KEUSKUPANBOGOR.ORG- Dalam rangka memperingati hari ulang tahun Rumah Sakit (RS) Misi Lebak ke 90, diadakan Misa Syukur pada hari Minggu (19/3/2023) pagi yang dilaksanakan di Gereja Paroki Santa Maria Tak Bernoda, Rangkasbitung. Misa diadakan secara konselebrasi dipimpin oleh Mgr Paskalis Bruno Syukur didampingi oleh Mgr Emeritus Michael Cosmas Angkur, RD Andreas Bramantyo, RD Marselinus Wisnu Wardhana, RD Markus Lukas, RD Marselinus Wahyu Dwi Harjanto, RD FX. Sutanto dan RD Yohanes Anggi Witono Hadi.
Di dalam homili, Mgr Paskalis menyampaikan bahwa RS Misi Lebak merupakan sebuah gambaran bahwa Gereja Katolik senantiasa berupaya untuk mewujudkan semangat misi cinta kasih, kebaikan, serta kasih bersaudara antar manusia di dalam karya pelayanannya dan hal ini menjadi sebuah peristiwa hidup nyata di dalam diri pasien, dokter, suster, biarawati dan para tenaga kesehatan.
Menurut Uskup Keuskupan Bogor tersebut, ada gagasan besar yang dibawa oleh Yesus Kristus di dalam ajaran iman kita yaitu cinta kasih kepada sesama tanpa memandang latar belakang. Gagasan tersebut ingin Gereja wujudkan lewat kehadiran yang dapat dialami secara nyata, Ia pun menyampaikan bahwa perwujudan tersebut dapat dilihat salah satunya dari kehadiran RS Misi Lebak dalam pelayanannya di dunia kesehatan. Perjuangan yang dilakukan selama ini dapat dilihat dari kiprah RS Misi Lebak dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat sekitar tanpa memandang latar belakang agama dan yang lainnya.
“Saya rasa dalam merayakan ulang tahun yang ke 90 ini, kita senantiasa diteguhkan oleh Tuhan sendiri bahwa kita boleh berjalan bersama dan saling menolong satu sama lain. Tuhan bisa berkarya di dalam diri kita dan di dalam diri sesama. Marilah kita memiliki rasa syukur terhadap Tuhan bahwa karya besar RS Misi Lebak ini bukan semata-mata karena kemampuan diri kita sendiri, namun juga atas rasa kasih dan kebaikan yang Tuhan berikan kepada kita” tutur Sekretaris Jenderal Konferensi Waligereja Indonesia tersebut.
Penyertaan Tuhan Dalam Karya Pelayanan
“Puji Syukur kepada Tuhan karena sungguh baik Ia bagi kami yang berkarya di bidang kesehatan khususnya di Keuskupan Bogor melalui RS Misi Lebak,” tutur drg. Denny Hardianto, MPH.,MH., FISQua., FRSPH selaku Direktur RS Misi Lebak mengawali sambutannya.
drg. Denny amat bersyukur atas penyertaan Tuhan yang nyata dalam karya pelayanan kesehatan di RS Misi Lebak. Ia pun menyampaikan bahwa RS Misi Lebak terus berusaha melestarikan nilai-nilai yang telah dirintis oleh para pendahulu seperti spiritualitas, kerja keras, persaudaraan dan nilai-nilai lainnya yang menjadi karya di RS Misi Lebak.
Direktur RS Misi Lebak tersebut pun turut menyampaikan rasa terima kasihnya kepada umat yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam karya pelayanan kesehatan di RS Misi Lebak. Ia pun meneruskan, bahwa saat ini RS Misi Lebak saat ini bertumbuh dan berkembang cenderung membesar karena pada saat ini Sumber Daya Manusia (SDM) di rumah sakit tercatat ada 404 orang yang terdiri dari 33 orang dokter, 116 orang perawat dan bidan, 44 orang penunjang medis dan 161 orang petugas umum.
drg. Denny menambahkan bahwa dengan berbagai SDM yang tersedia pada saat ini mengantarkan RS Misi Lebak sebagai rumah sakit kelas C dan terakreditasi paripurna. Meski demikian, Ia tidak menutup ruang dalam pemberian saran dan kritik yang membangun dari masyarakat demi kebaikan dan kemajuan RS Misi Lebak di masa saat ini dan di masa yang akan datang.
Terkait dengan perayaan hari ulang tahun yang ke 90, drg. Denny menyampaikan bahwa serangkaian acara dalam menyambut hari ulang tahun telah dilakukan dengan berbagai kegiatan seperti bakti sosial pelayanan kesehatan, sunat massal, seminar, bazaar dan kegiatan lainnya. Untuk itu, drg. Denny mengundang umat yang hadir untuk dapat berpartisipasi di dalam kegiatan dalam perayaan hari ulang tahun RS Misi Lebak tersebut.
Di akhir sambutannya, Ia pun berharap agar RS Misi Lebak dapat menjadi fasilitas pelayanan kesehatan Katolik yang memberikan pelayanan bermutu berdasarkan kasih.
Disampaikan pula oleh Badan Pengurus Yayasan Yatna Yuana Kasih sekaligus Pastor Paroki Santa Maria Tak Bernoda, Rangkasbitung yaitu RD Andreas Bramantyo bahwa SDM di RS Misi Lebak adalah perpanjangan tangan Tuhan dalam memberikan kasih kepada sesama. Ia pun berharap agar RS Misi Lebak dapat melayani dengan sebaik-baiknya.
Di dalam kesempatan yang sama, saat memberikan sambutannya Mgr Emeritus Michael Cosmas Angkur mengenang kembali sejarah perjalanan RS Misi Lebak di masa lalu yang bermula dari dari kedatangan Suster Kongregasi Fransiskan Misionaris Maria (FMM) dari Negara Belanda pada tahun 1933 untuk memenuhi permintaan tenaga kesehatan bagi para pegawai perkebunan karet dan masyarakat lokal yang pada saat itu di daerah Lebak dilanda wabah penyakit Malaria. Para Suster tersebut mendirikan tempat untuk memberikan pelayanan kesehatan, kehadiran mereka ditandai dengan adanya rumah kesehatan yang dinamakan Rumah Sakit Misi. Mgr Michael pun turut menyampaikan sukacitanya atas perjalanan RS Misi Lebak hingga di waktu ini.
Harapan Akan Terwujudnya Pelayanan Kesehatan yang Lebih Maksimal
“Dalam kesempatan perayaan hari ulang tahun RS Misi Lebak ke 90 ini, saya ingin menyampaikan tiga hal. Hal yang pertama adalah terkait sejarah masa lalu kita, jadikanlah ini sebagai kesempatan untuk mengingat dan mengenang kembali mereka yang pernah berkarya bersama kita. Jadikanlah ini sebagai semangat kesatuan dengan Gereja dan Tuhan!. Hal yang kedua, saya mengajak kita menghidupi masa ini dengan semangat dan antusiasme atas segala karya yang kita lakukan. Yang terakhir, kita harus memiliki harapan dalam menghadapi masa depan. Dalam konteks ini, RS Misi Lebak selalu ingin memberikan yang terbaik bagi masyarakat, maka pembangunan yang tengah dilakukan adalah sebuah harapan dalam mewujudkan kebaikan. Marilah kita memiliki harapan untuk mewujudkan karya kebaikan di dalam nama Tuhan,” tutur Mgr Paskalis saat memberikan sambutannya.
Lebih lanjut, Mgr Paskalis menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pihak-pihak di RS Misi Lebak yang terus berupaya secara maksimal dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Ia pun turut berterima kasih kepada para panitia pembangunan RS Misi Lebak dan jajaran direksi pimpinan rumah sakit yang berjuang bersama untuk mewujudkan harapan akan pembangunan gedung rumah sakit dalam menunjang fasilitas-fasilitas kesehatan yang lebih lengkap dan maksimal.
Ibadat Peletakan Batu Pertama
Usai Misa, rangkaian kegiatan hari ini dilanjutkan dengan Ibadat Peletakan Batu Pertama di area pembangunan gedung baru RS Misi Lebak. Pembangunan ini bertujuan untuk semakin memaksimalkan pelayanan kesehatan RS Misi Lebak bagi masyarakat sekitar.
Secara bergantian dilakukan peletakan semen sebagai simbolisasi dimulainya pembangunan gedung RS Misi Lebak yang baru. Peletakan semen dilakukan oleh Pembina Yayasan Yatna Yuana Kasih, Pimpinan Pelayan Umum Persaudaraan, Ketua Yayasan Yatna Yuana Kasih, Ketua Dewan Pengawas Yayasan Yatna Yuana Kasih, Direktur RS Misi Lebak, dan Wakil Direktur RS Misi Lebak, serta pihak-pihak yang membantu dalam proses pembangunan RS Misi Lebak.
RS Misi Lebak terletak di Jl. Multatuli No.41, Muara Ciujung Bar., Kec. Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten dan berada di bawah naungan Yayasan Yatna Yuana Kasih, salah satu yayasan yang ada di Keuskupan Bogor. Hingga kini, para Suster dari Kongregasi SFS menjadi pengelola di rumah sakit tersebut dan terus berupaya meningkatkan pelayanan medis dengan peningkatan segi fasilitas dan SDM dengan pelayanan yang profesional.
Sebagai salah satu eks pegawai RS Misi, saya turut bangga pernah bekerja disini, semoga RS Misi semakin maju dg segala Misi nya, merangkul dengan penuh kasih, Selamat Ulang Tahun RS Misi….