Renungan Harian Kamis, 14 Januari 2021 Pekan Biasa I Bacaan : Ibrani 3 : 7-14 Injil : Markus 1 : 40-45
Tetapi orang itu pergi memberitakan peristiwa itu sehingga Yesus tidak dapat lagi terang-terangan masuk ke dalam kota.
Markus 1 : 45
Sukacita seorang kusta yang disembuhkan berefek pada sebuah situasi dimana Yesus memilih untuk meninggalkan kota lalu menyepi. Yesus memperingatkan dengan keras agar ia tidak memberitahukan kepada siapapun.
Merasa spesial terkadang membuat kita secara tidak sadar kerap menyingkirkan orang (dan bahkan Tuhan). Tidak ada maksud si Kusta membuat Yesus menyingkir dari kota.
Ia tidak sadar sikap dan ucapannya membuat cita rasa Tuhan tidak bisa dirasakan yang lainnya.
Anugerah keistimewaan (special) perlu diolah sedemikian rupa agar tidak menjadi bumerang baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Terkadang orang lupa bahwa dalam keistimewaan itu, Tuhan beri satu tugas untuk dituntaskan bukan malah lepas dan tanpa batas.
“Jangan engkau memberitahukan hal ini kepada siapapun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam, dan persembahkanlah untuk pentahiranmu” (Markus 1 : 44).
Setiap orang terkadang dianugrahi keistimewaan yang membuatnya bisa merasa spesial : relasi, kepercayaan tugas, peran, potensi, bakat, dsb. Semoga kita bisa mengolah semua anugerah yang membawa kita istimewa tersebut menjadi sebuah berkat yang justru membawa orang semakin dekat dan erat dengan Tuhan. Amin
Refleksi
Keistimewaan apa yang saya miliki sebagai sebuah anugerah? Apakah keistimewaan itu berdampak positif bagi orang lain atau justru membawa kita semakin memegahkan diri?
Doa
Tuhan kami bersyukur atas hal-hal istimewa yang Kau anugerahkan. Bantulah kami mengolah anugerah-Mu itu untuk semakin bermawas diri. Amin
Berkat
Semoga berkat Allah yang Mahakuasa membawa kita semakin arif dan mawas diri dalam mengolah segala peran, tugas, bakat, dan kemampuan kita hari ini : Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin
