Sabtu, 2 Juli 2022
Pekan biasa XIII
Bacaan I: Amos 9:11-15
Mazmur Tanggapan: Mzm 85:9.11-12.13-14
Bacaan Injil: Matius 9:14-17.
Sahabat Yesus yang terkasih, kita tahu bahwa bunglon memiliki kemampuan unik untuk mengubah warna sesuai tempatnya. Tujuannya untuk melindungi dirinya dari pemangsa dan lawan. Binatang lain memiliki keunikannya untuk melindungi diri mereka dari sang predator. Kita tidak bisa meminta ikan untuk terbang di udara untuk bertahan hidup. Semua binatang sudah memiliki bentuk tubuh untuk berada sesuai dengan tempat dan kondisinya. Mereka terus tumbuh dan berkembang sesuai tempatnya tersebut. Saya ingin mengatakan bahwa tahu tempat dan situasi itu penting.
“Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka.” Sahabat beriman sekalian, ketika kita menjalani hidup yang tidak menentu ini kerapkali kita mengeluh, mengesah, dan sedih. Kita senantiasa lelah seakan tidak ada yang membantu kita dikala bersedih. Padahal, Yesus telah memberikan kemampuan unik kepada umat tercintanya untuk bertahan hidup dari sang predator (kesulitan dan tantangan hidup). Kemampuan untuk tetap bersyukur dan bahagia karena merasa Tuhan senantiasa bersama kita. Kemampuan itu terbentuk ketika kita mulai mengenal yang disebut dengan ekaristi kudus.
Bagaimana mungkin kita meneteskan air mata padahal Yesus senantiasa bahagia dan bangga akan kita. Mungkin kita telah keluar dari tempat yang tidak sesuai dengan kita. Kita seperti ikan yang terbang di udara. Tentu saja begitu sulit dan mustahil, kita tidak memakai kemampuan kita untuk bertahan hidup. Seharusnya seekor ikan akan merasa nyaman ketika di dalam air. Kita seharusnya nyaman hidup di dalam kasih Tuhan, seburuk apapun tantangan yang datang kita tidak gentar karena kehadiran-Nya. Sahabat Yesus sekalian, marilah menjadi ikan yang mencintai air, jadilah umat kristiani yang senantiasa merasa bangga dan bahagia akan hidup kita.
Fr Albertus Andre – Tingkat I
