Senin 6 Januari 2020 Pekan Sesudah Epifani Bacaan I : 1 Yohanes 3: 22-4:6 Bacaan Injil : Matius 4 :12-17.23-25
BILA suatu daerah akan kedatangan tamu kehormatan seperti presiden, pastilah orang-orang akan percaya dan bersiap-siap merapikan daerahnya agar tampak baik di mata presiden.
Dalam bacaan Injil, kita menyimak Yesus yang menggenapi nubuat nabi Yesaya. Yesus menjadi Terang yang besar bagi penduduk tanah Zebulon dan tanah Naftali. Di masa pembuangan bangsa Israel, penduduk di kedua daerah ini memang sangat mengharapkan kebebasan. Di Perjanjian Baru, Yesus yang hadir di dunia menjadi Terang besar tak hanya bagi penduduk tanah Zebulon dan Naftali, namun juga bagi setiap manusia. Ia menjadi pembebas manusia dari maut dan menuntun mereka untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga. Oleh Yesus, segala penderitaan, kelemahan, dan kesedihan diubah menjadi sukacita, kekuatan dan kebahagiaan.
Kabar akan kehadiran Tuhan menarik orang-orang untuk datang kepada-Nya, memohon suatu pengharapan akan kesembuhan hingga bisa terlepas dari segala penderitaan. Hal inilah yang hendaknya kita rasakan dalam keimanan kita. Kita percaya bahwa segala hal yang terjadi dalam hidup kita tidak terlepas dari rencana Tuhan yang amat agung. Di setiap pengalaman, baik kesedihan atau kebahagiaan, tersirat pengharapan yang dibawa oleh Kristus yang telah hadir dan akan datang kembali ke dunia. Namun dalam masa penantian ini, kita pun perlu berjaga-jaga dan menguji semua roh, seperti yang diingatkan dalam bacaan pertama.
Oleh sebab itu, dengan melihat kehadiran Tuhan di setiap jalan hidup kita, mari sadari Kerajaan Surga sudah dekat. Allah menuntun kita dalam kerendahan hati untuk mempersiapkan diri untuk kedatangan Yesus yang kedua.
[Fr. Albertus Aris Bangkit Sihotang ]
