keuskupanbogor.org – Pada tanggal 23-24 Januari 2024 digelar kegiatan Temu Imam Keuskupan Bogor yang berlokasi di Erema Village, Cisarua, Bogor. Pada kegiatan Temu Imam kali ini ada sebanyak 79 Imam yang hadir. Kegiatan Temu Imam diisi dengan kegiatan studi bersama.
Ada beberapa tema yang dibahas dalam studi bersama kali ini yaitu mengenai badan hukum gerejawi yang disampaikan oleh Tim Komisi Hukum Keuskupan Bogor yang membicarakan tentang dasar hukum di sebuah paroki.
Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan dari Tim Profesional dan Usahawan Katolik (PUKAT) Keuskupan Bogor. Dalam pemaparannya, mereka memperkenalkan sejarah kehadiran PUKAT Indonesia dan kemudian PUKAT Keuskupan Bogor mengimbau para Imam supaya turut mempromosikan kepada umatnya untuk bisa menjadi anggota PUKAT sehingga keterlibatan pukat di wilayah keuskupan bogor semakin bisa berkembang dan memberikan kontribusi secara khusus untuk paroki dan keuskupan secara umum.
RD Yohanes Driyanto selaku Vikaris Judisial Keuskupan Bogor memberikan penyegaran mengenai dokumen yang dikeluarkan Paus Fransiskus tentang Deklarasi Fiducia Supplicans, agar para Imam mendapatkan bekal untuk menjelaskan kepada umat terkait dengan dokumen tersebut sehingga umat tidak terjebak pada hoax tentang Gereja yang mengizinkan pernikahan sesama jenis
Kegiatan di hari pertama ditutup dengan kegiatan sehubungan 100 tahun KWI dan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dalam mendukung perayaan tersebut di Keuskupan Bogor.
Di hari kedua, kegiatan diawali dengan Misa Pagi, kemudian diisi dengan pemaparan dari RD Markus Nurwidi Pranoto selaku Direktur Nasional Biro Nasional Karya Kepausan Indonesia (Dirnas BN KKI). Dalam materinya, Ia menyampaikan tentang pendampingan iman anak dan remaja.
