Misi itu?” tanya Puput kepada Monsinyur Paskalis dalam momen Kirab Misi.
Kemudian Monsinyur Paskalis menanggapi bahwa dalam Kirab Misi ini, kita diajak untuk sama-sama bersyukur bersama di usia Keuskupan Bogor yang ke 75 ini.
“Bapak Uskup punya media sosial,?” tanya Loli yang penasaran. Kemudian ditanggapi oleh Monsinyur Paskalis bahwa dirinya tidak memiliki media sosial. Kemudian Monsinyur Paskalis pun mengatakan bahwa baiknya media sosial digunakan sebagai sarana pewartaan dalam mengungkapkan iman dan menyebarkan hal-hal positif.
Ada pula pertanyaan dari Ignatius Silaban yang bertanya apakah enak menjadi Uskup. Kemudian dijawab oleh Monsinyur Paskalis, “Enaknya itu kalau bertemu Umat di jalan, Uskup pasti akan disapa. Selain itu, seorang Uskup selalu diminta untuk mendoakan,” jawabnya.
Ada peristiwa lucu saat seorang anak bernama Ferdinand bertanya kepada Monsinyur Paskalis perihal mengapa mamanya suka marah-marah.
“Bapak Uskup, mama saya suka marah-marah, saya harus bagaimana ya?, tanyanya.
Sontak, para peserta yang hadir pada saat itu tertawa oleh pertanyaan polos yang dilontarkan Ferdinand. Saat ditelisik, Ferdinand dimarahi karena terlalu sering bermain gadget, kemudian Monsinyur Paskalis pun menjawab dengan bijak bahwa orangtua marah bukan karena membenci, namun menyayangi anaknya dan ingin anaknya tumbuh dengan baik. Orangtua juga tidak ingin anaknya terlalu sering bermain gadget karena dapat berdampak buruk bagi kesehatan terutama kesehatan mata.
Di akhir sesi audiensi, Monsinyur Paskalis berpesan kepada anak-anak dan remaja agar menjadi anak yang bangga akan iman kekatolikannya dan berbahagia karena memiliki orang-orang yang mengasihi mereka sama seperti Tuhan mengasihi mereka.
Duta Kasih Allah
Rangkaian kegiatan pada hari ini ditutup dengan Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Monsinyur Paskalis didampingi RD Marselinus Wisnu Wardhana, RD Benyamin Sudarto, RD Dionysius Manopo dan RD Yosef Irianto Segu.
Di dalam homili, Monsinyur Paskalis menyampaikan bahwa selama perjalanan Kirab Misi ada banyak hal unik yang ditanyakan oleh anak-anak. Hal tersebut adalah hal-hal konkrit yang terjadi pada perayaan ulang tahun ke 75 Keuskupan Bogor. Melalui Kirab Misi, diharapkan agar kita tegap berjalan bersama untuk bersukacita.
“Maka melalui Kirab Misi ini, diharapkan agar kita semua semakin menumbuhkan iman kepada Allah dan kepada Bunda Maria. Selain itu, maka kita yang percaya kepada Allah haruskah menjadi duta kasih Allah. Hidup kita menjadi bermakna tatkala kita memberikan dampak positif bagi sekitar kita,” pesannya.
Lebih lanjut, Monsinyur Paskalis berharap agar lewat Kirab Misi, para umat dapat semakin teguh di dalam iman bersama Tuhan dan Bunda Maria serta menumbuhkan sikap kasih kepada sesama.