Selasa, 27 September 2022
Pekan Biasa XXVI
PW. St. Vinsensius a Paulo
Bacaan I: Ayb 3:1-3.11-17.20-23
Mazmur: Mzm 88:2-3.4-5.6.7-8
Bacaan Injil: Lukas 9: 51-56
Kehidupan yang tak ingin dicari pada akhirnya akan terus dicari melalui perantara terang Kristus. Dalam injil pada hari ini menunjukkan kepada kita bagaimana bentuk dan perbuatan yang dilakukan Yesus kepada kita umatnya. Adanya bentuk kerendahan hati yang ditunjukkannya kepada utusan-utusan yang telah mendahului dia. Menjadi seperti pribadi Yesus yang rendah hati adalah suatu contoh bagi kita serta teladan sebagaimana kita diajarkan olehnya untuk dapat berbuat baik terhadap sesama.
Yesus Kristus akan menjadi tampilan hidup kita sebagai manusia. Disaat sedang goyah atau rapuh berbuatlah baik terhadap seseorang terlebih dahulu. Pada dasarnya strategi hidup manusia dalam melawan segala godaan maupun cobaan adalah kerendahan hati. Yesus dalam injil pun menunjukkan hal seperti itu dimana dia selalu berbuat kebaikan, memberikan kelembutan kasih, dan yang terpenting ialah kerendahan hati tersebut.
Dalam kehidupan nyata kita manusia berhadapan dengan banyaknya persoalan-persoalan yang tentunya sudah menjadi hal yang memang sudah biasa terjadi. Contohnya adalah peperangan, fanatisme, dll. Persoalan ini muncul karena adanya bentuk dari setiap agama yang hadir. Banyak dari setiap manusia yang menerima dan juga ada yang tidak mudah menerima. Sebagai seorang yang beriman kita hanya dapat melawannya dengan cara berdoa dan belajar untuk rendah hati. Kehidupan yang telah Tuhan Yesus berikan kepada kita bukan untuk menambah musuh melainkan merangkul seseorang untuk menjadi sahabat dan saudara. Berbuat kebaikan itu bukan untuk berusaha menyakiti dari belakang, melainkan berbuat kebaikan terhadap sesama itu wujudnya untuk bersama-sama saling berusaha mencapai kehidupan yang layak di masa yang akan datang. Tuhan Memberkati.
Fr. William Galdan Abel RajaTanasa
