KEUSKUPANBOGOR.ORG- Dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-42, Komisi Ekologi Keuskupan Bogor menggelar kegiatan berupa ragam pameran edukasi metode pengelolaan sisa makanan pada hari Sabtu, 22 Oktober 2022. Mengusung tema “Mengelola Sisa Makanan Dari Dapur Untuk Pangan Sehat Berkelanjutan”, kegiatan ini digelar di area Kuntum Farm Field & Nurseries, Jl. Raya Tajur No. 291.
Kegiatan ini dihadiri oleh peserta yang berasal dari berbagai paroki yang berada di Keuskupan Bogor. Para peserta tersebut tidak hanya terdiri dari orang dewasa, namun juga anak-anak usia remaja. Tampak antusiasme peserta yang sudah sejak pagi hadir dan secara seksama mengikuti alur kegiatan yang diadakan.
Merawat Ibu Bumi
Elizabeth L. Tedjojuwono, selaku Ketua Panitia HPS 2022 Keuskupan Bogor dalam sambutan pembukanya mengatakan bahwa kegiatan yang dilaksanakan di hari ini bertujuan agar para peserta yang hadir mendapatkan wawasan lebih luas terkait dengan pengelolaan sisa makanan.
Selain itu, Ia menekankan bahwa mengelola sampah perlu dilakukan dalam menjaga keberlanjutan Ibu Bumi. Melalui beberapa gelaran pameran edukasi metode pengelolaan sisa makanan yang disediakan, diharapkan peserta yang hadir dapat memahami ragam cara pengelolaan sisa makanan dan terpacu untuk memulai gerakan mengolah sisa makanan secara bijak.
Serupa dengan yang disampaikan oleh Ketua Komisi Ekologi Keuskupan Bogor yaitu RD Yosef Irianto Segu dalam sambutannya yang mengajak peserta untuk merefleksikan terkait sisa bahan makanan yang perlu dikelola untuk kelanjutan pangan yang sehat. Melalui kegiatan ini, Ia sangat berharap agar para peserta mendapatkan pengetahuan yang lebih luas lagi mengenai pengelolaan sisa makanan.
Pastor Vikaris Parokial Paroki Hati Maria Tak Bernoda, Cicurug ini pun berharap agar setelah mendapatkan pengetahuan terkait metode pengolahan sisa makanan, peserta tidak lagi membuang sisa makanan secara sia-sia dan dapat mengelola secara bijak dengan mempraktikkan berbagai metode pengelolaan sampah sisa makanan yang didapatkan pada kegiatan di hari ini agar dapat semakin mencintai dan merawat Ibu Bumi, rumah kita bersama.
Setelah memberikan sambutannya kepada para peserta, Pastor Segu membuka rangkaian kegiatan dengan menyemprotkan cairan eco enzym sebagai sebuah simbolisasi kegiatan resmi dibuka.
Ragam Metode Pengelolaan Sisa Makanan
Di dalam kegiatan hari ini ada berbagai pameran yang diberi nama “Pameran Sayang Lingkungan”. Pameran edukasi metode pengelolaan sisa makanan tersebut adalah :
1. Metode Pengomposan dengan Black Soldier Fly, yaitu sebuah metode pengomposan dengan memanfaatkan organisme hidup larva lalat Black Soldier Fly (BSF). Larva BSF dapat mendegradasi berbagai macam sampah organik, larva BSF yang merupakan agen degradasi dapat mengekstrak energi dan nutrien yang terkandung dalam sampah sayuran, dan sisa makanan sebagai bahan makanannya. Kompos merupakan produk akhir dalam proses degradasi sampah organik oleh larva BSF yang berupa kotoran larva BSF. Kandungan protein dan nutrisi BSF yang tinggi dapat digunakan sebagai pakan untuk ternak.
2. Metode Pembuatan Eco Enzym, yaitu sebuah metode yang memanfaatkan sampah organik seperti ampas buah dan sayuran dengan menjadikannya cairan fermentasi. Eco Enzym dapat dimanfaatkan sebagai cairan multiguna yang dapat digunakan dalam kebutuhan sehari-hari seperti mencuci, mengepel dan lain sebagainya. Metode ini adalah salah satu cara mengelola sampah sisa makanan dengan menjadikannya sebagai sesuatu yang bermanfaat.
3. Pemilahan Sampah Rumah Tangga yang bertajuk; Dari meja menjadi kompos dan pupuk menuju kebun kemudian menjadi pangan sehat. Dalam metode ini, peserta diajak untuk mengenal dan memahami proses-proses pembuatan kompos.
Tidak hanya pameran edukasi metode pengelolaan sisa makanan, peserta pun diajak untuk melihat secara langsung cara mengolah lahan pertanian, proses penanaman, pemeliharaan hingga sampai dengan proses panen.
Seluruh rangkaian kegiatan bertujuan untuk membuka wawasan khalayak luas, khususnya umat di Keuskupan Bogor, mengenai proses pengelolaan sisa bahan pangan dan sisa makanan lingkungan serta ketersediaan pangan sehat. Selain itu, fokus utama kegiatan ini dilaksanakan adalah upaya meningkatkan kesadaran dalam mencintai bumi dengan menerapkan kebiasaan hidup zero waste yang dimulai dari keluarga sebagai wujud pertobatan ekologis.
Diharapkan melalui kegiatan peringatan HPS 2022 Keuskupan Bogor ini dapat menjadi titik tolak pertobatan ekologis tiap umat di Keuskupan Bogor terutama generasi muda untuk dapat menjalani kehidupan Zero Waste. Dengan menyayangi bumi dan segenap lingkungan alam ciptaanNya dengan secara sadar menerapkan pola hidup sehat dan perilaku yang ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari yang dapat dimulai dari keluarga masing-masing.