PENTINGNYA MENJAGA SEMANGAT COMMUNIO
Sabtu (23/5) pagi di Gereja Maria Bunda Segala Bangsa, Kota Wisata. Matahari belum lagi beranjak dari peraduannya. Hari masih sedikit remang. Namun, sepagi itu lebih dari 1.000 umat Paroki Maria Bunda Segala Bangsa (MBSB) sudah memenuhi areal gereja. Mereka tengah bersiap-siap mengikuti acara Jalan-Jalan Santai (JJS).
Jam 06.00 seluruh peserta berkumpul untuk senam bersama terlebih dahulu. Romo RD Benyamin Sudarto, Romo RD Redemptus Pramudhianto dan Frater Bartolomeus Wahyu terlihat ikut senam bersama para peserta. Mereka ikut meloncat dan menggerakkan tubuh sesuai arahan pemandu yang berada di panggung.
Setengah jam kemudian acara JJS siap dimulai. Romo Benyamin Sudarto membuka acara perayaan HUT ke-7 Paroki MBSB dengan doa bersama yang dilanjutkan dengan pemotongan balon. “Semoga Allah Bapa memberkati acara kita hari ini,” begitu doa Romo Ben.
Di sisi pintu yang lain, Romo Redemptus Pramudhianto, atau biasa disapa Romo Anto, sudah bersiap-siap melepas tim JJS dari seluruh wilayah di Paroki MBSB. Sebelum dilepas, setiap regu peserta mesti meneriakkan yel-yel terlebih dahulu. Begitulah, Romo Anto kemudian melepas setiap regu, satu per satu, dengan menekan tombol sirene di toa.
Satu per satu setiap regu meninggalkan area gereja. Mereka berjalan mengelilingi area Kota Wisata, menempuh jarak hampir 5 kilometer, sebelum akhirnya kembali lagi ke gereja. Selama perjalanan, beberapa regu tak henti bernyanyi dan menyerukan yel-yel kelompoknya. “Dalam Yesus, kita bersaudara. Dalam Yesus, kita bersaudara….,” begitu antara lain lagu yang mereka nyanyikan.
Akhirnya tak terasa setelah sekitar satu jam berjalan, seluruh rombongan kembali ke gereja. Mereka beristirahat sejenak sebelum mengikuti acara selanjutnya. Sebagian peserta memanfaatkan kesempatan tersebut untuk berkeliling stan-stan yang ada di jalan di samping gereja.
Ada 44 stan yang bisa dikunjungi para peserta. Tiga merupakan stan sponsor, yakni Bank BNI, Teh Pucuk Harum dan Caos Dahar, serta satu stan dari Paroki MBSB. Selebihnya adalah stan-stan yang menyajikan beragam kuliner, asesoris, kerajinan, buku, tanaman, dan berbagai produk lainnya.
Sementara di panggung yang berada di dekat Gedung Serba Guna (GSG), panitia melanjutkan acara dengan gerak dan lagu. Di antaranya, tari poco-poco dan lagu dari anak-anak Bina Iman Anak.
Puncak acara HUT ke-7 Paroki MBSB hari itu adalah pemotongan tumpeng. Di atas panggung, Romo Ben dengan didampingi Romo RD Yohanes Suradi, Romo Anto, serta tiga ketua wilayah dari wilayah termuda di Paroki MBSB—wilayah 17, 18 dan 19, yang merupakan wilayah hasil pemekaran—sudah bersiap-siap memotong tumpeng. Diiringi lagi lagu Happy Birthday, Romo Ben pun akhirnya memotong tumpeng. Potongan pertama diserahkan kepada Romo Suradi, berikutnya untuk Romo Anto, kemudian kepada para ketua wilayah yang baru, dan terakhir kepada Wakil Ketua Dewan Paroki Kristiyanto Wahyu.
Ivan B. Gani, selaku Ketua Panitia HUT ke-7 Paroki MBSB, dalam sambutannya mengungkap bahwa tema HUT kali ini adalah Gelar Budaya & Hidup Sehat. “Semoga acara ini membuat kita semakin solid dan bersatu,” kata Ivan.
Sementara Romo Ben menambahkan, “Acara semacam ini untuk mengingatkan kita akan pentingnya menjaga kesehatan. Selain itu, melalui acara ini kita juga diingatkan akan pentingnya menjaga semangat communio, semangat kebersamaan.”
Menjelang siang, acara terus berlanjut. Di antaranya, ada lomba balap egrang dan band dari OMK di panggung yang lain. Sementara, di panggung satunya lagi, panitia tak henti membagikan doorprize. Sabtu malam itu acara masih akan dilanjutkan dengan Pentas Budaya dan Malam Seni hingga jam 21.30. Bazaar hari itu juga akan terus berlangsung hingga jam 22.00.
Minggu (24/5) esok harinya, misa puncak perayaan HUT ke-7 akan dilaksanakan pada jam 10.00. Acara kemudian dilanjutkan dengan Panggung Gembira dan Bazaar hingga jam 15.00.
Selamat ulang tahun Paroki MBSB.
***JB. Soesetiyo***
