KEUSKUPANBOGOR.ORG- Kirab Misi menjadi salah satu program dalam perayaan ulang tahun Keuskupan Bogor yang ke-75. Kirab Misi menjadi sebuah wujud rasa syukur atas pertumbuhan dan perkembangan akan perjalanan Gereja Keuskupan Bogor selama ini. Pada mulanya, Kirab Misi ini diusulkan untuk melihat dan mensyukuri perkembangan Gereja Keuskupan Bogor melalui paroki-paroki yang berada di dalam wilayahnya. Dalam perkembangannya, Kirab Misi kini menjadi sarana dalam mengingat akan makna perayaan ulang tahun Keuskupan Bogor. Kirab Misi juga menjadi sebuah bentuk rasa syukur atas sejarah kehadiran Gereja Keuskupan Bogor.
Paroki BMV Katedral, menjadi paroki pertama persinggahan Kirab Misi. Dimulai sejak 1 April 2024 lalu yang dimulai dengan rangkaian ibadat Kirab Misi, dan pada hari Sabtu (6/4/2024) dilaksaksanakan audiensi Bapa Uskup dengan anak dan remaja dalam rangka Kirab Misi. Ragam pementasan musik dan tari yang dipersembahkan oleh anak dan remaja paroki turut memeriahkan perayaan yang bertempat di Aula BPK Paroki BMV Katedral, Bogor ini.
Mgr Paskalis Bruno Syukur selaku Uskup Keuskupan Bogor menyampaikan acara ini adalah untuk mensyukuri rahmat serta anugerah atas kehadiran kalian di dalam Gereja Keuskupan Bogor. “Saya bersyukur kalian ada di paroki ini, di Keuskupan Bogor. Mari kita bersukacita bersama dan berjalan bersama untuk mengimani Yesus Kristus yang kita imani bersama,” tutur Sekretaris Jenderal Konferensi Waligereja Indonesia tersebut kepada anak-anak dan remaja yang hadir.
Bersukacita dan Bergembira
Kegiatan pada hari ini, dirayakan pula perayaan paskah bagi anak dan remaja. Oleh karena itu, tema audiensi pada hari ini adalah tentang Paskah. Monsinyur Paskalis menyampaikan bahwa Paskah adalah saat-saat merayakan Tuhan yang hidup.
Kak Aldi yang merupakan moderator pada audiensi pada hari ini, melontarkan pertanyaan kepada Monsinyur Paskalis, “mengapa anak dan remaja menjadi fokus pastoral di Keuskupan Bogor tahun ini?”. Monsinyur Paskalis pun menanggapi bahwa fokus pastoral ini bertujuan agar anak-anak dan remaja terus bersukacita dan diperhatikan oleh orangtua, Pastor, Uskup dan Gereja.
“Keuskupan Bogor ingin berfokus pada anak-anak dan remaja agar kalian bersukacita dan bergembira!”
Dalam kesempatan ini pula, anak-anak dan remaja diberikan kesempatan untuk bertanya kepada Monsinyur Paskalis. Salah satu penanya adalah Kairos. Ia berkeinginan menjadi seorang Pastor, Ia pun menanyakan bagaimana tahapan menjadi seorang Pastor.
Monsinyur Paskalis pun menanggapinya dengan memberikan jawaban bahwa jika ingin menjadi seorang Pastor ada tahapan-tahapan pendidikan yang harus dijalani.
Satu hal yang pasti seorang yang mau menjadi Pastor atau Imam harus berdoa! Dulu ketika saya ingin menjadi Imam, saya berdoa agar Tuhan mengabulkan doa saya. Maka berdoalah dan meminta kepada Tuhan untuk menuntun diri kita menjadi seorang Imam,” tuturnya kepada Kairos.
Menutup diskusi dengan anak-anak dan remaja, Monsinyur Paskalis menyampaikan pesannya, “jangan lupa berdoa untuk kedua orangtuamu. Rajinlah belajar terutama belajar hal-hal baik!,” pesannya.
Bersyukur atas Kehadiran Anak dan Remaja
Usai audiensi, kegiatan dilanjutkan dengan Misa. Misa dirayakan secara konselebrasi dipimpin oleh Mgr Paskalis Bruno Syukur.
“Gereja merayakan Kerahiman Ilahi di minggu ini. Tuhan mau mengampuni kita asal kita bertobat, Tuhan tidak pernah menghukum tapi dia mau kita bertobat. Jadi kerahiman Allah diperlihatkan dari kemurahan Tuhan,” tutur Monsinyur Paskalis dalam homili.
Dalam kesempatan ini pula, Monsinyur Paskalis ingin mengajak kita semua yang hadir untuk bersyukur atas anugerah anak dan remaja. Ia pun berpesan agar biarlah keluarga menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi anak-anak dan remaja.
Lebih lanjut Ia pun menyampaikan bahwa biarlah Gereja menerima anak-anak dan remaja untuk dapat belajar pelayanan sedari dini. Monsinyur Paskalis berharap agar tahun ini menjadi tahun sukacita bagi anak-anak dan remaja.
