BojongGede-Keuskupan : Sabtu malam Minggu, 25 Februari 2017, guyuran hujan tak kunjung berhenti bahkan semakin deras, namun tak menyurutkan langkah orang muda dan orang tua dan para undangan yang ingin melihat, mendengarkan, dan merasakan Kafe Rohani Perdana ala OMK. Panitia sedikit merasa was-was ketika hujan semakin deras padahal sudah beberapa minggu mempersiapkan rancangan, dan seharian penuh mempersiapkan segala sesuatunya sebelum acara dimulai. Puji Tuhan seiring waktu berjalan berdatangan OMK dan orang tua dan terhitung 84 orang hadir pada acara yang digagas OMK.
Orang Muda Katolik Katedral khususnya Wilayah Bojong Gede, mengadakan malam mingguan dalam Kafe Rohani St. Faustina. Kafe Rohani bertemakan Pacaran beda Agama dengan narasumber RD. Tarno. Konsep acara Kafe Rohani dirancang untuk mengajak orang muda berkumpul dan memperluas pergaulan di kalangan OMK supaya semakin terbuka terhadap berbagai pengetahuan dan kendala yang dihadapi OMK. OMK sebagai panitia turut menyajikan menu-menu hidangan murah meriah dan nikmat yang dapat dipesan, dinikmati saat itu, dengan harga terjangkau, hasil dana dikumpulkan untuk kegiatan-kegiatan OMK lagi.
RD Tarno sebagai narasumber menyajikan materi ala talkshow sehingga membuat tamu yang hadir semakin antusias, bahasa muda yang sangat ringan, mudah dikunyah, dan ala muda banget.RD Tarno memaparkan dengan lugas, jelas, dan lucu sehingga tidak membosankan bagi peserta yang hadir. Ada tingkatan cinta menurut RD Tarno yaitu if love saya mencintai jika, tahap cinta yang paling dangkal, masih egois, misalnya saya mencintaimu jika kamu ganteng/cantik, kalau kamu kaya atau kamu tinggi, jadi kalau kamu tidak kaya, tidak ganteng/cantik saya tidak akan mencintaimu. because love.. saya mencintai karena ada alasan yang mendalam, ada dasarnya tapi dasarnya bisa ngambang ataupun mendalam, misalnya saya mencintaimu karena kamu berwibawa. Yang ketiga adalah inspite of love tahap cinta tanpa syarat, jenis cinta yang paling mulia, misal aku mencintaimu meskipun kamu punya kekurangan/kelemahan, walaupun kamu pencemburu aku tetap mencintaimu, sejelek/sebagus apapun kondisinya tetap dicintai. Ketiga hal tersebut dikupas dengan saling Tanya jawab dari peserta sendiri. Menarik bukan?!
Perkawinan beda agama dan beda gereja pun juga dijelaskan saat itu, persoalan pacaran boleh tidak dikupas tuntas saat itu, sehingga peserta pun semakin tahu, bahwa pacaran sebagai ungkapan tumbuhnya perasaan sah-sah saja dan memang normal dialami oleh setiap orang. Namun, batasan-batasan tertentu harus tetap diingat oleh orang yang sedang dimadu asmara. Pacaran bukanlah soal pembuktian dan pemberian diri saat itu juga, karena belum tentu siapa yang menjadi pacar saat ini akan menjadi suami atau istri kelak jadi batasan terhadap pacaran tetap harus dipegang teguh. Seandainya saja dalam masa pacaran sudah menuntut pembuktian dan pemberian diri mendingan saat itu katalah :”lu gue end””siapa lu””putus saja, karena Tuhan memberi rencana yang baik buatku”.
Kafe rohani ini menjadi alasan utama OMK menemukan pengetahuan yang mendalam terhadap hal-hal praktis teknis yang mungkin saat ini belum diketahui oleh OMK, bahkan orang tua. Maka, kegiatan ini akan diadakan rutin setiap bulan dengan kemasan-kemasan yang semakin menarik. Maka, bagi kamu yang muda atau orang tua mu ingin ikut serta tulisan ini sebagai undangan dan ajakan untuk kita semua agar dapat hadir dalam acara Kafe Rohani.Paroki Katedral sudah punya Kafe Rohani St. Faustina yang diadakan di wilayah Bojong Gede, dari dan oleh OMK Bojong Gede untuk kita semua. Datanglah dan ajaklah siapapun juga, mari meriahkan Kafe Rohani ini, meriah karena ada musiknya juga loh, bahkan kamu juga boleh bernyanyi dan menyumbangkan suara emasmu untuk para tamu dan juga melatih mental tampilmu di depan umum. Proficiat OMK Bojong Gede untuk Kafe Rohani perdanamu.Tuhan memberkati. (RD Marsel)
