Rabu, 6 Oktober 2021, pukul 19:00 di Aula Pusat Pastoral Keuskupan Sufragan Bogor diadakan pertemuan sebagai bentuk persiapan keuskupan menuju Sinode Para Uskup. Sinode ini akan dibuka di Roma Oleh Paus Fransiskus pada tanggal 9 Oktober 2021 dan dilanjutkan tahapan tingkat keuskupan yang akan dimulai pada Minggu, 17 Oktober 2021. Waktu persiapan yang cukup singkat, membuat Keuskupan Sufragan Bogor bergerak cepat untuk mengambil bagian dengan cara pembentukan panitia, pembuatan Surat Keputusan untuk panitia dan rapat perdana.
Dalam rapat perdana pada hari ini dihadiri oleh Uskup Keuskupan Sufragan Bogor Mgr. Paskalis Bruno Syukur, RD. Yohanes Suparta (Vikaris Jendral), beberapa romo, suster, dan perwakilan umat yang ditunjuk secara khusus untuk terlibat sebagai panitia (tim kerja) Sinode Para Uskup
Pertemuan perdana ini hanya menjadi langkah awal dari gerak cepat Keuskupan Sufragan Bogor mempersiapkan Sinode Para Uskup di tingkat keuskupan. Gambaran umum disampaikan secara bergantian oleh Bapa Uskup, RD. Yohanes Suparta (Ketua Umum), Bapak Antonius Sulistyo (Steering Committee), dan Bapak Mikael Agus Muhardi (Organizing Committee). Melalui gambaran umum, diharapkan Tim Kerja sudah mendapatkan pijakan untuk memulai proses Sinode tingkat keuskupan.
Pada akhir pertemuan, RD Marselinus Wisnu (Sekretaris Keuskupan Sufragan Bogor) membagikan Surat Keputusan penugasan sebagai Tim Kerja Sinode Para Uskup. (Komsos)
Sebuah pohon besar, megah, penuh kebijaksanaan dan bercahaya, mencapai langit. Sebuah tanda vitalitas dan pengharapan mendalam yang mengungkapkan salib Kristus. Tanda ini memegang Ekaristi, yang bersinar seperti matahari. Cabang-cabang horizontal, yang terbuka seperti tangan atau sayap, yang pada saat yang sama menunjuk pada Roh Kudus.
Umat Allah tidak statis: terus bergerak, mengacu langsung pada etimologi kata sinode, yang berarti “berjalan bersama”. Perjalanan orang-orang dimulai dari Pohon Kehidupan dan Pohon ini menghembuskan dinamika umum yang sama kepada orang-orang dan menyatukan mereka. Lima belas siluet ini merangkum seluruh kemanusiaan kita dalam keragaman situasi kehidupan generasi dan asal-usulnya. Aspek ini diperkuat oleh banyaknya warna-warna cerah yang merupakan tanda kegembiraan. Tidak ada hierarki di antara orang-orang ini; semuanya berada pada pijakan yang sama: muda, tua, pria, wanita, remaja, anak-anak, kaum awam, kaum religius, orang tua, pasangan, lajang, sehat, cacat; uskup dan biarawati tidak berada di depan mereka, tetapi di antara mereka. Sudah sewajarnya bahwa anak-anak, kemudian remaja membuka jalan, mengacu pada kata-kata Yesus dalam Injil ini: “Aku bersyukur kepadaMu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang-orang kecil”. (Mat 11:25)
Garis dasar horizontal: Untuk Gereja Sinodal: Persekutuan, Partisipasi dan Misi” melintang dari kiri ke kanan ke arah kumpulan orang yang berbaris, menggarisbawahi dan memperkuatnya, hingga diakhiri dengan “Tema Sinode 2021 -2023”, titik tinggi yang mensintesis keseluruhan.